Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2023, 16:23 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

LAHORE, KOMPAS.com - Polisi Pakistan baru-baru ini membongkar jaringan perdagangan organ tubuh yang dijalankan oleh seorang dokter dan seorang montir motor.

Polisi menyebut para pelaku bahkan telah melakukan sedikitnya 328 transplantasi ginjal secara ilegal.

Nama dokter itu adalah Fawad Mukhtar.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan: Korban Tewas Jadi 59, Ada Dugaan Keterlibatan Intelijen India

Berdasarkan penyelidikan polisi, Fawad menggunakan montir yang tidak disebutkan namanya itu sebagai asisten bedah dan ahli anestesi pada pasien-pasien rentan yang dipikat dari rumah sakit.

Fawad Mukhtar sendiri diidentifikasi sebagai seorang dokter yang telah ditangkap lima kali karena malpraktik.

Ketua Menteri Provinsi Punjab, Mohsin Naqvi, mengatakan bahwa transplantasi dilakukan di rumah-rumah pribadi, terkadang malah tanpa sepengetahuan pasien.

Menurut dia, ginjal dijual hingga 10 juta rupee (sekitar Rp535 juta) per ginjal.

Sebagaimana dikutip dari AFP, komplotan yang terdiri dari delapan orang tersebut dikatakan beroperasi di seluruh provinsi Punjab bagian timur dan juga di wilayah Kashmir yang dikelola oleh Pakistan.

Mereka disebut telah menyebabkan sedikitnya tiga korban jiwa.

"Fakta-fakta dan angka-angka yang datang kepada kami membuat hati kami bergetar," kata Naqvi dalam sebuah konferensi pers pada Minggu (1/10/2023) malam.

Baca juga: Bom Bunuh Diri saat Maulid di Pakistan, Motif Diduga Terkait Bidah

"Ada lebih banyak transplantasi dan operasi ilegal daripada ini. Ini adalah yang telah kami konfirmasi," jelasnya.

Pakistan melarang perdagangan komersial organ tubuh manusia pada 2010.

Negara itu menjatuhkan hukuman penjara selama satu dekade dan denda yang besar dengan harapan dapat mengekang penjualan kepada klien di luar negeri oleh para perantara yang mengeksploitasi.

Pada Januari, polisi Punjab membongkar jaringan perdagangan organ tubuh lainnya ketika seorang anak laki-laki berusia 14 tahun yang hilang ditemukan di laboratorium bawah tanah setelah ginjalnya diambil.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Investigasi Terbaru: Israel Sengaja Gempur Warga Sipil Gaza demi Menekan Hamas

Investigasi Terbaru: Israel Sengaja Gempur Warga Sipil Gaza demi Menekan Hamas

Global
POPULER GLOBAL] Henry Kissinger Meninggal Dunia | Turkiye Restui Swedia Gabung NATO

POPULER GLOBAL] Henry Kissinger Meninggal Dunia | Turkiye Restui Swedia Gabung NATO

Global
Sekjen PBB: Gaza Berada di Tengah Bencana Kemanusiaan yang Luar Biasa

Sekjen PBB: Gaza Berada di Tengah Bencana Kemanusiaan yang Luar Biasa

Global
Pembebasan Sandera Masih Berjalan, Hamas-Israel Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata

Pembebasan Sandera Masih Berjalan, Hamas-Israel Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata

Global
Jual Krim Kulit Beracun di E-Commerce, Wanita Singapura Diamankan

Jual Krim Kulit Beracun di E-Commerce, Wanita Singapura Diamankan

Global
Empat Anggota BTS Akan Memulai Wajib Militer Pertengahan Desember

Empat Anggota BTS Akan Memulai Wajib Militer Pertengahan Desember

Global
Ini Respons Elon Musk saat Diundang Hamas ke Gaza Menyaksikan Pembantaian Israel

Ini Respons Elon Musk saat Diundang Hamas ke Gaza Menyaksikan Pembantaian Israel

Global
Rusia Batasi Akses Aborsi dengan Alasan Perubahan Demografi

Rusia Batasi Akses Aborsi dengan Alasan Perubahan Demografi

Global
Remaja Palestina Mengenang Kekerasan di Penjara Israel: Dihina, Ditendang, Diancam

Remaja Palestina Mengenang Kekerasan di Penjara Israel: Dihina, Ditendang, Diancam

Global
Menlu Retno di DK PBB: Saya Tak Paham 'Statement' Macam Apa yang Disampaikan PM Israel

Menlu Retno di DK PBB: Saya Tak Paham "Statement" Macam Apa yang Disampaikan PM Israel

Global
KBRI Singapura Gelar Diskusi Keamanan ASEAN di Bintan

KBRI Singapura Gelar Diskusi Keamanan ASEAN di Bintan

Global
Eks Menlu AS Henry Kissinger Meninggal pada Usia 100 Tahun

Eks Menlu AS Henry Kissinger Meninggal pada Usia 100 Tahun

Global
Ikuti Finlandia, Estonia Akan Tutup Perbatasan dengan Rusia

Ikuti Finlandia, Estonia Akan Tutup Perbatasan dengan Rusia

Global
Malaysia dan Indonesia Cari Teman untuk Lawan UU Deforestasi Uni Eropa

Malaysia dan Indonesia Cari Teman untuk Lawan UU Deforestasi Uni Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-644 Serangan Rusia ke Ukraina: Restu Turkiye untuk Swedia | Avdiivka Diberondong 1.000 Peluru

Rangkuman Hari Ke-644 Serangan Rusia ke Ukraina: Restu Turkiye untuk Swedia | Avdiivka Diberondong 1.000 Peluru

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com