Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2023, 09:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) adalah kerajaan kebohongan yang sebenarnya, kata kementerian luar negeri China pada Sabtu (30/9/2023).

Mereka mengecam laporan Kementerian Luar Negeri AS yang menuduh Beijing mengucurkan miliaran dollar setiap tahun untuk upaya manipulasi informasi.

China memanipulasi media global melalui penyensoran, pengumpulan data, dan pembelian terselubung terhadap outlet-outlet berita asing.

Baca juga: AS Bongkar Praktik Manipulasi Media Global di China

Hal ini disampaikan Kementerian Luar Negeri AS mengatakan dalam laporannya, dilansir dari Reuters.

Menurut laporan tersebut, terlepas dari sumber daya yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dikhususkan untuk kampanye tersebut, Beijing telah mengalami kemunduran besar ketika menargetkan negara-negara demokratis.

Ini karena adanya penolakan dari media lokal dan masyarakat sipil yang dibuat di bawah mandat kongres untuk merinci manipulasi informasi negara.

"Laporan tersebut telah mengabaikan fakta-fakta, dan dengan sendirinya merupakan informasi yang salah," kata kementerian luar negeri China.

"Badan-badan Kementerisn Luar Negeri AS yang membuat laporan tersebut merupakan sumber informasi palsu dan pos komando perang kognitif," kata kementerian China.

"Fakta-fakta telah berulang kali membuktikan bahwa Amerika Serikat adalah kekaisaran kebohongan yang sebenarnya," tambahnya.

Laporan AS ini muncul di tengah kontroversi atas upaya-upaya China dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan jejak global dari media yang dikontrol oleh pemerintah.

Baca juga: Filipina Nekat Singkirkan Penghalang Karang di Laut Sengketa, China Merespons Pedas

Beijing berusaha untuk memerangi citra negatif China yang dirasa disebarkan oleh media global.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

'Pria Tertampan Italia' Tinggalkan Karier Modeling demi Menjadi Pendeta

"Pria Tertampan Italia" Tinggalkan Karier Modeling demi Menjadi Pendeta

Global
Kabar Harimau Berkeliaran Bikin Warga Kelantan Malaysia Tak Berani Keluar Rumah Malam Hari

Kabar Harimau Berkeliaran Bikin Warga Kelantan Malaysia Tak Berani Keluar Rumah Malam Hari

Global
Iran Perintahkan AS Bayar Rp 771 Triliun atas Tewasnya Jenderal Qasem Soleimani

Iran Perintahkan AS Bayar Rp 771 Triliun atas Tewasnya Jenderal Qasem Soleimani

Global
Restoran Jepang Unik, Pengunjung Membayar untuk Ditampar Pelayan Berkimono Sebelum Makan

Restoran Jepang Unik, Pengunjung Membayar untuk Ditampar Pelayan Berkimono Sebelum Makan

Global
Sejarah Kudeta Muenchen, Kegagalan Hitler yang Jadi Awal Kebangkitan Nazi

Sejarah Kudeta Muenchen, Kegagalan Hitler yang Jadi Awal Kebangkitan Nazi

Internasional
48 Drone Rusia Rancangan Iran Serang Ukraina dari Selatan dan Crimea

48 Drone Rusia Rancangan Iran Serang Ukraina dari Selatan dan Crimea

Global
Belanda Kembalikan Artefak Era Kolonial ke Sri Lanka

Belanda Kembalikan Artefak Era Kolonial ke Sri Lanka

Global
Uni Eropa Larang Pemusnahan Pakaian Tak Terjual

Uni Eropa Larang Pemusnahan Pakaian Tak Terjual

Global
UNICEF: 1 dari 5 Anak di Negara Kaya Hidup dalam Kemiskinan

UNICEF: 1 dari 5 Anak di Negara Kaya Hidup dalam Kemiskinan

Global
Biden Tuduh Hamas Perkosa Perempuan Israel, Hamas: Itu Upaya Penyesatan Opini Publik

Biden Tuduh Hamas Perkosa Perempuan Israel, Hamas: Itu Upaya Penyesatan Opini Publik

Global
6 Desember, Hari Santo Nicholas yang Dikenal sebagai Sinterklas

6 Desember, Hari Santo Nicholas yang Dikenal sebagai Sinterklas

Internasional
PBB Terima Laporan Kekerasan Seksual Hamas pada Perempuan Israel

PBB Terima Laporan Kekerasan Seksual Hamas pada Perempuan Israel

Global
Punya Rp 882,2 Miliar di Rekening, 4 Pejabat Thailand Dipecat karena Kaya Tak Wajar

Punya Rp 882,2 Miliar di Rekening, 4 Pejabat Thailand Dipecat karena Kaya Tak Wajar

Global
BBM Langka di Yangon Myanmar, Puluhan Kendaraan Antre di SPBU

BBM Langka di Yangon Myanmar, Puluhan Kendaraan Antre di SPBU

Global
Biden: Kalau Trump Tak Maju ke Pilpres AS 2024, Saya Mungkin Juga Tidak

Biden: Kalau Trump Tak Maju ke Pilpres AS 2024, Saya Mungkin Juga Tidak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com