Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2023, 19:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

PBB, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Selasa (26/9/2023) memperingatkan perlombaan senjata nuklir baru bisa membawa ancaman pemusnahan massal.

Ini disampaikan setelah Korea Utara menuduh AS mendorong semenanjung Korea berada dalam perang nuklir.

Ketika negara-negara bersenjata nuklir memperluas dan memodernisasi persenjataan mereka, Sekjen PBB menyerukan upaya revitalisasi untuk mengurangi dan pada akhirnya menghilangkan senjata-senjata tersebut.

Baca juga: Korea Utara Pamer Kapal Selam Nuklir, Pakar Ragukan Kemampuannya

“Perlombaan senjata baru yang mengkhawatirkan sedang terjadi. Jumlah senjata nuklir bisa meningkat untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade,” kata Guterres kepada Majelis Umum pada hari terakhir sidang tahunannya, dilansir dari Reuters.

“Setiap penggunaan senjata nuklir, kapan pun, di mana pun, dan dalam konteks apa pun, akan menimbulkan bencana kemanusiaan yang sangat besar,” katanya.

"Pedang nuklir kembali diguncang. Ini gila. Kita harus berbalik arah," tambahnya.

Rusia dan Amerika Serikat sejauh ini memiliki persenjataan terbesar, namun China juga mulai berkembang pesat.

Korea Utara juga menantang dunia dengan program nuklirnya dan uji coba rudal yang telah dilakukan berulang kali.

Dalam pidatonya sendiri, yang merupakan salah satu pidato terakhir dari sidang Majelis Umum PBB yang berlangsung selama seminggu pada September, Korea Utara menuduh musuh bebuyutannya, AS, mendorong semenanjung itu lebih dekat ke ambang perang nuklir.

Kim Song, duta besar Korea Utara untuk PBB, mengecam tindakan Korea Selatan di bawah Presiden Yoon Suk Yeol, seorang konservatif yang telah berupaya membangun kerja sama yang lebih erat dengan AS serta saingan bersejarahnya, Jepang.

Baca juga: Korea Utara Luncurkan Kapal Selam Taktis Nuklir Baru

“Karena kebijakannya yang menjilat dan memalukan, yaitu bergantung pada kekuatan luar,” kata Kim. "Semenanjung Korea berada dalam situasi yang sangat berbahaya terkait perang nuklir.”

Dia menunjuk pada pembentukan Kelompok Konsultasi Nuklir baru-baru ini, yang diharap dapat mengintegrasikan kapasitas nuklirnya dengan lebih baik dengan kekuatan konvensional Korea Selatan.

Kedua sekutu diharap bisa meningkatkan pertukaran informasi dan perencanaan darurat.

Baca juga: Di Sidang PBB, Korea Utara Dikecam karena Belanjakan Dana Besar untuk Nuklir Saat Rakyatnya Kelaparan

Kim menuduh kelompok itu berkomitmen pada perencanaan, operasi, dan pelaksanaan serangan nuklir preventif terhadap Korut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Turkiye Akan Restui Swedia Gabung NATO dalam Beberapa Minggu

Turkiye Akan Restui Swedia Gabung NATO dalam Beberapa Minggu

Global
Ukraina Jatuhkan 21 Drone Rusia dan Rudal dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 21 Drone Rusia dan Rudal dalam Semalam

Global
Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Internasional
Istri Kepala Mata-mata Militer Ukraina Diracun, Ada Konspirasi Internal?

Istri Kepala Mata-mata Militer Ukraina Diracun, Ada Konspirasi Internal?

Global
Thailand Akan Jadi Negara Pertama di Asia Tenggara yang Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Akan Jadi Negara Pertama di Asia Tenggara yang Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Global
Jumlah Warga Palestina yang Dibebaskan dan Ditahan Israel Saat Gencatan Senjata Hampir Sama Banyaknya

Jumlah Warga Palestina yang Dibebaskan dan Ditahan Israel Saat Gencatan Senjata Hampir Sama Banyaknya

Global
Raja Malaysia Minum Cendol bareng Pangeran Monako di Warung Pinggir Jalan

Raja Malaysia Minum Cendol bareng Pangeran Monako di Warung Pinggir Jalan

Global
Polisi Australia Tewaskan Lansia 95 Tahun dengan Pistol Kejut Listrik

Polisi Australia Tewaskan Lansia 95 Tahun dengan Pistol Kejut Listrik

Global
Rangkuman Hari Ke-643 Serangan Rusia ke Ukraina: Istri Kepala Intelijen Ukraina Diracun | Rusia Tembaki Seredyna-Buda

Rangkuman Hari Ke-643 Serangan Rusia ke Ukraina: Istri Kepala Intelijen Ukraina Diracun | Rusia Tembaki Seredyna-Buda

Global
Serangan ke Pasukan AS di Irak dan Suriah Berhenti sejak Gencatan Senjata Israel-Hamas

Serangan ke Pasukan AS di Irak dan Suriah Berhenti sejak Gencatan Senjata Israel-Hamas

Global
Pemuda di Tepi Barat Lempar Batu ke Kendaraan, Israel Balas dengan Tembakan, Remaja Tewas

Pemuda di Tepi Barat Lempar Batu ke Kendaraan, Israel Balas dengan Tembakan, Remaja Tewas

Global
G7 Desak Houthi Hentikan Ancaman terhadap Kapal

G7 Desak Houthi Hentikan Ancaman terhadap Kapal

Global
Pejabat Hamas Undang Elon Musk Kunjungi Gaza

Pejabat Hamas Undang Elon Musk Kunjungi Gaza

Global
Finlandia Akan Tutup Semua Perbatasan dengan Rusia 2 Pekan

Finlandia Akan Tutup Semua Perbatasan dengan Rusia 2 Pekan

Global
41 Pekerja yang Terjebak 17 Hari di Terowongan India Akhirnya Berhasil Diselamatkan

41 Pekerja yang Terjebak 17 Hari di Terowongan India Akhirnya Berhasil Diselamatkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com