KOMPAS.com - Kabar Dunia Sepekan kali ini mencakup hilangnya Menteri Pertahanan China Li Shangfu, dan penculik WNI (Warga Negara Indonesia) di Malaysia meminta tebusan Rp 1,7 miliar.
Sementara itu, 103 pesawat tempur China terdeteksi terbang di sekitar Taiwan, dan Presiden El Salvador Nayib Bukele tak peduli dikritik melanggar HAM.
Berikut adalah rangkuman Kabar Dunia Sepekan mulai Senin (18/9/2023) hingga Minggu (24/9/2023).
Baca juga: Malaysia Tangkap WNI Saat Sita Kapal Kargo Bawa Solar 40.000 Liter Tanpa Izin
Sebanyak 103 pesawat tempur China dan sembilan kapal angkatan laut terdeteksi di sekitar Taiwan pada Senin (18/9/2023).
China mengeklaim Taiwan sebagai wilayahnya yang akan direbut suatu hari nanti, dengan kekerasan jika perlu.
“Antara pagi hari tanggal 17 hingga 18 September, Kementerian Pertahanan Nasional mendeteksi total 103 pesawat China yang merupakan angka tertinggi baru-baru ini dan menimbulkan tantangan berat terhadap keamanan di Selat Taiwan dan di kawasan,” kata kementerian di Taiwan tersebut.
Baca selengkapnya di sini.
Sejumlah agen-agen Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) tertangkap kamera mencuri barang-barang dari tas penumpang saat melewati pemeriksaan keamanan di Bandara Internasional Miami.
Ya, bukannya menjaga keamanan dan kenyamanan, mereka malah mengutil barang dari bagasi penumpang.
Video pengawasan yang dirilis oleh Kantor Kejaksaan Negara Bagian Florida belum lama ini menunjukkan, petugas pemeriksa keamanan membuka ritsleting tas dan malah mengantongi barang-barang milik penumpang sebelum mengirimkannya melalui CT scanner.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Petugas Bandara Filipina Tertangkap Kamera Telan Uang Curian Rp4,6 Juta
Tim operasi gabungan yang dipimpin Departemen Imigrasi Malaysia (Jabatan Imigresen Malaysia/JIM) menggerebek perkampungan ilegal warga Indonesia di dalam hutan Puncak Alam, Selangor, pada Sabtu (16/9/2023) dini hari.
Ketua Pengarah Imigresen Malaysia YBhg Dato’ Ruslin bin Jusoh mengatakan, 95 orang diperiksa selama operasi tersebut.
Dari jumlah itu, 39 orang di antaranya termasuk tiga anak harus ditahan karena berbagai pelanggaran.
Baca selengkapnya di sini.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.