Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2023, 13:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Sabine Kinkartz/DW Indonesia

BERLIN, KOMPAS.com - Lemah secara struktural, itulah yang biasa disebut saat menggambarkan daerah pedesaan atau rural di mana nyaris tidak ada lagi aktivitas apa pun.

Desa-desa sebagian besar dihuni oleh para pensiunan, di sana tidak ada lagi pekerjaan, tidak ada toko roti, tidak ada toko kelontong, tidak ada dokter, tidak ada pemadam kebakaran.

Daerah pedesaan di seluruh Eropa mengalami penurunan populasi karena semakin banyak orang yang pindah ke kota-kota besar.

Baca juga: Kisah Unik Desa Bernama Fucking di Austria yang Terpaksa Ganti Nama

Antara tahun 2015 dan 2020, menurut otoritas Uni Eropa (UE), Eurostat, 355 dari 406 wilayah yang sebagian besar termasuk pedesaan di UE mencatat lebih banyak orang yang pergi ketimbang datang.

Jumlah generasi muda dan usia kerja menurun paling tajam. Sebaliknya, jumlah penduduk berusia 65 tahun ke atas di wilayah pedesaan meningkat rata-rata 1,8 persen setiap tahunnya.

Konsekuensinya sangat serius. Kota-kota menjadi lebih padat dan lebih mahal. Perumahan langka dan tekanan untuk membangun hunian setiap inci ruang hijau yang tersisa semakin besar. Sebaliknya di pedesaan, lowongan kerja dan perasaan tertinggal semakin meningkat.

Jerman timur kekurangan penduduk

Selama tiga dekade, migrasi internal di Jerman hanya mengalir ke satu arah: dari pedesaan ke kota.

Setelah reunifikasi Jerman pada 1990, urbanisasi utamanya terjadi di negara-negara bagian bekas Jerman Timur, yang di beberapa wilayah pedesaan langsung mengalami depopulasi.

Sebaliknya dalam beberapa kasus, jumlah penduduk di kota-kota seperti Leipzig, Muenchen, dan Berlin, tumbuh lebih dari 20 persen antara tahun 2000 dan 2020.

Namun tren ini tampaknya telah berhenti, seperti yang ditunjukkan oleh statistik federal dan negara bagian dari tahun 2008 hingga 2021.

Apabila pelajar, peserta pelatihan, dan orang asing terus berpindah ke kota, semakin banyak orang berusia antara 30 dan 49 tahun yang punya anak, dan profesional muda berusia antara 25 dan 29 tahun pindah ke pedesaan sejak 2017.

Banyak desa yang tidak lagi punya toko kelontong. Supermarket beroda macam ini jadi pengganti yang mudah dijangkau para lansia untuk belanja kebutuhan harian.DW/HARDY GRAUPNER via DW INDONESIA Banyak desa yang tidak lagi punya toko kelontong. Supermarket beroda macam ini jadi pengganti yang mudah dijangkau para lansia untuk belanja kebutuhan harian.
Pindah jauh melampaui daerah suburban

Berlin Institute for Population and Development, sebuah lembaga pemikir yang mempelajari perubahan demografi dan konsekuensinya, mencatat bahwa semakin banyak orang yang tertarik pada daerah pedesaan dibandingkan sebelumnya.

Bersama dengan Wuestenrot Foundation, lembaga think tank ini menganalisis data statistik dan mengkaji dampak perubahan pola migrasi di Jerman.

Pada 2021, sekitar dua pertiga masyarakat pedesaan mencapai peningkatan migrasi, ujar psikolog sosial Frederick Sixtus dari Berlin Institute.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Awalnya Gugat Wanita karena Menolak Cintanya, Pria Ini Malah Dilaporkan Balik karena Jual MacBook Palsu

Awalnya Gugat Wanita karena Menolak Cintanya, Pria Ini Malah Dilaporkan Balik karena Jual MacBook Palsu

Global
Pemuda Ini Kesal Cuma Diberi Selamat, Sebelumnya Habiskan Rp 3,3 Juta Saat Pacar yang Ultah

Pemuda Ini Kesal Cuma Diberi Selamat, Sebelumnya Habiskan Rp 3,3 Juta Saat Pacar yang Ultah

Global
Wanita AS Kecanduan Ngemil Bedak Bayi, Konsumsi Satu Wadah Setiap Hari

Wanita AS Kecanduan Ngemil Bedak Bayi, Konsumsi Satu Wadah Setiap Hari

Global
Ratusan Orang di AS dan Kanada Terserang Wabah Salmonella dari Melon Kemasan

Ratusan Orang di AS dan Kanada Terserang Wabah Salmonella dari Melon Kemasan

Global
Dulu Dikenal sebagai Anak Ajaib Kuliah di Usia 10 Tahun, Pria Ini Kini Menganggur

Dulu Dikenal sebagai Anak Ajaib Kuliah di Usia 10 Tahun, Pria Ini Kini Menganggur

Global
Tak Sengaja Bagikan Kode QR di Media Sosial, Wanita Ini Kaget Tiba-tiba Dapat Tagihan Rp 931 Juta

Tak Sengaja Bagikan Kode QR di Media Sosial, Wanita Ini Kaget Tiba-tiba Dapat Tagihan Rp 931 Juta

Global
Tak Sengaja Terpukul Saat Latihan, Bintang Bisbol SMA Ini Kena Mati Otak

Tak Sengaja Terpukul Saat Latihan, Bintang Bisbol SMA Ini Kena Mati Otak

Global
Rusia Dituduh Lakukan Kampanye Siber, Sasar Politisi Inggris dan AS

Rusia Dituduh Lakukan Kampanye Siber, Sasar Politisi Inggris dan AS

Global
600 Pembelot Asal Korea Utara yang Dideportasi China Hilang Tanpa Kabar

600 Pembelot Asal Korea Utara yang Dideportasi China Hilang Tanpa Kabar

Global
Penulis Gaza Deskripsikan Suasana Apokaliptik Gaza: Belum Pernah Seperti Ini Sebelumnya...

Penulis Gaza Deskripsikan Suasana Apokaliptik Gaza: Belum Pernah Seperti Ini Sebelumnya...

Global
Kirim Pesan Rasis Terkait Meghan Markle, Mantan Polisi Inggris Dihukum

Kirim Pesan Rasis Terkait Meghan Markle, Mantan Polisi Inggris Dihukum

Global
Guru Ini Terima Hadiah Seharga Mobil dari Siswanya Usai Dipromosikan Jadi Kepala Sekolah

Guru Ini Terima Hadiah Seharga Mobil dari Siswanya Usai Dipromosikan Jadi Kepala Sekolah

Global
Tamara: Saya Dijual Rp 140.000 untuk Menikah di Usia 12 Tahun

Tamara: Saya Dijual Rp 140.000 untuk Menikah di Usia 12 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-652 Serangan Rusia ke Ukraina: Pilpres Rusia Digelar 17 Maret | Produksi Senjata AS Pindah ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-652 Serangan Rusia ke Ukraina: Pilpres Rusia Digelar 17 Maret | Produksi Senjata AS Pindah ke Ukraina

Global
Peran Besar Inggris dalam Membangun Singapura Jadi Kota Metropolitan

Peran Besar Inggris dalam Membangun Singapura Jadi Kota Metropolitan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com