Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2023, 11:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-572 pada Senin (18/9/2023).

Ini termasuk, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Presiden Vladimir Putin setelah mengakhiri kunjungannya ke Rusia.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dilaporkan telah tiba di New York sebelum berpidato di Majelis Umum PBB dan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden untuk melakukan pembicaraan.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-571 Serangan Rusia ke Ukraina: Kim Jong Un Pulang | NATO Siap jika Perang Lama

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-572 yang dapat Anda simak:

Kim Jong Un mengakhiri perjalanannya ke Rusia 

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Presiden Vladimir Putin.

Media Pemerintah Korea Utara, KCNA, pada Senin melaporkan Kim Jong Un sudah kembali ke Korea Utara setelah hampir seminggu di Rusia dalam perjalanan yang berfokus pada isu pertahanan.

Kunjungan Kim Jong Un ke wilayah timur jauh Rusia dimulai pada Selasa (12/9/2023) lalu.

Kunjungannya telah meningkatkan ketakutan Barat bahwa Korea Utara yang terisolasi dan memiliki senjata nuklir dapat memberikan senjata kepada Rusia untuk mendukung perangnya di Ukraina.

Selama perjalanan tersebut, pemimpin Korea Utara memeriksa segala sesuatu mulai dari roket luar angkasa Rusia hingga kapal selam. Pertemuan tersebut juga mencakup pertukaran senjata secara simbolis dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-570 Serangan Rusia ke Ukraina: Shoigu Temui Kim Jong Un | Crimea Jual Properti Ukraina

Ukraina klaim jatuhkan 18 drone dan 17 rudal Rusia

Ukraina pada Senin mengatakan, sistem pertahanan udaranya telah menjatuhkan segerombolan drone serang dan hampir 20 rudal jelajah dalam serangan udara terbaru Rusia semalam.

“Sebanyak 24 UAV serang tercatat di sekitar wilayah Mykolaiv dan Odesa. Sebanyak 18 drone serang ditembak jatuh oleh unit pertahanan udara di sepanjang rute pelacakan. Semua 17 rudal ditembak jatuh," kata Angkatan Udara Ukraina di media sosial, sebagaimana dikutip dari AFP.

Rusia kecam Ukraina di pengadilan tinggi PBB dalam kasus genosida

Rusia mengecam Ukraina di Mahkamah Internasional pada Senin, ketika kedua negara yang bertikai berhadapan dalam kasus hukum mengenai klaim Moskwa bahwa “genosida” di Ukraina timur adalah dalih untuk invasi tahun lalu.

Perwakilan Moskwa, Gennady Kuzmin, mengatakan kasus Ukraina yang menuding Rusia telah “menyalahgunakan” Konvensi Genosida PBB sebagai alasan untuk melancarkan perang terhadap tetangganya pada Februari 2022 sangat jauh dari kebenaran.

Ketika Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi pada 24 Februari 2022, salah satu alasannya adalah bahwa masyarakat pro-Rusia di Ukraina timur telah menjadi sasaran penindasan dan genosida oleh rezim Kyiv.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-569 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Disebut Paranoid | Penyelidikan Prigozhin Tewas

Bulgaria menjinakkan drone yang meledak di kota Laut Hitam

Sebuah tim angkatan laut Bulgaria pada Senin menjinakkan sebuah drone yang dapat meledak setelah pesawat tak berawak itu muncul di dekat sebuah kota di Laut Hitam.

Halaman:

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-652 Serangan Rusia ke Ukraina: Pilpres Rusia Digelar 17 Maret | Produksi Senjata AS Pindah ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-652 Serangan Rusia ke Ukraina: Pilpres Rusia Digelar 17 Maret | Produksi Senjata AS Pindah ke Ukraina

Global
Peran Besar Inggris dalam Membangun Singapura Jadi Kota Metropolitan

Peran Besar Inggris dalam Membangun Singapura Jadi Kota Metropolitan

Internasional
6 Poin Perkembangan Terkini Perang Israel-Hamas

6 Poin Perkembangan Terkini Perang Israel-Hamas

Global
Beredar Video Tentara Israel Tembak Pria Difabel Palestina di Tepi Barat

Beredar Video Tentara Israel Tembak Pria Difabel Palestina di Tepi Barat

Global
Venezuela dan Guyana Bersitegang Terkait Sengkela Wilayah, Sejumlah Negara Khawatir

Venezuela dan Guyana Bersitegang Terkait Sengkela Wilayah, Sejumlah Negara Khawatir

Global
Pasukan Israel Gempur Gaza Selatan, Warga Sipil: Tak Ada Tempat Aman

Pasukan Israel Gempur Gaza Selatan, Warga Sipil: Tak Ada Tempat Aman

Global
Biden Telepon Netanyahu, Tekankan Perlindungan Warga Sipil di Gaza

Biden Telepon Netanyahu, Tekankan Perlindungan Warga Sipil di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Penembakan Kampus Las Vegas | UNESCO Masukkan Buka Puasa

[POPULER GLOBAL] Penembakan Kampus Las Vegas | UNESCO Masukkan Buka Puasa

Global
Meta Mulai Mengenkripsi Pesan Sepenuhnya di Facebook dan Instagram

Meta Mulai Mengenkripsi Pesan Sepenuhnya di Facebook dan Instagram

Global
Boris Johnson Meminta Maaf pada Keluarga Korban Covid-19 Inggris

Boris Johnson Meminta Maaf pada Keluarga Korban Covid-19 Inggris

Global
Taylor Swift Dinobatkan sebagai Tokoh Tahun Ini Versi Majalah Time

Taylor Swift Dinobatkan sebagai Tokoh Tahun Ini Versi Majalah Time

Global
2 Bulan Perang Israel-Hamas, 16.248 Warga Palestina Tewas, DK PBB Tak Juga Ambil Tindakan

2 Bulan Perang Israel-Hamas, 16.248 Warga Palestina Tewas, DK PBB Tak Juga Ambil Tindakan

Global
Singapura dan China Merencanakan Kebijakan Bebas Visa Bersama Selama 30 Hari

Singapura dan China Merencanakan Kebijakan Bebas Visa Bersama Selama 30 Hari

Global
Pemerintah Tak Dikenal Dilaporkan Memata-matai Pengguna Apple dan Google Lewat Notifikasi Push

Pemerintah Tak Dikenal Dilaporkan Memata-matai Pengguna Apple dan Google Lewat Notifikasi Push

Global
Menilik Seberapa Sukses Proyek Belt and Road Initiative China

Menilik Seberapa Sukses Proyek Belt and Road Initiative China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com