Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2023, 21:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Pemimpin tertinggi Vatikan pada masa perang, Paus Pius XII, diperkirakan mengetahui rincian upaya Nazi untuk memusnahkan orang-orang Yahudi dalam Holocaust sejak 1942.

Dugaan tersebut muncul dari sepucuk surat yang ditemukan di arsip Vatikan yang bertentangan dengan posisi resmi Gereja Katolik pada saat itu bahwa informasi yang mereka miliki tidak jelas dan belum terverifikasi.

Surat berwarna kuning yang diketik itu, direproduksi oleh surat kabar Italia Corriere della Sera pada Minggu (17/9/2023).

Baca juga: Israel Berterima Kasih ke Maroko karena Lindungi Umat Yahudi Selama Tragedi Holocaust

Keberadaan dokumen itu sangat penting karena ditemukan oleh arsiparis internal Vatikan dan dipublikasikan atas dorongan para pejabat Takhta Suci.

Surat bertanggal 14 Desember 1942 tersebut ditulis oleh Pastor Lother Koenig, seorang Jesuit yang tergabung dalam perlawanan anti-Nazi di Jerman. Dokumen itu ditujukan kepada sekretaris pribadi Paus di Vatikan, Pastor Robert Leiber, yang juga seorang warga negara Jerman.

Pengarsip Vatikan, Giovanni Coco, mengatakan kepada Corriere bahwa ditemukannya surat itu adalah kasus yang luar besar dan unik. Sebab, dokumen tersebut menunjukkan Vatikan mempunyai informasi bahwa kamp-kamp kerja paksa sebenarnya adalah tempat pembantaian.

Dalam surat itu, Koenig mengatakan kepada Leiber, bahwa sejumlah sumber telah mengonfirmasi bahwa sekitar 6.000 orang Polandia dan Yahudi dibunuh setiap hari di "tungku SS" di Kamp Belzec dekat Rava-Rusk.

Wilayah tersebut pada saat itu merupakan bagian dari Polandia yang diduduki Jerman dan sekarang berada di wilayah Ukraina bagian barat.

Baca juga: 17 Museum Holocaust di 4 Negara Mengutuk Rusia: Invasi Sudah Kelewat Batas

"Kebaruan dan pentingnya dokumen ini berasal dari fakta bahwa sekarang kita memiliki kepastian bahwa Gereja Katolik di Jerman mengirimkan Pius XII berita yang akurat dan rinci tentang kejahatan yang dilakukan terhadap orang Yahudi," kata Coco kepada surat kabar Corriere della Sera yang artikelnya berjudul: "Pius XII Tahu".

Ketika ditanya oleh pewawancara Corriere apakah surat itu menunjukkan bahwa Pius mengetahuinya, Coco berkata, "Ya, dan bukan hanya dari saat itu".

Surat tersebut merujuk pada dua kamp Nazi lainnya, yakni Auschwitz dan Dachau, serta menyatakan ada surat menyurat antara Koenig dan Leiber lainnya yang hilang atau belum ditemukan.

Para pendukung Pius mengatakan dia bekerja di belakang layar untuk membantu orang-orang Yahudi dan tidak bersuara untuk mencegah memburuknya situasi umat Katolik di Eropa yang diduduki Nazi. Sedangkan para pengkritiknya mengatakan, dia tidak punya keberanian untuk mengungkapkan informasi yang diperoleh, meskipun ada permintaan dari kekuatan Sekutu yang memerangi Jerman.

Sebagaimana dikutip dari Reuters, surat itu merupakan salah satu dokumen yang menurut Coco disimpan sembarangan di Sekretariat Negara Vatikan dan baru-baru ini diserahkan ke arsip pusat tempat dia bekerja.

Baca juga: Selamat dari 4 Kamp Konsentrasi Nazi, Korban Holocaust Tewas dalam Serangan Rusia ke Ukraina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

60 Persen Spesies Bunga Bangkai Rafflesia Terancam Punah, Kisah Sukses Indonesia Disorot

60 Persen Spesies Bunga Bangkai Rafflesia Terancam Punah, Kisah Sukses Indonesia Disorot

Global
Rangkuman Hari Ke-574 Serangan Rusia ke Ukraina: Janji Trump Ditagih | Permintaan Cabut Veto Rusia

Rangkuman Hari Ke-574 Serangan Rusia ke Ukraina: Janji Trump Ditagih | Permintaan Cabut Veto Rusia

Global
Iran: Normalisasi Hubungan Arab Saudi-Israel Khianati Palestina

Iran: Normalisasi Hubungan Arab Saudi-Israel Khianati Palestina

Global
Rusia Tangkis Serangan Udara Ukraina di Sevastopol Crimea

Rusia Tangkis Serangan Udara Ukraina di Sevastopol Crimea

Global
200 Orang Tewas dalam Sehari Pertempuran Azerbaijan Lawan Separatis Nagorno-Karabakh

200 Orang Tewas dalam Sehari Pertempuran Azerbaijan Lawan Separatis Nagorno-Karabakh

Global
Presiden Ukraina Minta PBB Cabut Hak Veto Rusia di Dewan Keamanan

Presiden Ukraina Minta PBB Cabut Hak Veto Rusia di Dewan Keamanan

Global
[POPULER GLOBAL] Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia | Penelitian 'Jasad Alien' di Meksiko

[POPULER GLOBAL] Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia | Penelitian "Jasad Alien" di Meksiko

Global
Viral, Tantangan Keluarkan Saus Tomat dari Botolnya hingga Tetes Terakhir

Viral, Tantangan Keluarkan Saus Tomat dari Botolnya hingga Tetes Terakhir

Global
Presiden Brasil Peringatkan Kemungkinan Terjadinya Kudeta di Guatemala

Presiden Brasil Peringatkan Kemungkinan Terjadinya Kudeta di Guatemala

Global
Raja Charles III Tiba di Perancis untuk Kunjungan Kenegaraan

Raja Charles III Tiba di Perancis untuk Kunjungan Kenegaraan

Global
Huawei Terus Cari Cara Batasi Kontrol Ekspor Chip AS ke China

Huawei Terus Cari Cara Batasi Kontrol Ekspor Chip AS ke China

Global
China Sebut Inggris Berusaha Kacaukan Hong Kong

China Sebut Inggris Berusaha Kacaukan Hong Kong

Global
Sudah 5 Tahun, Pakta Militer Korea Utara dan Korea Selatan Belum Jelas

Sudah 5 Tahun, Pakta Militer Korea Utara dan Korea Selatan Belum Jelas

Global
Zelensky Tagih Janji Trump untuk Akhiri Perang di Ukraina dalam 24 Jam

Zelensky Tagih Janji Trump untuk Akhiri Perang di Ukraina dalam 24 Jam

Global
Separatis Nagorno-Karabakh dan Azerbaijan Umumkan Gencatan Senjata

Separatis Nagorno-Karabakh dan Azerbaijan Umumkan Gencatan Senjata

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com