Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2023, 14:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNA

SINGAPURA, KOMPAS.com - Setidaknya 6.600 orang telah menjadi korban penipuan pekerjaan sepanjang tahun ini, dengan kerugian setidaknya mencapai 80 juta dollar AS, kata polisi Singapura pada Sabtu (16/9/2023).

Angka ini meningkat dari angka statistik kejahatan pertengahan tahun mereka yang menyatakan bahwa lebih dari 5.700 kasus penipuan pekerjaan dilaporkan.

Menyoroti meningkatnya prevalensi kejahatan tersebut, polisi mengeluarkan peringatan lain adanya modus penipuan pekerjaan lain di mana korban ditipu untuk menyelesaikan survei sebelum ditawari kesempatan kerja palsu.

Baca juga: Ada Indikasi Penipuan dalam Temuan Alien di Meksiko

Dilansir dari CNA, korban akan menerima pesan WhatsApp atau Telegram yang tidak diminta yang meminta mereka untuk berpartisipasi dalam survei atau menyukai postingan media sosial dengan imbalan komisi kecil.

Setelah korban yakin bahwa mereka bisa mendapatkan komisi, penipu akan memberikan kontak WhatsApp atau Telegram lain agar korban dapat bergabung dengan grup lain untuk melakukan tugas seperti meningkatkan nilai mata uang kripto atau meninjau pedagang online.

“Untuk melakukan tugas ini, korban harus membuat akun di situs penipuan dan mentransfer uang ke rekening bank yang disediakan oleh penipu,” kata polisi.

“Dalam beberapa kasus, korban akan diinstruksikan oleh penipu untuk memberikan pembayaran di muka sejumlah besar uang mereka sendiri karena berbagai alasan,” tambahnya.

Korban akan menyadari bahwa mereka telah ditipu ketika mereka gagal menarik komisinya, atau ketika penipu tidak dapat lagi dihubungi.

Dalam statistik kejahatan pertengahan tahun yang dirilis pekan ini, polisi mengatakan lima jenis penipuan terbesar di Singapura, mencakup 83,8 persen dari seluruh kasus yang dilaporkan pada paruh pertama tahun ini adalah penipuan pekerjaan, penipuan e-commerce, penipuan teman palsu, penipuan panggilan telepon, penipuan phishing, dan penipuan investasi.

Jumlah kasus untuk semua jenis penipuan ini meningkat secara keseluruhan dibandingkan dengan paruh pertama tahun 2022. Jumlah kasus penipuan di tiga dari lima jenis penipuan teratas juga meningkat.

Baca juga: PBB: Ratusan Ribu Orang di Asia Tenggara Terjerat Penipuan Online

Polisi menyarankan masyarakat untuk memeriksa sumber resmi seperti situs web peringatan penipuan atau menghubungi saluran bantuan anti-penipuan, jika mereka tidak yakin tentang tanda-tanda penipuan.

“Jangan menerima tawaran pekerjaan meragukan yang menawarkan keuntungan besar dengan usaha minimal. Jangan mengirim uang kepada siapa pun yang tidak Anda kenal atau belum pernah Anda temui sebelumnya,” kata polisi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNA

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com