RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi akan menjadi tuan rumah pembicaraan multinasional yang berfokus pada rencana perdamaian yang diusulkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Rusia tidak diundang untuk berpartisipasi dalam diskusi tersebut.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada para wartawan bahwa Moskwa hanya akan mengawasi pertemuan yang akan datang.
Baca juga: Biden Isyaratkan Kemungkinan Arab Saudi Bersedia Normalisasi Hubungan dengan Israel
Dilansir dari CNBC, Ukraina menyambut baik keputusan Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah perundingan.
Menurutdia, hal itu jadi sebuah langkah yang dapat membuka peluang perundingan dengan Rusia di masa depan.
Andriy Yermak, kepala kantor Zelensky, mengatakan bahwa Kyiv sedang berusaha untuk melibatkan sebanyak mungkin negara dalam pembicaraan tersebut, yang dijadwalkan akan berlangsung di Jeddah.
"Presiden Zelensky mengatakan bahwa pilihan kami adalah menyatukan dunia di sekitar Ukraina. Bukti dari pilihan ini sudah jelas: Kami melibatkan negara-negara dari Barat, Timur, Utara, dan Selatan," ujar Yermak dalam sebuah pertemuan dengan para pejabat Ukraina.
Wall Street Journal melaporkan pada akhir pekan lalu bahwa Amerika Serikat, beberapa negara Eropa dan Brasil diundang untuk menghadiri pembicaraan tersebut, meski Rusia tidak diikutsertakan dalam pertemuan yang akan datang.
Riyadh mengeklaim bahwa mereka telah mempertahankan sikap netral terhadap perang yang sedang berlangsung di Kremlin.
Baca juga: Arab Saudi Perpanjang Pemangkasan Produksi Minyak 1 Juta Barel Per Hari
Namun, negara-negara Barat menuduh kerajaan tersebut menjaga harga minyak tetap tinggi, sebuah langkah yang tidak bersahabat yang memungkinkan Moskwa untuk membiayai perangnya.
Tahun lalu, Arab Saudi membantu menengahi pertukaran tahanan yang melibatkan lebih dari 200 orang antara Kyiv dan Moskwa.
Baca juga: Haji 2023 Diikuti 1,8 Juta Jemaah, di Bawah Perkiraan Arab Saudi
Pertemuan mendatang di Arab Saudi terjadi ketika perang Kremlin melewati hari ke-500 dan di tengah-tengah serangan balasan Ukraina yang terhenti yang bertujuan untuk mendorong kembali garis depan untuk membebaskan daerah-daerah yang diduduki Rusia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.