Penulis: DW Indonesia
WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sepuluh tahun lalu, 9 Juni 2013, Edward Snowden mengungkap identitasnya sebagai sumber informasi harian The Guardian dan The Washington Post tentang program pengawasan dinas rahasia AS. Di mana Snowden sekarang?
Edward Snowden adalah mantan agen yang bekerja sebagai spesialis teknis untuk berbagai dinas rahasia AS, yaitu CIA, NSA, dan DIA.
Pada 9 Juni 2013, media Inggris The Guardian merilis bagian dari wawancara di Hong Kong untuk pertama kalinya, dan atas izin Snowden mengungkap identitas aslinya dalam sebuah video.
Baca juga: Putin Beri Kewarganegaraan Rusia untuk Edward Snowden
Dalam pembicaraan dengan media sejak awal Juni 2013, Edward Snowden mengungkapkan Amerika Serikat dan Inggris telah memantau telekomunikasi dan internet dalam skala besar secara global dan independen, setidaknya sejak 2007.
Pada 2007, CIA mengirim Edward Snowden ke misi diplomatik AS di Jenewa sebagai bagian dari pekerjaan pengintaian.
Menurut dia, karena klasifikasi keamanannya dia memiliki banyak akses ke dokumen dan informasi rahasia pada saat itu.
Snowden mengatakan, sejak dulu dia meragukan legalitas dari apa yang dikerjakannya. Namun, karena ini terutama mempengaruhi orang-orang dan bukan sistem, dan dia tidak ingin membahayakan nyawa manusia, dia menahan diri untuk tidak mempublikasinya.
Edward Snowden kemudian bekerja sebagai teknisi lepas di perusahaan Dell di fasilitas NSA di pangkalan AS di Jepang. Kemudian tahun 2009 dia bergabung dengan perusahaan konsultan Booz Allen Hamilton, di mana dia bekerja sebagai administrator sistem di kantor NSA di Hawaii.
Snowden menggambarkan kehidupannya di Hawaii "sangat nyaman". Dia memiliki pekerjaan yang aman dan sebuah rumah di Hawaii dan menerima gaji tahunan sekitar 122.000 dollar AS setahun.
Baca juga: Edward Snowden, Pembocor Dokumen Rahasia AS yang Dianggap Pahlawan
Sebagai bagian dari pekerjaannya di Booz Allen Hamilton di Hawaii, dia memiliki akses ke dokumen-dokumen rahasia dan Snowden membuat salinan dari data-data itu. Akhir Mei 2013, dia mengambil cuti dan terbang ke Hong Kong dengan dalih pengobatan sakit epilepsinya.
Di Hong Kong Snowden tinggal di hotel dan mulai memberikan informasi yang dicurinya kepada pembuat film Laura Poitras dan wartawan Guardian, Glenn Greenwald. Guardian lalu mulai merilis informasi-informasi rahasia itu tanpa menyebut sumbernya.
Tapi pada 9 Juni 2013, Guardian merilis bagian dari wawancara Hong Kong dan untuk pertama kalinya mengungkap identitas asli narasumbernya dalam sebuah video.
Pada 14 Juni 2013, FBI mengajukan pengaduan pidana, termasuk surat perintah penangkapan terhadap Edward Snowden atas tuduhan spionase.
Edward Snowden lalu menghilang dan berusaha meninggalkan Hongkong. Namun dia terjebak di area transit bandara internasional di Moskwa, karena AS mencabut paspornya dan tidak ada negara Barat yang mau menawarkan suaka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.