KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-468 pada Selasa (6/6/2023).
Ini termasuk, bendungan besar di Kherson, Ukraina selatan dilaporkan jebol akibat serangan. Kejadian itu nyatanya cukup membuat gempar dunia, ketika Ukraina dan Rusia saling menyalahkan hingga memicu tanggapan PBB.
Sementara itu, Rusia telah memanggil duta besar Belgia untuk memprotes dugaan penggunaan senjata produksi dari Belgia dalam serangan mematikan dari Ukraina ke wilayah Rusia.
Untuk lebih lengkapnya, berikut rankuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-468 yang dapat Anda simak:
Bos Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, pada Selasa menyebut klaim Rusia bahwa militernya telah menimbulkan banyak korban pada pasukan Ukraina yang bergerak maju adalah sebuah fantasi liar.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (4/6/2023) mengeklaim telah menggagalkan serangan Ukraina, menewaskan total 1.500 prajurit dan menghancurkan lebih dari 100 kendaraan lapis baja.
"Untuk menghancurkan 1.500 orang, itu pasti pembantaian, dalam satu hari, lebih dari 150 kilometer, pembantaian yang luar biasa," kata Prigozhin di Telegram menanggapi klaim tersebut.
Bendungan Kakhovka di Kherson, Ukraina selatan, jebol akibat serangan pada Selasa.
Rusia dan Ukraina saling menuduh bertanggung jawab atas serangan itu.
"Pembangkit listrik tenaga air Kakhovka (hancur). Kejahatan perang lain yang dilakukan oleh teroris Rusia," tulis kepala staf Presiden Ukraina, Andriy Yermak, di Telegram, sebagaimana dikutip dari AFP.
Bendungan Kakhovka direbut pada awal serangan Rusia di Ukraina.
Bendungan ini memiliki fungsi salah satunya memasok air ke semenanjung Crimea yang dianeksasi oleh Moskow pada 2014.
Ukraina pada Selasa mengatakan bahaya bencana nuklir meningkat setelah bendungan di Kherson jebol.
"Dunia sekali lagi berada di ambang bencana nuklir, karena pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia kehilangan sumber pendinginnya. Bahaya ini sekarang berkembang pesat," kata asisten Presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak.
Bendungan Kakhovka sendiri berada sekitar 150 kilometer dari PLTN Zaporizhzhia.
Sementara, Rusia menyangkal adanya risiko besar.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Selasa mengaku tidak melihat adanya risiko keselamatan nuklir segera setelah bendungan di Kherson jebol.
Tetapi, mereka menyatakan sedang menjajaki pilihan untuk mendapatkan air guna menjaga pendinginan PLTN terbesar di Eropa tersebut.
"Kami tengah memantau dengan cermat situasi di PLTN itu, tetapi melihat tidak ada risiko keselamatan nuklir langsung," ungkap badan PBB itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.