Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/06/2023, 09:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Dinas intelijen Rusia menuding badan intelijen AS meretas ribuan ponsel iPhone, termasuk milik warga Rusia dan orang-orang yang terkait dengan misi diplomatik dan kedutaan besar di Rusia

Dinas Intelijen Federasi Rusia atau FSB mengaku menemukan perangkat lunak pengawasan yang canggih di dalam ribuan ponsel iPhone produksi Apple Inc.

Bukti keberadaan perangkat lunak itu awalnya diperoleh dari lusinan iPhone milik karyawan perusahaan keamanan siber, Kaspersky.

Baca juga: Tak Diizinkan AS, Maskapai China Hindari Terbang di Wilayah Rusia

Setelah diselidiki ternyata ada ribuan iPhone, termasuk milik pelanggan domestik Rusia dan diplomat asing yang berada di Rusia dan daerah-daerah bekas Uni Soviet juga sudah "terinfeksi”.

Temuan ini, kata FSB pada Kamis (1/6/2023), menunjukkan ada kerja sama antara Apple Inc dan Badan Keamanan Nasional AS (NSA) yang bertanggung jawab atas intelijen serta keamanan kriptografi dan komunikasi.

Namun, FSB tidak memberikan bukti bahwa Apple Inc memang bekerja sama atau mengetahui adanya aktivitas mata-mata AS.

FSB menyebut, para peretas AS juga menyasar diplomat dari Israel, Suriah, China, dan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam kampanye spionase.

Secara terpisah, CEO Kaspersky, Eugene Kaspersky mengatakan, lusinan ponsel karyawannya telah disusupi perangkat lunak pengawasan.

Dia menjelaskan, pinsel menerima "iMessage tak terlihat" dengan lampiran berbahaya yang menginstal spyware.

Menurut Eugene Kaspersky, spyware kemudian secara diam-diam mentransmisikan informasi pribadi untuk menghapus server, termasuk rekaman mikrofon, foto dari pesan instan, geolokasi, dan data lainnya.

Baca juga: Saat Rusia Sibuk Rebut Ukraina, Wilayahnya Sendiri Bisa Saja Melepaskan Diri...

"Kami yakin Kaspersky bukanlah target utama serangan siber ini," katanya dalam postingan blog, sebagaimana dikutip dari AFP.

 

Dalam pernyataan tertulis, Apple Inc membantah tuduhan FSB.

"Kami tidak pernah bekerja dengan pemerintah mana pun untuk memasukkan perangkat apa pun ke dalam produk Apple apa pun, dan tidak akan pernah,” sebut Apple Inc.

Sementara, belum ada komentar yang dikeluarkan oleh NSA.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pakistan Jadwalkan Pemilihan Umum Parlemen Januari Mendatang

Pakistan Jadwalkan Pemilihan Umum Parlemen Januari Mendatang

Global
AS Hidupkan Kembali Program Mata-mata Kapal Selam Canggih Era Perang Dingin

AS Hidupkan Kembali Program Mata-mata Kapal Selam Canggih Era Perang Dingin

Global
Biden Jabat Tangan Zelensky, Yakinkan AS Akan Terus di Pihak Ukraina

Biden Jabat Tangan Zelensky, Yakinkan AS Akan Terus di Pihak Ukraina

Global
Rangkuman Hari ke-575 Serangan Rusia ke Ukraina: Bombardir Pesawat Tak Berawak di Kilang Kremenchuk | Rusia Tembaki Kota Toretsk

Rangkuman Hari ke-575 Serangan Rusia ke Ukraina: Bombardir Pesawat Tak Berawak di Kilang Kremenchuk | Rusia Tembaki Kota Toretsk

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden El Salvador Tak Peduli Kritik Babat Geng Kriminal | Singapura Waspadai Malware M-Banking

[POPULER GLOBAL] Presiden El Salvador Tak Peduli Kritik Babat Geng Kriminal | Singapura Waspadai Malware M-Banking

Global
Listrik Kota Montana Padam 2 Hari, Ternyata Disebabkan Ulah Tupai

Listrik Kota Montana Padam 2 Hari, Ternyata Disebabkan Ulah Tupai

Global
Alasan Polandia Tak Akan Lagi Pasok Senjata ke Ukraina

Alasan Polandia Tak Akan Lagi Pasok Senjata ke Ukraina

Global
Sekjen PBB: Krisis Iklim Telah Membuka Pintu Neraka

Sekjen PBB: Krisis Iklim Telah Membuka Pintu Neraka

Global
Al Quran Berbahasa Mandarin dan Rencana China Sinifikasi Islam

Al Quran Berbahasa Mandarin dan Rencana China Sinifikasi Islam

Global
Putra Warren Buffet: Dukungan Barat pada Ukraina Akan Kian Melemah

Putra Warren Buffet: Dukungan Barat pada Ukraina Akan Kian Melemah

Global
Presiden El Salvador Tak Peduli Dikritik Langgar HAM, Terus Babat Habis Geng Kriminal

Presiden El Salvador Tak Peduli Dikritik Langgar HAM, Terus Babat Habis Geng Kriminal

Global
Singapura Waspadai Malware Android Baru, Bisa Retas M-Banking Lalu Reset Setelan Pabrik

Singapura Waspadai Malware Android Baru, Bisa Retas M-Banking Lalu Reset Setelan Pabrik

Global
Nasib Pengungsi Ukraina Terkatung-katung di Belanda

Nasib Pengungsi Ukraina Terkatung-katung di Belanda

Global
60 Persen Spesies Bunga Bangkai Rafflesia Terancam Punah, Kisah Sukses Indonesia Disorot

60 Persen Spesies Bunga Bangkai Rafflesia Terancam Punah, Kisah Sukses Indonesia Disorot

Global
Rangkuman Hari Ke-574 Serangan Rusia ke Ukraina: Janji Trump Ditagih | Permintaan Cabut Veto Rusia

Rangkuman Hari Ke-574 Serangan Rusia ke Ukraina: Janji Trump Ditagih | Permintaan Cabut Veto Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com