Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/06/2023, 05:38 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

ODISHA, KOMPAS.com - Sedikitnya 120 orang dilaporkan telah tewas dan lebih dari 850 orang lainnya terluka dalam insiden kecelakaan kereta di India yang terjadi pada Jumat (2/6/2023) malam.

Kecelakaan kereta api itu tepatnya terjadi negara bagian Odisha, India timur.

Jumlah korban tewas dan terluka ini dikhawatirkan dapat bertambah karena dilaporkan masih ada banyak penumpang terjebak di dalam kereta yang terlibat dalam kecelakaan. 

Baca juga: FOTO Kecelakaan Kereta Api di Mesir, 2 Orang Tewas, 16 Terluka

Foto-foto yang disiarkan di stasiun-stasiun TV India menunjukkan kompartemen kereta yang hancur dan berlumuran darah, serta sejumlah penumpang tergeletak di samping rel dekat Balasore.

"Kami memiliki lebih dari 120 kematian per hitungan terakhir dan jumlahnya meningkat karena ada banyak cedera serius, cedera kepala. Kejadian yang sangat menyedihkan dan prognosisnya tidak baik," kata Direktur Jenderal Dinas Pemadam Kebakaran Odisha, Sudhanshu Sarangi, kepada AFP dari lokasi kecelakaan.

Sekretaris kepala negara bagian Odisha Pradeep Jena membenarkan bahwa sekitar 850 orang yang terluka telah dikirim ke rumah sakit. Dia menyampaikan upaya penyelamatan masih berlangsung.

"Prioritas utama kami sekarang adalah menyelamatkan (penumpang) dan memberikan dukungan kesehatan kepada yang terluka," katanya.

Direktur eksekutif Kereta Api India, Amitabh Sharma, mengatakan ada tiga kereta yang terlibat dalam kecelakaan. Dua kereta adalah kereta penumpang, sedangkan satunya adalah kereta barang.

Baca juga: Kecelakaan Kereta Api di Jerman, Sejumlah Gerbong Terguling, Operasi Penyelamatan Besar-besaran Dikerahkan

"Ddua kereta penumpang terlibat aktif dalam kecelakaan itu, sementara kereta ketiga, kereta barang, yang diparkir di lokasi, juga (terlibat) dalam kecelakaan itu," jelasnya.

Dia pun menyampaikan jumlah korban tewas maupun terluka dalam insiden kecelakaan kereta di India ini bisa bertambah karena proses penyelamat masih terus dilakukan.

"Jumlah korban dari lapangan atau kejelasan jumlah korban luka sangat sulit untuk kami nilai saat ini," kata Sharma, di tengah laporan bahwa banyak penumpang masih terjebak di bawah gerbong kereta yang hancur.

Anil Kumar Mohanty, seorang petugas medis di Balasore, mengatakan kepada AFP bahwa banyak dokter dan petugas medis lain telah dikerahkan ke lokasi kecelakaan.

Seorang korban yang selamat mengatakan kepada reporter berita TV lokal bahwa dia sedang tidur ketika kecelakaan itu terjadi.

Dia kemudian terbangun dan mendapati dirinya terjebak di bawah belasan penumpang lain.

Penumpang itu tidak bisa menceritakan bagaimana dia bisa merangkak keluar dari gerbong dengan hanya luka di leher dan lengannya.

Stasiun TV lain menayangkan foto gerbong kereta yang terguling ke satu sisi rel, saat warga berusaha menarik korban ke tempat aman.

Baca juga: Kecelakaan Kereta Api di RD Kongo Tewaskan 75 Orang, Terparah di Dunia 2 Tahun Terakhir

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com