TOKYO, KOMPAS.com - Pengawas privasi Jepang mengatakan pada hari Jumat (2/6/2023) bahwa pihaknya telah memperingatkan OpenAI, startup yang didukung Microsoft di balik chatbot ChatGPT, untuk tidak main-main mengumpulkan data sensitif tanpa izin orang.
OpenAI harus meminimalkan data sensitif yang dikumpulkannya untuk pembelajaran mesin, kata Komisi Perlindungan Informasi Pribadi dalam sebuah pernyataan.
Dilansir dari CNA, mereka menambahkan mungkin akan mengambil tindakan lebih lanjut jika OpenAI membuat lebih banyak masalah ke depannya.
Baca juga: China Anggap AI Ancaman, Keamanan Nasional Ditingkatkan
Regulator di seluruh dunia berebut untuk menyusun aturan yang mengatur penggunaan kecerdasan buatan generatif (AI), yang dapat membuat teks dan gambar, yang dampaknya dibandingkan dengan kedatangan internet.
Jepang malah memiliki insentif yang lebih besar untuk mengikuti kemajuan AI dan robotika demi mempertahankan produktivitas karena masalah populasinya yang menyusut.
Pengawas mencatat kebutuhan untuk menyeimbangkan masalah privasi dengan manfaat potensial AI generatif termasuk dalam mempercepat inovasi dan menangani masalah seperti perubahan iklim.
Jepang adalah sumber lalu lintas terbesar ketiga ke situs web OpenAI, menurut perusahaan analitik Similarweb.
CEO OpenAI Sam Altman pada bulan April bertemu Perdana Menteri Fumio Kishida dengan tujuan ekspansi di Jepang, menjelang KTT para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) di mana Kishida memimpin diskusi tentang pengaturan AI.
Uni Eropa, penentu tren global dalam regulasi teknologi, membentuk gugus tugas di ChatGPT dan sedang mengerjakan apa yang bisa menjadi rangkaian aturan pertama untuk mengatur AI.
Sementara itu, penyebaran chatbot yang begitu cepat membuat regulator harus bergantung pada peraturan yang ada untuk menjembatani kesenjangan tersebut.
Baca juga: China Peringatkan Risiko AI, Serukan Peningkatan Keamanan Nasional
Regulator Italia Garante membuat ChatGPT offline sebelum perusahaan setuju untuk menginstal fitur verifikasi usia dan membiarkan pengguna Eropa memblokir informasi mereka agar tidak digunakan untuk melatih sistem.
Baca juga: AS Jajaki Penggunaan AI untuk Deteksi Fentanil Pencipta Zombie
Altman minggu lalu mengatakan OpenAI tidak memiliki rencana untuk meninggalkan Eropa.
Sebelumnya dia menyarankan startup mungkin melakukannya jika peraturan UE terlalu sulit untuk dipatuhi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.