KOMPAS.com - Pada hari ke-462 perang Rusia-Ukraina, Rabu (31/5/2023), Kyiv mengalami malam mencekam ketika digempur serangan rudal dalam kegelapan.
Sementara itu, Amerika Serikat memberi peringatan ke Ukraina bahwa bantuan senjata terbarunya jangan dipakai untuk menyerang ke dalam Rusia.
Berikut adalah rangkuman perang Ukraina-Rusia terkini.
Baca juga: Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Rusia Mulai Tempatkan Senjata Nuklir Taktis di Belarus
Serangan Rusia terjadi pada malam hari, ketika sebagian besar penduduk Kyiv tertidur lelap.
Sirene meraung-raung di seluruh ibu kota Ukraina, membangunkan penduduk yang telah menghadapi perang selama 15 bulan.
Mereka menyesuaikan rutinitasnya demi menghadapi kampanye udara terbaru Rusia.
Baca selengkapnya di sini.
Rusia pada Rabu (31/5/2023) mengeklaim telah menghancurkan kapal perang besar terakhir dari Angkatan Laut Ukraina, yang katanya ditempatkan di pelabuhan Odessa.
"Pada tanggal 29 Mei, serangan presisi tinggi oleh Angkatan Udara Rusia di tempat berlabuh kapal di pelabuhan Odessa menghancurkan kapal perang terakhir Angkatan Laut Ukraina, 'Yuri Olefirenko'," kata tentara Rusia, dikutip dari kantor berita AFP.
Namun, AFP tidak dapat mengonfirmasi klaim tersebut secara independen.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: 9 Dampak Kapal Moskva Tenggelam dan Kerugian yang Dialami Rusia
Ukraina pada Rabu (31/5/2023) memperingatkan, larangan ekspor biji-bijian yang diberlakukan beberapa negara Uni Eropa justru membantu Presiden Rusia Vladimir Putin memecah belah Eropa.
Beberapa negara tetangga Ukraina termasuk sekutu setianya yaitu Polandia, memberlakukan pembatasan sementara pada produk pertanian Kyiv sejak bulan lalu.
"Kelanjutan pembatasan berarti menempatkan senjata tambahan di tangan Putin melawan persatuan di Eropa," kata Kementerian Pertanian Ukraina di Twitter.
Baca selengkapnya di sini.
Amerika Serikat pada Rabu (31/5/2023) mengumumkan paket senjata baru senilai 300 juta dollar AS (Rp 4,49 triliun) kepada Ukraina, tetapi memperingatkan jangan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.
"Kami sudah sangat jelas dengan Ukraina secara pribadi--juga secara publik--bahwa kami tidak mendukung serangan di dalam Rusia. Kami tidak mengizinkan dan kami tidak mendorong serangan di dalam Rusia," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan, dikutip dari kantor berita AFP.
Departemen Pertahanan AS mengungkapkan, pengiriman terbaru ini akan membuat total bantuan "Negeri Paman Sam" ke Ukraina menjadi 37.6 miliar dollar AS (Rp 562,52 triliun) sejak invasi Rusia pada Februari 2022.
Baca selengkapnya di sini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.