Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2023, 16:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

KYIV, KOMPAS.com - Serangan Rusia terjadi pada malam hari, ketika sebagian besar penduduk Kyiv tertidur lelap.

Sirene meraung-raung di seluruh ibu kota Ukraina, membangunkan penduduk yang telah menghadapi perang selama 15 bulan.

Mereka menyesuaikan rutinitasnya demi menghadapi kampanye udara terbaru Rusia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-461 Serangan Rusia ke Ukraina: Moskwa-Kyiv Sama-sama Dihantam Drone, Afrika Selatan Didesak Tangkap Putin

Dilansir dari Associated Press, dalam eskalasi serangan Rusia baru-baru ini, Olha Bukhno, 65 tahun, seorang petugas kebersihan, berdoa setiap malam.

"Tolong," ujarnya, sembari menutup matanya dan seolah berbicara kepada langit. "Biarlah tenang."

Di samping tempat tidurnya ada tas berisi barang-barang penting: dokumen, makanan kering, dan air.

Mendengar bunyi alarm, dia berlari ke bawah ke ruang bawah tanah gedungnya dan berlindung.

Hampir dua minggu lalu, puing-puing dari rudal yang ditembak jatuh mendarat di atap sebuah gedung di sebelahnya di distrik Darnytsia Kyiv, menyebabkan kebakaran besar.

“Setiap malam, kami takut,” katanya sambil menangis, menceritakan malam mencekam di Kyiv.

Saat alarm berbunyi, beberapa orang di kota diliputi ketakutan, membayangkan skenario terburuk yang bisa terjadi.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Serangan Besar ke Kyiv | Pesawat China C919 Terbang Perdana

Mereka membayangkan pengungsian, terjebak di bawah reruntuhan, terbunuh.

Yang lain bersikap apatis, berbaring terjaga di tempat tidur, saat suara ledakan memantul melintasi langit.

Rusia meluncurkan serangan drone terbesar di ibu kota Ukraina. Dalam sebulan terakhir, ketika serangan udara Rusia meningkat menjadi serangan hampir setiap malam, kebanyakan orang mengeluh sulit tidur.

Dalam hiruk pikuk kafe, restoran, dan salon Kyiv yang menghadapi perang, bisnis terus berjalan meskipun perang sedang berlangsung.

Rusia meluncurkan gelombang serangan lain ke Kyiv pada dini hari Senin menggunakan kombinasi drone dan rudal jelajah.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Sumber

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Presiden El Salvador Tak Peduli Kritik Babat Geng Kriminal | Singapura Waspadai Malware M-Banking

[POPULER GLOBAL] Presiden El Salvador Tak Peduli Kritik Babat Geng Kriminal | Singapura Waspadai Malware M-Banking

Global
Listrik Kota Montana Padam 2 Hari, Ternyata Disebabkan Ulah Tupai

Listrik Kota Montana Padam 2 Hari, Ternyata Disebabkan Ulah Tupai

Global
Alasan Polandia Tak Akan Lagi Pasok Senjata ke Ukraina

Alasan Polandia Tak Akan Lagi Pasok Senjata ke Ukraina

Global
Sekjen PBB: Krisis Iklim Telah Membuka Pintu Neraka

Sekjen PBB: Krisis Iklim Telah Membuka Pintu Neraka

Global
Al Quran Berbahasa Mandarin dan Rencana China Sinifikasi Islam

Al Quran Berbahasa Mandarin dan Rencana China Sinifikasi Islam

Global
Putra Warren Buffet: Dukungan Barat pada Ukraina Akan Kian Melemah

Putra Warren Buffet: Dukungan Barat pada Ukraina Akan Kian Melemah

Global
Presiden El Salvador Tak Peduli Dikritik Langgar HAM, Terus Babat Habis Geng Kriminal

Presiden El Salvador Tak Peduli Dikritik Langgar HAM, Terus Babat Habis Geng Kriminal

Global
Singapura Waspadai Malware Android Baru, Bisa Retas M-Banking Lalu Reset Setelan Pabrik

Singapura Waspadai Malware Android Baru, Bisa Retas M-Banking Lalu Reset Setelan Pabrik

Global
Nasib Pengungsi Ukraina Terkatung-katung di Belanda

Nasib Pengungsi Ukraina Terkatung-katung di Belanda

Global
60 Persen Spesies Bunga Bangkai Rafflesia Terancam Punah, Kisah Sukses Indonesia Disorot

60 Persen Spesies Bunga Bangkai Rafflesia Terancam Punah, Kisah Sukses Indonesia Disorot

Global
Rangkuman Hari Ke-574 Serangan Rusia ke Ukraina: Janji Trump Ditagih | Permintaan Cabut Veto Rusia

Rangkuman Hari Ke-574 Serangan Rusia ke Ukraina: Janji Trump Ditagih | Permintaan Cabut Veto Rusia

Global
Iran: Normalisasi Hubungan Arab Saudi-Israel Khianati Palestina

Iran: Normalisasi Hubungan Arab Saudi-Israel Khianati Palestina

Global
Rusia Tangkis Serangan Udara Ukraina di Sevastopol Crimea

Rusia Tangkis Serangan Udara Ukraina di Sevastopol Crimea

Global
200 Orang Tewas dalam Sehari Pertempuran Azerbaijan Lawan Separatis Nagorno-Karabakh

200 Orang Tewas dalam Sehari Pertempuran Azerbaijan Lawan Separatis Nagorno-Karabakh

Global
Presiden Ukraina Minta PBB Cabut Hak Veto Rusia di Dewan Keamanan

Presiden Ukraina Minta PBB Cabut Hak Veto Rusia di Dewan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com