KYIV, KOMPAS.com - Rusia menembakkan rentetan rudal ke ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Senin (29/5/2023) siang hari.
Serangan di waktu yang tak biasa ini membuat penduduk panik dan berlarian mencari perlindungan.
Serangkaian ledakan terdengar di Kyiv saat Rusia menargetkan kota itu untuk kali kedua dalam 24 jam.
Baca juga: Ibu Kota Ukraina Dihantam Serangan Udara Rusia Lagi Usai Halau Serbuan 50 Drone
Sebelumnya, Kyiv dihantam serangan drone pada Sabtu (27/5/2023) malam, yang terbesar sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022.
Wartawan AFP mendengar sedikitnya sepuluh ledakan dari sekitar pukul 11.10 waktu setempat di Kyiv, dimulai beberapa menit setelah peringatan serangan udara dibunyikan.
Pihak berwenang kemudian mengatakan, pertahanan udara Ukraina menjatuhkan semua rudal Rusia yang diluncurkan ke Kyiv.
Seorang pria yang terluka dirawat di rumah sakit, kata mereka.
"Sebanyak 11 rudal ditembakkan: 'Iskander-M' dan 'Iskander-K' dari arah utara," kata kepala angkatan bersenjata Ukraina Valery Zaluzhny.
"Semua target dihancurkan oleh pertahanan udara," tambahnya.
Sementara itu pada Selasa (30/5/2023) pagi, Wali Kota Moskwa mengatakan bahwa ibu kota Rusia menjadi sasaran serangan drone yang jarang terjadi, tetapi hanya menimbulkan kerusakan kecil dan tidak ada laporan korban jiwa.
"Pagi ini, saat fajar, serangan drone menyebabkan kerusakan ringan pada beberapa bangunan. Semua layanan darurat kota berada di tempat kejadian ... sejauh ini tidak ada yang terluka parah," kata Wali Kota Moskwa Sergei Sobyanin.
Baca juga: Ukraina Terkini: Jarang Terjadi, Ibu Kota Moskwa Jadi Sasaran Serangan Drone
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut hari Senin sebagai "hari yang sangat panjang" dalam pidato malamnya kepada warga Ukraina, mengatakan bahwa Rusia ingin mengakhiri jalan kejahatan dengan serangannya.
“Dunia harus melihat bahwa teror kalah. Ketika Patriot di tangan Ukraina memastikan seratus persen menembak jatuh rudal Rusia, teror kalah,” ujar Zelensky.
Kyiv menerima pengiriman pertama sistem rudal darat-ke-udara Patriot buatan Amerika pada April. Presiden AS Joe Biden pada Senin (29/5/2023) mengisyaratkan akan ada lebih banyak bantuan yang datang.
Ditanya tentang serangan sengit Rusia terhadap Kyiv, Biden mengatakan kepada wartawan, "Itu tidak terduga. Itulah mengapa kita harus terus memberikan semua yang dibutuhkan Ukraina."
Baca juga: Dalam Sebulan Rusia Telah 16 Kali Luncurkan Serangan Udara ke Kyiv
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.