Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2023, 14:53 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters,KCNA

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara dilaporkan telah memberi tahu Jepang tentang rencana peluncuran sebuah satelit pada periode antara 31 Mei dan 11 Juni mendatang.

Tapi, Jepang curiga itu sebenarnya adalah uji coba rudal balistik yang dilarang.

Jepang pun memutuskan untuk menyiagakan pertahanan rudal balistiknya pada Senin (29/5/2023) dan memperingatkan akan menembak jatuh setiap proyektil yang mengancam wilayahnya.

Baca juga: Aktivitas Tak Biasa Terpantau di Hanggar Bandara Utama Korea Utara

“Kami sangat mendesak Korea Utara untuk menahan diri untuk tidak melakukan peluncuran sambil bekerja sama dengan negara-negara terkait seperti AS dan Korea Selatan,” kata kantor Perdana Menteri Jepang dalam cuitan pada Senin.

Kantor PM Jepang menyatakan, pemerintah “Negeri Samurai” akan melakukan semua yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan dan menganilisis informasi dari peluncuran itu.

Sebelumnya, Korea Utara mengatakan telah menyelesaikan produksi satelit mata-mata militer pertamanya dan pemimpin Kim Jong Un menyetujui persiapan akhir untuk peluncuran tersebut.

Para analis mengatakan satelit itu adalah bagian dari program teknologi pengawasan, termasuk drone, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Korea Utara untuk menyerang sasaran jika terjadi perang.

"Kami akan mengambil tindakan destruktif terhadap rudal balistik dan lainnya yang dipastikan mendarat di wilayah kami," kata Kementerian Pertahanan Jepang dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

Baca juga: Survei: Perbudakan Modern Masih Terjadi di Korea Utara Hingga Arab Saudi

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan akan menggunakan Standard Missile-3 (SM-3) atau Patriot Missile PAC-3 untuk menghancurkan rudal Korea Utara.

PM Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada wartawan, bahwa setiap peluncuran rudal Korea Utara akan menjadi pelanggaran serius terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengutuk aktivitas nuklir dan misilnya.

Korea Selatan bergabung dengan Jepang dalam menyerukan Korea Utara untuk membatalkan peluncuran satelit yang direncanakan.

"Kami mendesak Korea Utara untuk menarik rencana ilegal untuk segera diluncurkan. Jika Korea Utara terus maju, itu akan membayar harganya dan menderita," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

Korea Utara yang tertutup telah melakukan serangkaian peluncuran rudal dan uji coba senjata dalam beberapa bulan terakhir, termasuk rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat yang baru.

Pemimpinnya, Kim Jong Un, pada awal Mei dilaporkan telah memeriksa fasilitas satelit militer. 

Media pemerintah Korut, KCNA, melaporkan bahwa Kim telah menyetujui langkah komite persiapan peluncuran satelit nonpermanen selanjutnya.

Baca juga: Anak Muda Korea Utara Wajib Panggil Kim Jong Un Ayah yang Terhormat

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters,KCNA
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com