Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2023, 11:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu (28/5/2023) memuji pasukan pertahanan udara negaranya setelah menghalau serangan drone terbesar sejak invasi Rusia.

Serangan pada semalam menewaskan dua orang dan melukai tiga korban lainnya.

Serbuan drone yang terbaru ini terjadi ketika Rusia mengintensifkan serangan udara Kyiv pada Mei 2023, seraya memperingatkan Barat agar tidak mengeskalasi konflik setelah Amerika Serikat memberi lampu hijau untuk pengiriman jet tempur F-16.

Baca juga: Ukraina Terkini: Kyiv Disasar 54 Drone!

Ukraina mengatakan, serangan terbaru di Kyiv adalah invasi terbesar dengan lebih dari 50 drone yang menargetkan ibu kota negara itu.

"Sebagian besar kehancuran dapat dihindari, dan mayoritas nyawa yang bisa tewas oleh (drone) Shahed dapat diselamatkan," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato sore hariannya.

"Saya berterima kasih kepada setiap orang yang melakukannya!... Terima kasih para pejuang!" lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Ini adalah serangan drone ke-14 di ibu kota Ukraina oleh Rusia pada Mei 2023.

Baca juga:

"Orang-orang kaget. Ada banyak kerusakan, jendela pecah, atap rusak," kata Sergei Movchan, warga berusia 50 tahun yang rumahnya rusak terkena puing-puing.

Kyiv relatif terhindar serangan sejak awal 2023, tetapi pada Mei penduduknya harus hidup dengan sirene serangan udara dan ledakan yang menggelegar hampir setiap malam.

Peringatan serangan udara berlangsung lebih dari lima jam pada Sabtu (27/5/2023) malam karena serangan itu dilakukan dalam beberapa gelombang.

"Rusia mengintimidasi kami. Tapi saya pikir rezim mereka yang menderita," ujar  Movchan.

Baca juga: Kapan Ukraina Lakukan Serangan Balik ke Rusia?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com