Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/05/2023, 19:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber NDTV

LONDON, KOMPAS.com - Polisi Inggris secara mengejutkan menemukan 167 hewan, termasuk kelinci, tikus, dan burung, dikurung di dalam kandang di sebuah rumah yang kotor.

Pemilik yang kejam secara permanen dilarang memiliki hewan setelah pihak berwenang mengetahui tentang situasi mengerikan di dalam kurungan.

Mereka dipelihara dalam kondisi yang menjijikkan.

Baca juga: Bukti Asal Muasal Covid-19 dari Hewan Masih Diperdebatkan

Dilansir dari NDTV, rekaman body-cam menunjukkan saat-saat mengerikan tatkala petugas menemukan hewan-hewan malang itu, yang terpaksa hidup berdesakan di kandang bersama dengan hewan mati dalam kondisi menjijikkan di properti di Northamptonshire.

Menurut rilis Departemen Kepolisian Northamptonshire, pada bulan Februari, petugas Polisi Northamptonshire mendatangi sebuah properti di Cromwell Road, Rushden.

Ini dilakukan setelah laporan kepedulian terhadap kesejahteraan hewan dibuat karena muncul bau busuk dan lalat di jendela rumah.

"Di dalam, mereka menemukan 167 kelinci, musang, hamster, tikus, marmut, dan burung yang hidup dalam kondisi kotor dan tidak layak, termasuk beberapa yang terpaksa berbagi kandang dengan hewan mati," tulis rilis.

Kim Starks, yang berusia 61 tahun, diidentifikasi sebagai pemiliknya.

Dia didakwa menyebabkan penderitaan yang tidak perlu pada hewan yang dilindungi dan melanggar perintah diskualifikasi.

Dia pun dilarang memiliki atau memelihara hewan.

Baca juga: Awalnya Dikira Hewan Lain, Anjing Ini Sampai Dites DNA demi Bisa Diadopsi

Aturan awalnya diberlakukan pada Februari 2000 setelah hukuman sebelumnya, dan, setelah pelanggaran pada bulan Maret, dibuatlah larangan seumur hidup pada bulan Juni 2000 di Northampton Crown Court.

"Ketika petugas pertama kali mendatangi rumah di Rushden, mereka dihadapkan pada sebuah rumah yang penuh dengan binatang, semuanya dalam kondisi hidup yang mengerikan. Ada total 167 makhluk hidup yang dikemas dalam kandang yang ditumpuk satu sama lain," tambah rilis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber NDTV

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

 Pria Kanada Mukbang 50 Cabai Terpedas di Dunia Kurang dari 7 Menit

Pria Kanada Mukbang 50 Cabai Terpedas di Dunia Kurang dari 7 Menit

Global
Jual Rumah Tua, Agen Pemasaran Malah Pasang Tulisan 'Mungkin Berhantu' di Depan Rumah

Jual Rumah Tua, Agen Pemasaran Malah Pasang Tulisan "Mungkin Berhantu" di Depan Rumah

Global
Saat Domba-domba di Yunani Tak Sengaja Menyantap Daun Ganja Lalu Melompat Liar...

Saat Domba-domba di Yunani Tak Sengaja Menyantap Daun Ganja Lalu Melompat Liar...

Global
Australia Gelar Simposium Akademik Pertama di Dunia tentang Taylor Swift Effect

Australia Gelar Simposium Akademik Pertama di Dunia tentang Taylor Swift Effect

Global
Nasib Travis King, Tentara AS yang Kabur Setelah Diusir Korut

Nasib Travis King, Tentara AS yang Kabur Setelah Diusir Korut

Global
Israel Buka Kembali Penyeberangan Gaza, Izinkan Warga Palestina Kembali Bekerja

Israel Buka Kembali Penyeberangan Gaza, Izinkan Warga Palestina Kembali Bekerja

Global
Sosok Viktor Sokolov, Komandan Rusia yang Muncul Usai Diklaim Tewas oleh Ukraina

Sosok Viktor Sokolov, Komandan Rusia yang Muncul Usai Diklaim Tewas oleh Ukraina

Global
AS Tahan Travis King, Tentara yang Kabur ke Korea Utara

AS Tahan Travis King, Tentara yang Kabur ke Korea Utara

Global
Keuntungan AS di Balik Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel

Keuntungan AS di Balik Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel

Global
Angka Kelahiran Rendah di Korsel Bisa Jadi Peluang Pendidikan bagi Indonesia

Angka Kelahiran Rendah di Korsel Bisa Jadi Peluang Pendidikan bagi Indonesia

Global
Rangkuman Hari Ke-581 Serangan Rusia ke Ukraina: Bulgaria Kirim Rudal Tua | Evakuasi Anak-anak Zaporizhzhia

Rangkuman Hari Ke-581 Serangan Rusia ke Ukraina: Bulgaria Kirim Rudal Tua | Evakuasi Anak-anak Zaporizhzhia

Global
Jerman Selidiki Dugaan Kejahatan Perang oleh Rusia di Gostomel Ukraina

Jerman Selidiki Dugaan Kejahatan Perang oleh Rusia di Gostomel Ukraina

Global
Bulgaria Akan Kirim Senjata Era Soviet yang Sudah Tua dan Cacat ke Ukraina

Bulgaria Akan Kirim Senjata Era Soviet yang Sudah Tua dan Cacat ke Ukraina

Global
Korea Utara Masukkan Status Senjata Nuklir ke Dalam UU

Korea Utara Masukkan Status Senjata Nuklir ke Dalam UU

Global
Ledakan Besar Terjadi di Dekat Bandara Ibu Kota Uzbekistan

Ledakan Besar Terjadi di Dekat Bandara Ibu Kota Uzbekistan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com