Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Uji Coba Rudal Berjangkauan 2.000 Km, Israel Ketar-ketir

Kompas.com - 25/05/2023, 20:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran berhasil meluncurkan uji coba rudal balistik dengan potensi jangkauan 2.000 km pada Kamis (25/5/2023).

Hal ini disampaikan media pemerintah, dua hari setelah panglima angkatan bersenjata Israel mengangkat prospek tindakan terhadap Teheran atas program nuklirnya.

Iran, yang memiliki salah satu program rudal terbesar di Timur Tengah, mengatakan senjatanya mampu mencapai pangkalan musuh bebuyutan Israel dan Amerika Serikat di wilayah tersebut.

Baca juga: Makam Mahsa Amini di Iran Dirusak, Kaca Pelindung Batu Nisan Pecah

Dilansir dari Reuters, terlepas dari penentangan AS dan Eropa, Republik Islam itu mengatakan akan terus mengembangkan program misil defensifnya.

"Pesan kami kepada musuh-musuh Iran adalah bahwa kami akan membela negara dan pencapaiannya. Pesan kami kepada teman-teman kami adalah bahwa kami ingin membantu stabilitas kawasan," kata Menteri Pertahanan Iran Mohammadreza Ashtiani.

TV negara menyiarkan cuplikan beberapa detik dari apa yang dikatakannya sebagai peluncuran versi upgrade dari rudal balistik Khoramshahr 4 Iran dengan jangkauan 2.000 km (1.243 mil) dan mampu membawa hulu ledak seberat 1.500 kg (3.300 pon).

Kantor berita negara IRNA mengatakan rudal berbahan bakar cair itu diberi nama "Kheibar", merujuk pada kastil Yahudi yang dikuasai oleh pejuang Muslim pada masa awal Islam.

“Fitur luar biasa rudal Kheibar yang dibangun di dalam negeri termasuk persiapan cepat dan waktu peluncuran, yang menjadikannya senjata taktis selain strategis,” katanya.

Israel, yang tidak diakui oleh Republik Islam, melihat Iran sebagai ancaman eksistensial.

Iran mengatakan rudal balistiknya merupakan kekuatan pencegah dan pembalasan yang penting terhadap Amerika Serikat, Israel, dan musuh regional potensial lainnya.

Baca juga: Iran Eksekusi 3 Pria Menyusul Protes Anti-Pemerintah

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan militer tidak mengomentari masalah tersebut.

Pada hari Selasa (24/5/2023), jenderal Israel memperdebatkan kemungkinan tindakan militer terhadap Iran karena upaya enam kekuatan dunia untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Teheran 2015 telah terhenti sejak September lalu.

Ini terjadi di tengah meningkatnya ketakutan Barat tentang percepatan kemajuan nuklir Teheran.

Baca juga: Pasca-protes Mahsa Amini, Wanita Iran Kian Berani Tak Pakai Jilbab Depan Umum

Kesepakatan itu, yang dibatalkan Washington pada 2018, memberlakukan pembatasan pada aktivitas nuklir Iran yang memperpanjang waktu yang dibutuhkan Teheran untuk menghasilkan bahan fisil yang cukup untuk bom nuklir, jika memilih untuk melakukannya.

Iran membantah mencari senjata nuklir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com