Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/05/2023, 16:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

TANGOON, KOMPAS.com - Korban tewas akibat Topan Mocha terjang Myanmar telah mencapai 145 orang.

Hal itu diungkap oleh tim informasi Junta Militer Myanmar pada Jumat (19/5/2023), lima hari setelah badai dahsyat melanda negara itu.

Topan Mocha telah membawa hujan deras dan angin berkecepatan 195 kilometer per jam ke Myanmar dan negara tetangga Bangladesh pada Minggu (14/5/2023).

Baca juga: Topan Mocha Terjang Myanmar, 1.000 Bangunan Rusak, 3 Orang Tewas

Topan tersebut meruntuhkan bangunan dan mengubah jalan menjadi sungai.

Topan Mocha yang terjadi kali ini tercatat menjadi badai terkuat yang pernah melanda kedua negara itu dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Badai mengguncang desa-desa, menumbangkan pohon-pohon, dan memutus komunikasi di sebagian besar negara bagian Rakhine Myanmar.

Wilayah ini adalah rumah bagi ratusan ribu warga Rohingya yang tinggal di kamp-kamp pengungsian setelah konflik etnis selama puluhan tahun.

"Secara keseluruhan 145 orang lokal tewas selama topan itu," kata tim informasi Junta Militer Myanmar dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari AFP.

Dari korban tewas dalam Topan Mocha tersebut, Junta Militer merinci, di antaranya ada empat tentara, 24 penduduk setempat, dan 117 penduduk "Bengali" -istilah yang digunakan Junta untuk merendahkan Rohingya-.

Baca juga:

Di Myanmar, warga Rohingya secara umum dipandang sebagai penyusup dari Bangladesh.

Mereka ditolak kewarganegaraan dan akses ke perawatan kesehatan, serta memerlukan izin untuk bepergian ke luar kotapraja mereka.

Di negara tetangga Bangladesh, para pejabat mengatakan kepada AFP, bahwa tidak ada yang tewas dalam topan tersebut.

Topan teridentifikasi melewati dekat kamp-kamp pengungsi yang luas yang menampung hampir satu juta orang Rohingya yang melarikan diri dari penumpasan militer Myanmar pada tahun 2017.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Curahan Hati Pengantin Irak Usai Kebakaran Pesta Pernikahan Tewaskan 115 Orang...

Curahan Hati Pengantin Irak Usai Kebakaran Pesta Pernikahan Tewaskan 115 Orang...

Global
Rangkuman Hari Ke-586 Serangan Rusia ke Ukraina: Musk Unggah Meme Zelensky | UE Gelar KTT Bersejarah di Kyiv

Rangkuman Hari Ke-586 Serangan Rusia ke Ukraina: Musk Unggah Meme Zelensky | UE Gelar KTT Bersejarah di Kyiv

Global
WHO Rekomendasikan Vaksin Malaria Baru untuk Anak-anak

WHO Rekomendasikan Vaksin Malaria Baru untuk Anak-anak

Global
Ada Api Dalam Sekam Geopolitik di Laut China Selatan

Ada Api Dalam Sekam Geopolitik di Laut China Selatan

Global
10.000 Migran Serbu Perbatasan AS-Meksiko Setiap Harinya

10.000 Migran Serbu Perbatasan AS-Meksiko Setiap Harinya

Global
Donald Trump Hadiri Sidang Kasus Penipuan Sipil di New York, Sebut Itu Bermotif Politik

Donald Trump Hadiri Sidang Kasus Penipuan Sipil di New York, Sebut Itu Bermotif Politik

Global
[POPULER GLOBAL] AS Hindari “Government Shutdown” | Eni Temukan Gas Besar di Kaltim

[POPULER GLOBAL] AS Hindari “Government Shutdown” | Eni Temukan Gas Besar di Kaltim

Global
Kosovo Tuding Serbia Berencana Caplok Wilayah Utaranya

Kosovo Tuding Serbia Berencana Caplok Wilayah Utaranya

Global
Media Asing: Indonesia Bantah Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan Sampai ke Malaysia

Media Asing: Indonesia Bantah Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan Sampai ke Malaysia

Global
Berjalan di Eskalator Sekarang Dilarang di Nagoya Jepang

Berjalan di Eskalator Sekarang Dilarang di Nagoya Jepang

Global
Perusahaan Energi Italia Umumkan Temuan Cadangan Gas Besar di Kalimantan Timur

Perusahaan Energi Italia Umumkan Temuan Cadangan Gas Besar di Kalimantan Timur

Global
Katalin Kariko dan Drew Weissman Raih Nobel Kedokteran 2023

Katalin Kariko dan Drew Weissman Raih Nobel Kedokteran 2023

Global
Kematian akibat Demam Berdarah di Bangladesh Capai 1.006 Orang, Jadi Wabah Terburuk

Kematian akibat Demam Berdarah di Bangladesh Capai 1.006 Orang, Jadi Wabah Terburuk

Global
Dokter di Pakistan Ini Gandeng Montir Motor Lakukan 328 Transplantasi Ginjal Ilegal

Dokter di Pakistan Ini Gandeng Montir Motor Lakukan 328 Transplantasi Ginjal Ilegal

Global
Hakim New York: Trump Lebih-lebihkan Nilai Properti untuk Kesepakatan Bisnis

Hakim New York: Trump Lebih-lebihkan Nilai Properti untuk Kesepakatan Bisnis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com