Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Tunjuk Pemimpin yang Masuk Daftar Hitam PBB sebagai Pjs. Perdana Menteri

Kompas.com - 18/05/2023, 11:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Penulis: VOA Indonesia

KABUL, KOMPAS.com - Taliban Afghanistan pada Rabu (17/5/2023) mengonfirmasi bahwa mereka telah menunjuk Abdul Kabir sebagai penjabat perdana menteri untuk mengatur urusan sehari-hari.

Keputusan ini diambil karena Mohammad Hasan Akhund, yang menjadi perdana menteri saat ini, berada dalam kondisi tidak sehat dan membutuhkan waktu untuk memulihkan diri.

bersama sejumlah anggota senior pemerintah garis keras Afghanistan, Abdul Kabir sendiri sekarang masih berada dalam daftar orang-orang yang dikenai sanksi oleh PBB karena terkait terorisme.

Baca juga: KTT soal Afghanistan Berakhir Tanpa Pengakuan atas Pemerintahan Taliban

Dia kini mengepalai kabinet Taliban yang semuanya laki-laki.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengumumkan pergantian pemimpin itu lewat Twitter.

Dia mengatakan Akhund, yang berusia 78 tahun, telah berada di selatan kota Kandahar selama beberapa waktu untuk beristirahat dan menjalani perawatan kesehatan, dan akan segera kembali ke Kabul untuk menjalankan tugas-tugasnya.

“Ini merupakan hal-hal rutin bagi seorang caretaker dalam pemerintahan untuk mengambil alih dan memastikan urusan-urusan administratif berjalan mulus,” cuit Mujahid.

“Tidak seorang pun perlu khawatir akan hal ini, atau menggunakan hal ini sebagai propaganda,” tambahnya.

Mujahid menanggapi klaim yang mengatakan Akhud telah mengundurkan diri karena dugaan perselisihan di dalam Taliban dan tidak akan kembali memerintah.

Taliban merebut kekuasaan pada pertengahan Agustus 2021 ketika pasukan Amerika dan NATO meninggalkan Afghanistan setelah terlibat perang selama dua dekade.

Baca juga: Taliban Larang Wanita Afghanistan Bekerja untuk PBB, Dewan Keamanan Kutuk Keras

Mereka kemudian mendirikan pemerintahan sementara dan menunjuk Akhund sebagai perdana menteri.

Kelompok garis keras itu telah melarang remaja-remaja putri di atas kelas enam sekolah dasar untuk mendapat pendidikan lanjutan, dan melarang perempuan bekerja bagi PBB dan organisasi nirlaba lain di Afghanistan. Sebagian besar PNS perempuan juga belum diizinkan kembali bekerja.

Taliban telah menolak seruan internasional untuk mengubah kebijakan pembatasan perempuan, dengan mengatakan hal itu merupakan “masalah internal” Afghanistan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Global
Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Global
Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Global
Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Global
Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Global
Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Global
Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Global
Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Global
[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

Global
Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Global
Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Global
Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Global
Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com