Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2023, 07:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Tentara Ukraina yang berlatih untuk serangan balasan terhadap pasukan Rusia pada Senin (15/5/2023) mengaku siap melancarkan serangan yang mereka harapkan akan mengakhiri perang.

"Kami bersiap-siap untuk serangan balasan, sehingga kami bisa mengakhiri perang ini," kata seorang prajurit berusia 28 tahun yang menggunakan tanda panggilan Dykyi atau berarti "liar" dalam bahasa Ukraina.

Dia adalah anggota Brigade Serangan Gunung ke-128.

Baca juga: Dilaporkan Beri Bocoran Posisi Pasukan Rusia ke Ukraina, Ini Respons Bos Grup Wagner

Pada Senin, pasokan Ukraina itu tengah berlatih menyiapkan dan mengemas mortir saat matahari menyinari mereka di sebuah ladang yang berada di wilayah selatan Kota Dnipro, Ukraina timur.

Belajar melakukannya dengan cepat sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka.

"Kami telah mempersiapkannya selama sekitar satu bulan. Dan sebelum itu, kami telah mempersiapkannya sepanjang hidup kami," ucap Dykyi, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Dykyi, yang pertama kali bergabung dengan tentara pada 2015 dan kembali setelah invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022, mengatakan dirinya termotivasi oleh kehancuran akibat perang.

“Sangat menyakitkan melihat kota-kota kami dihancurkan. Ini semacam motivasi yang menyakitkan untuk pergi dan menyelesaikan semua ini,” katanya.

Brigade Serangan Gunung ke-128 adalah pasukan elit yang telah terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Rusia atau yang didukung Rusia sejak 2014, ketika pertempuran dimulai di timur Ukraina.

Baca juga: Jawaban Zelensky Saat Ditanya Apakah Ukraina Akan Serang Wilayah Rusia

Beberapa tentara mengatakan mereka telah bertempur di dekat kota timur Bakhmut dalam salah satu pertempuran paling sengit sebelum dipindahkan ke selatan.

"Kami memperhitungkan serangan. Menurut perhitungan saya, kami semua siap untuk memenuhi tugas kami. Kami terus menyempurnakan keahlian kami," kata Roman Khomych, komandan unit pelatihan mortir berusia 45 tahun.

Dia menegaskan unitnya telah mengambil bagian dalam pertempuran sejak hari pertama perang dengan Rusia.

"Kami terus-menerus terlibat dalam pertempuran, dan kami juga akan mengambil bagian dalam serangan balasan," kata Khomych.

Brigade ke-128 berlatih dengan mortir kaliber Soviet.

Namun, Khomych menilai unitnya membutuhkan pasokan senjata yang lebih besar daripada mortir baru, yakni kendaraan lapis baja dari Barat untuk melindungi pasukan dengan lebih baik.

Tujuan potensial pasukan Ukraina di selatan adalah untuk merebut kembali koridor darat yang dipegang oleh pasukan Rusia yang menyediakan jembatan darat ke Crimea.

Baca juga: Rusia Salahkan Ukraina atas Serangan Pemicu Kebakaran di Crimea

Crimea adalah wilayah yang direbut Rusia dari Ukraina pada 2014 dan merupakan rumah bagi armada Laut Hitam Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sendiri telah mengatakan pada pekan lalu, bahwa Ukraina membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan serangan balasan yang dimaksudkan untuk merebut kembali wilayah yang direbut oleh Rusia.

Sementara itu, pada pekan ini Zelensky telah melakukan tur singkat ke ibu kota Eropa pada pekan ini untuk menggalang dukungan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan: 57 Tewas, Pelaku Masih Misteri

Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan: 57 Tewas, Pelaku Masih Misteri

Global
Kura-kura Peliharaan di AS Kabur dari Klinik Dokter Hewan untuk Ketiga Kalinya

Kura-kura Peliharaan di AS Kabur dari Klinik Dokter Hewan untuk Ketiga Kalinya

Global
Aturan Baru, Anggota Parlemen AS Bisa Pakai Pakaian Olahraga Saat Bekerja

Aturan Baru, Anggota Parlemen AS Bisa Pakai Pakaian Olahraga Saat Bekerja

Global
Dipelihara di Gedung Putih, Anjing Joe Biden Kembali Bikin Ulah

Dipelihara di Gedung Putih, Anjing Joe Biden Kembali Bikin Ulah

Global
Kabar Baik, Jumlah Populasi Badak Global Kian Meningkat, Sebelumnya Terancam Punah

Kabar Baik, Jumlah Populasi Badak Global Kian Meningkat, Sebelumnya Terancam Punah

Global
Bom Bunuh Diri dalam Peringatan Maulid Nabi di Pakistan Tewaskan 52 Orang

Bom Bunuh Diri dalam Peringatan Maulid Nabi di Pakistan Tewaskan 52 Orang

Global
AS Bongkar Praktik Manipulasi Media Global di China

AS Bongkar Praktik Manipulasi Media Global di China

Global
Rangkuman Hari Ke-582 Serangan Rusia ke Ukraina: Hujan 39 Drone Rusia | Polandia Jawab Teka-teki Asal Rudal

Rangkuman Hari Ke-582 Serangan Rusia ke Ukraina: Hujan 39 Drone Rusia | Polandia Jawab Teka-teki Asal Rudal

Global
Penjaga Taman Safari di Jepang Tewas Diserang Singa

Penjaga Taman Safari di Jepang Tewas Diserang Singa

Global
400 Anjing Laut dan Singa Laut Mati akibat Flu Burung di Uruguay

400 Anjing Laut dan Singa Laut Mati akibat Flu Burung di Uruguay

Global
Sungai Amazon Mengering, Ikan-ikan Mati, Penduduk Terancam Kesulitan Pangan

Sungai Amazon Mengering, Ikan-ikan Mati, Penduduk Terancam Kesulitan Pangan

Global
Pembuangan Limbah PLTN Fukushima Tahap 2 Akan Dimulai Pekan Depan

Pembuangan Limbah PLTN Fukushima Tahap 2 Akan Dimulai Pekan Depan

Global
Pohon Sycamore Gap yang Ikonis di Inggris Ditebang, Picu Kesedihan Luas, Remaja Ditangkap

Pohon Sycamore Gap yang Ikonis di Inggris Ditebang, Picu Kesedihan Luas, Remaja Ditangkap

Global
Cerita Saksi Mata Tragedi Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak yang Tewaskan 115 Orang

Cerita Saksi Mata Tragedi Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak yang Tewaskan 115 Orang

Global
Ribuan Perempuan Argentina Unjuk Rasa Bela Aborsi

Ribuan Perempuan Argentina Unjuk Rasa Bela Aborsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com