LONDON, KOMPAS.com - Pertarungan hukum Pangeran Harry melawan pers Inggris menghadapi ujian terbesarnya.
Harry mengancam akan melakukan sesuatu yang menurutnya sudah lama ditakuti keluarganya, yakni menempatkan seorang bangsawan sebagai saksi untuk membahas pengungkapan yang memalukan dari pers Inggris.
Yang pertama dari tiga tuntutan hukum peretasan telepon Duke of Sussex akan diadili Rabu (10/5/2023).
Baca juga: Nelangsa Pangeran Harry di Penobatan Raja Charles III, Hadir Tanpa Meghan, Duduk di Baris Ketiga
Dilansir dari Associated Press, Harry dan tiga selebritas yang kurang terkenal menggugat mantan penerbit Daily Mirror atas dugaan pelanggaran privasi.
Kegiatan tersebut berlangsung lebih dari dua dekade, ketika jurnalis dan mata-mata pribadi menyadap pesan suara untuk mengintip anggota keluarga kerajaan, politisi, atlet, selebritas, dan bahkan korban kejahatan.
Peretasan itu kemudian terungkap, menciptakan skandal.
Harry diperkirakan akan bersaksi secara langsung pada bulan Juni, kata pengacaranya.
Ini bukan pertama kalinya Harry maju di Pengadilan Tinggi, setelah penampilannya yang mengejutkan bulan lalu untuk mengamati sebagian besar sidang empat hari di salah satu tuntutan hukumnya yang lain.
Tidak jelas apakah dia akan muncul untuk pernyataan pembukaan di persidangan.
Harry pergi London untuk penobatan ayahnya, Raja Charles III, sebelum berangkat segera setelah upacara untuk terbang kembali ke California untuk bersama keluarganya merayakan ulang tahun putranya.
Baca juga: Pangeran Harry Disebut Hanya Setor Muka di Penobatan Raja Charles III, Langsung Pulang ke AS
Sang pangeran telah mengobarkan perang kata-kata melawan surat kabar Inggris dalam klaim hukum dan dalam memoar terlarisnya "Spare".
Dia bersumpah untuk membuat misi hidupnya mereformasi media yang dia salahkan atas kematian ibunya, Putri Diana.
Diana meninggal dalam kecelakaan mobil di Paris pada tahun 1997 saat mencoba menghindari paparazzi.
Baca juga: Pangeran Harry Tuduh Penyiar Inggris Gali Informasi Ilegal Putri Diana
Harry juga menggugat penerbit Daily Mail dan The Sun atas skandal peretasan telepon yang menyebar setelah penyelidikan selama setahun tentang etika pers pada tahun 2011.
Penyelidikan mengungkapkan bahwa karyawan tabloid News of the World yang sekarang sudah tidak beroperasi menguping pesan suara ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.