Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2023, 16:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Donald Trump adalah pembohong dan pelaku pelecehan seksual yang menghancurkan reputasi E Jean Carroll untuk melindungi reputasinya sendiri setelah dia menuduhnya melakukan pemerkosaan, kata pengacara terduga korban di hadapan juri New York pada hari Senin (8/5/2023).

Dalam argumen penutup dalam gugatan perdata Carroll terhadap Trump atas pelecehan seksual dan pencemaran nama baik, pengacara dan penasihat kolumnis itu, Roberta Kaplan, mengatakan kepada juri bahwa mereka dapat mempercayai bukti dari 10 saksi untuk kliennya karena mantan presiden menolak untuk bersaksi.

Kaplan mengatakan pembelaan Trump terhadap dugaan pemerkosaan di ruang ganti department store New York pada tahun 1996 adalah kebohongan.

Baca juga: Trump Pertanyakan Logika Tuduhan Pemerkosaan

"Untuk menemukannya, Anda harus berpikir bahwa Donald Trump, seorang pembohong yang gigih, adalah satu-satunya di pengadilan ini yang mengatakan yang sebenarnya," katanya.

Tetapi pengacara Trump, Joe Tacopina, mengatakan kepada enam pria dan tiga wanita yang menjadi juri bahwa, menurut pengakuannya sendiri, sebagian besar pengakuan Carroll tak bisa dipercaya.

“Seluruh cerita adalah karya fiksi yang luar biasa,” katanya.

Dilansir dari Guardian, Carroll menuntut ganti rugi yang tidak ditentukan, mengeklaim bahwa Trump menyerangnya di ruang ganti departemen pakaian dalam Bergdorf Goodman pada musim semi 1996.

Mantan kolumnis penasihat majalah Elle itu juga mencari ganti rugi untuk fitnah setelah Trump menuduhnya berbohong tentang serangan itu dan menghancurkan reputasinya.

Juri diperkirakan akan mulai mempertimbangkan putusannya pada hari Selasa (9/5/2023).

Ruang sidang penuh sesak untuk argumen terakhir. Seorang wanita yang mengenakan kemeja dengan slogan "Tangkap Trump" juga dilarang masuk.

Baca juga: Saksi Baru Kasus Pemerkosaan Trump Ungkap Detail Mengejutkan

Kaplan memberi tahu juri bahwa Trump harus diadili.

"Tidak seorang pun, bahkan mantan presiden, berada di atas hukum," katanya.

"Anda harus meminta pertanggungjawabannya di pengadilan ini atas apa yang telah dia lakukan," tambahnya.

Baca juga: Kolumnis Wanita AS Beberkan Kronologi Pemerkosaan Trump

Kaplan mengatakan bukti menunjukkan bahwa Carroll bukanlah korban acak dari serangan Trump, tetapi salah satu dari serangkaian wanita yang menjadi korban "modus operandi" yang menawan dan kemudian menyerang mereka.

Kaplan mengatakan kata-kata Trump sendiri menunjukkan kesalahannya.

Halaman:
Sumber Guardian

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com