KYIV, KOMPAS.com - Serangan bertubi. Rakyat bingung tak bisa lari. Rusia versus Ukraina. Perang masih mengintai di depan mata.
Putin diserbu. Ukraina klaim tak tahu menahu. Tapi drone terus meraung. Rasa takut mengembang. Murka berada di ambang.
Berikut rangkuman hari ke-435 serangan Rusia ke Ukraina Kamis (4/5/2023), dilansir dari Al Jazeera.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-434 Serangan Rusia ke Ukraina: Kremlin Diserang Drone, Taiwan Diminta Belajar
- Sedikitnya 21 warga sipil tewas dalam serangan Rusia di kota Kherson, Ukraina selatan dan wilayah sekitarnya, dengan puluhan lainnya terluka, kata Presiden Volodymyr Zelensky.
- Ukraina membantah klaim Rusia bahwa mereka mencoba menyerang Kremlin dalam semalam.
- Rusia membuka penyelidikan terhadap "terorisme" setelah menembak jatuh dua drone yang diduga ditujukan ke kediaman Presiden Vladimir Putin.
- Zelensky mengatakan Ukraina akan melancarkan serangan balasannya terhadap pasukan Rusia segera dimulai.
- Kepala kelompok tentara bayaran Wagner Rusia mengatakan ada peningkatan aktivitas di sepanjang garis depan dan mengeklaim serangan balasan telah dimulai.
- Pengiriman kereta api ke pelabuhan Taman Laut Hitam Rusia akan dibatasi hingga pemberitahuan lebih lanjut, kata Russian Railways di situs webnya setelah depot bahan bakar terbakar di dekat jembatan.
Baca juga: Istana Kremlin Diserang Drone, Rusia Tuding Ukraina Coba Bunuh Putin
- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa pembicaraan antara Rusia dan PBB tentang kesepakatan biji-bijian Laut Hitam akan diadakan di Moskwa pada 5 Mei.
- Negara-negara Nordik mendukung upaya Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO, kata para pemimpin Finlandia, Swedia, Norwegia, Denmark dan Islandia dalam pernyataan bersama dengan Zelensky yang berada di Helsinki.
- Kepala intelijen NATO David Cattler mengatakan ada risiko tinggi bahwa Rusia mungkin menyabotase kabel bawah laut untuk menghukum negara-negara Barat karena mendukung Ukraina.
Baca juga: AS: Perang Parit Brutal Buat 20.000 Tentara Rusia Tewas di Bakhmut
- Paus Fransiskus menyapa utusan asing dari Gereja Ortodoks Rusia beberapa hari setelah mengungkapkan “misi” rahasia untuk mengakhiri perang di Ukraina.
- Jerman mengutuk hukuman penjara delapan tahun yang dijatuhkan kepada aktivis Belarusia Roman Protasevich yang ditangkap setelah pelariannya terpaksa mendarat di negara tersebut.
- Amerika Serikat menyetujui paket bantuan militer senilai 300 juta dollar AS untuk Ukraina, termasuk amunisi tambahan untuk sistem roket HIMARS, howitzer, serta amunisi artileri dan tank.
Baca juga: AS: Perang Parit Brutal Buat 20.000 Tentara Rusia Tewas di Bakhmut
- Setelah perselisihan berminggu-minggu, Swedia, pemegang jabatan presiden bergilir UE saat ini, mengatakan duta besar kelompok itu telah menyelesaikan keputusan untuk mendukung Angkatan Bersenjata Ukraina melalui 1 miliar euro untuk pengadaan bersama amunisi dan rudal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.