Penulis: Associated Press/VOA Indonesia
BEIJING, KOMPAS.com - Robot penjelajah China menemukan keberadaan air di Planet Mars yang ditengarai tersebar luas dan masih terhitung baru daripada yang diduga sebelumnya. Temuan itu merupakan hasil pengamatan robot tersebut di bukit pasir Mars.
Temuan itu menyoroti daerah baru yang berpotensi subur di bagian Mars yang bersuhu lebih hangat sehingga kondisinya mungkin cocok untuk kehidupan. Namun dibutuhkan studi lebih lanjut terkait hal tersebut.
Temuan tersebut sangat mengejutkan karena sebelumnya pemimpin misi mengatakan bahwa robot penjelajah Zhurong belum beroperasi sejak hibernasi untuk musim dingin Mars hampir setahun yang lalu.
Baca juga: Wajah Beruang Tertangkap Kamera Berada di Mars, Ini Penjelasannya
Panel surya piranti tersebut kemungkinan besar tertutup debu sehingga mengganggu sumber listriknya dan mungkin menyulitkan Zhurong beroperasi kembali, kata Zhang Rongqiao, kepala perancang misi.
Para peneliti memperkirakan, retakan dan fitur bukit pasir lainnya terbentuk di Utopia Planitia Mars, dataran luas di belahan bumi utara, sekitar 1,4 juta hingga 400.000 tahun yang lalu atau bahkan lebih muda.
Kondisi selama periode itu mirip dengan Mars sekarang, dengan sungai dan danau mengering dan tidak lagi mengalir seperti miliaran tahun sebelumnya.
Mempelajari struktur dan susunan kimia bukit pasir ini dapat memberikan wawasan tentang “kemungkinan aktivitas air” selama periode ini, tulis tim yang berbasis di Beijing dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Science Advances.
"Kami pikir itu bisa menjadi jumlah kecil ... tidak lebih dari lapisan air di permukaan," kata rekan penulis Xiaoguang Qin dari Institut Geologi dan Geofisika dalam email.
Robot penjelajah tidak secara langsung mendeteksi air dalam bentuk es. Namun Qin mengatakan simulasi komputer dan pengamatan oleh pesawat ruang angkasa lain di Mars menunjukkan bahwa bahkan saat ini pada waktu-waktu tertentu dalam setahun, kondisinya cocok untuk munculnya air.
Yang penting dari penelitian ini adalah seberapa muda bukit pasir itu, kata ilmuwan planet Frederic Schmidt di University of Paris-Saclay, yang bukan bagian dari penelitian.
Baca juga:
Mereka mengesampingkan angin sebagai penyebab, serta embun beku yang terbuat dari karbon dioksida, yang membentuk sebagian besar atmosfer Mars.
Es Mars telah diamati sejak misi Viking oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) pada 1970-an, tetapi debu tipis es pada pagi hari diperkirakan terjadi di lokasi tertentu dalam kondisi tertentu.
Robot penjelajah Zhurong diluncurkan pada 2020. Perangkat yang beroda enam itu dinamai menurut nama dewa api dalam mitologi Chinak.
Zhurong tiba di Mars pada 2021 dan menghabiskan satu tahun berkeliaran sebelum hibernasi Mei lalu. Penjelajah beroperasi lebih lama dari yang dimaksudkan, menempuh jarak lebih dari 1.921 meter.
Baca juga: Masih Pakai Windows 98, Pesawat Penemu Air di Mars Diperbarui
Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Robot Penjelajah China Temukan Tanda Baru Keberadaan Air di Bukit Pasir Mars.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.