Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2023, 09:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Lebih dari satu juta anak di Inggris menerima bantuan makanan dalam 12 bulan terakhir. Angka ini lebih banyak 300.000 dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Kenaikan jumlah anak-anak di Inggris yang menerima bantuan makanan ini nyatanya terjadi ketika negara tersebut sedang berjuang melawan krisis biaya hidup.

Trussell Trust, badan amal yang mendukung sekitar 1.200 bank makanan di seluruh Inggris pada Rabu (26/4/2023) mengungkap, bahwa dari hampir tiga juta paket makanan yang didistribusikan hingga akhir Maret 2023, lebih dari 1,1 juta di antaranya diberikan kepada anak-anak.

Baca juga: Ribuan Dokter Inggris Mogok Kerja, Aksi Paling Berdampak dalam Sejarah

"Jumlah paket darurat yang diberikan kepada anak-anak pada tahun sebelumnya lebih dari 800.000. Sedangkan pada 2017-2018, angkanya kurang dari 500.000 paket," kata mereka, dikutip dari AFP.

Angka-angka tersebut muncul saat Inggris bergulat dengan lonjakan harga terbesar dalam beberapa dekade terakhir.

Inggris yang notabene adalah anggota G7 dan salah satu negara terkaya di dunia tersebut tengah diharapkan pada biaya bahan bakar, pemanas, makanan, dan perumahan yang melonjak.

Bank makanan telah menjadi fitur kehidupan di sana karena meningkatnya biaya hidup, dikombinasikan dengan stagnasi upah yang telah mendorong banyak orang untuk mencari bantuan untuk pertama kalinya, bahkan oleh mereka yang masih bekerja.

"Kami mengalami peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam jumlah orang yang datang ke bank makanan, terutama orang-orang yang bekerja yang tidak lagi mampu menyeimbangkan pendapatan rendah dengan kenaikan biaya hidup," kata Brian Thomas, kepala eksekutif bank makanan, South Tyneside.

Baca juga: Lautan Sampah di Paris Segera Menghilang, Petugas Kebersihan Tangguhkan Mogok Kerja

Dia menuturkan, South Tyneside juga telah melihat sangat banyak keluarga di Inggris yang membutuhkan dukungan ketika para penduduk sedang berjuang untuk membeli kebutuhan pokok."

Krisis biaya hidup telah membuat sektor ekonomi mulai dari dokter, perawat, dan guru hingga pekerja pelabuhan serta pengacara di Inggris memilih untuk mogok kerja dalam setahun terakhir.

Krisis biaya hidup telah membuat sektor ekonomi mulai dari dokter, perawat, dan guru hingga pekerja pelabuhan dan pengacara mogok dalam setahun terakhir.

Thomas menambahkan, bahwa situasinya telah memangkas perolehan donasi karena lebih banyak penduduk di Inggris sekarang berjuang untuk memenuhi biaya dasar untuk diri sendiri.

"Tingkat donasi makanan tidak sejalan dengan peningkatan kebutuhan yang signifikan dan ini membuat kami sangat tertekan, ini adalah situasi panci presto yang nyata bagi bank makanan," tambahnya.

Baca juga: Aksi Mogok Kerja Nasional Pecah, Transportasi Jerman Lumpuh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Diklaim Tewas oleh Ukraina, Komandan Rusia Muncul di Video Pertemuan

Diklaim Tewas oleh Ukraina, Komandan Rusia Muncul di Video Pertemuan

Global
Singapura Ledakkan Bom Perang Dunia II Seberat 100 Kg, 4.000 Warga Dievakuasi

Singapura Ledakkan Bom Perang Dunia II Seberat 100 Kg, 4.000 Warga Dievakuasi

Global
Lansia Timbun Sampah 3 Ton di Rumah Selama 3 Tahun, Tetangga Lapor Tak Tahan Bau

Lansia Timbun Sampah 3 Ton di Rumah Selama 3 Tahun, Tetangga Lapor Tak Tahan Bau

Global
Ukraina Terkini: Rusia Serang Pelabuhan Izmail dengan 38 Drone Selama 2 Jam

Ukraina Terkini: Rusia Serang Pelabuhan Izmail dengan 38 Drone Selama 2 Jam

Global
Polisi AS Pensiun Usai Salah Tabrak Mobil Saat Kejar Tersangka

Polisi AS Pensiun Usai Salah Tabrak Mobil Saat Kejar Tersangka

Global
Dianggap Halangi Polisi, Ketua Kelompok Jurnalis Hong Kong Dibui

Dianggap Halangi Polisi, Ketua Kelompok Jurnalis Hong Kong Dibui

Global
Ukraina Klaim Komandan Armada Laut Hitam Rusia Tewas di Crimea

Ukraina Klaim Komandan Armada Laut Hitam Rusia Tewas di Crimea

Global
Penganut Sikh Kanada Tak Terima, Protes Tuduh India Bunuh Singh Nijjar

Penganut Sikh Kanada Tak Terima, Protes Tuduh India Bunuh Singh Nijjar

Global
Ledakan Hebat di Nagorno-Karabakh, Lebih dari 200 Orang Luka-luka

Ledakan Hebat di Nagorno-Karabakh, Lebih dari 200 Orang Luka-luka

Global
Rencana Taliban Pasang Kamera Pengawas Massal di Kota Besar Afghanistan

Rencana Taliban Pasang Kamera Pengawas Massal di Kota Besar Afghanistan

Global
Rangkuman Hari Ke-579 Serangan Rusia ke Ukraina: Gudang Biji-bijian Odessa Diporak-porandakan Rusia | Pesta Kembang Api Kota Kursk Batal

Rangkuman Hari Ke-579 Serangan Rusia ke Ukraina: Gudang Biji-bijian Odessa Diporak-porandakan Rusia | Pesta Kembang Api Kota Kursk Batal

Global
[POPULER GLOBAL] Ukraina Serang Kota Kursk | Krisis Properti China

[POPULER GLOBAL] Ukraina Serang Kota Kursk | Krisis Properti China

Global
Paduan Suara Shantell Vocal Ensemble Raih Juara di Spanyol

Paduan Suara Shantell Vocal Ensemble Raih Juara di Spanyol

Global
Filipina Singkirkan Penghalang Terapung yang Dipasang China di Laut China Selatan

Filipina Singkirkan Penghalang Terapung yang Dipasang China di Laut China Selatan

Global
8 Pejabat Diperintahkan Ditangkap Buntut Banjir Libya yang Tewaskan 3.800 Orang

8 Pejabat Diperintahkan Ditangkap Buntut Banjir Libya yang Tewaskan 3.800 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com