MOSKWA, KOMPAS.com – Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu (23/4/2023) menyampaikan bahwa pasukannya telah membuat kemajuan di Kota Bakhmut.
Kementerian tersebut mengatakan bahwa pasukan Rusia telah mengamankan dua blok di distrik barat Bakhmut. Selain itu, unit lintas udara memberikan bala bantuan ke utara dan selatan.
Rusia melihat Bakhmut sebagai batu loncatan di Ukraina timur, sebagaimana dilansir Reuters.
Akan tetapi, seorang komandan pasukan Ukraina, Kolonel Jenderal Ukraina Oleksandr Syrskyi, mengatakan bahwa tentaranya masih mempertahankan garis depan Bakhmut.
“Kami menyerang musuh, seringkali secara tidak terduga untuk mereka, dan terus mempertahankan garis strategis,” kata Syrskyi dalam sebuah unggahan di saluran Telegram.
Sementara itu, bos tentara bayaran Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengeklaim bahwa Rusia memegang kontrol sebesar 80 persen atas Kota Bakhmut.
Di sisi lain, lembaga think tank AS Institute for the Study of War melaporkan bahwa pasukan Ukraina telah menacapkan posisinya di tepi timur sungai Dnipro.
Kepala wilayah Kherson yang dilantik oleh Rusia, Vladimir Saldo, membantah laporan Institute for the Study of War bahwa pasukan Ukraina telah mengambil posisi di tepi timur Sungai Dnipro.
“Tidak ada pijakan musuh di tepi kiri (timur) Sungai Dnipro. Militer kami sepenuhnya mengendalikan wilayah itu,” tulis Saldo di saluran Telegramnya.
Natalia Humeniuk, juru bicara komando selatan Ukraina, tidak mengkonfirmasi atau membantah laporan Institute for the Study of War.
Dia hanya menyebut adanya serangan jarak jauh yang yang sangat kuat di distrik-distrik di sekitar kota Kherson dan Beryslav, tepi barat Sungai Dnipro.
Baca juga: Tank Abrams AS Tiba di Jerman Mei, Tentara Ukraina Segera Dilatih
“Menanggapi informasi tersebut, musuh secara signifikan mengintensifkan serangannya ke tepi seberang (sungai),” kata Humeniuk.
Sejumlah warga sipil terluka dan sekitar 30 bangunan hancur, termasuk sebuah sekolah, ungkap Humeniuk.
“Saya ingin semua orang memahami bahwa sangat sulit untuk melewati rintangan seperti Dnipro, misalnya - ketika garis depan membentang di sepanjang sungai yang begitu lebar dan kuat,” ucap Humeniuk.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-422 Serangan Rusia ke Ukraina: Petani UE Timur Marah, Warga Rusia Gabung Ukraina
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.