Italia Beri Syarat untuk Buka Blokir ChatGPT

ROMA, KOMPAS.com - Kepala Otoritas Perlindungan Data Italia, Pasquale Stanzione, pada Selasa (18/4/2023) memberi syarat kepada OpenAI jika ingin blokir terhadap ChatGPT dibuka pada akhir April.

Italia untuk sementara memblokir ChatGPT mulai akhir Maret 2023 karena masalah privasi data, dan menjadi negara Barat pertama yang mengambil tindakan terhadap chatbot populer berbasis kecerdasan buatan (AI) tersebut.

"Kami siap membuka kembali ChatGPT pada 30 April, jika OpenAI bersedia mengambil langkah-langkah yang bermanfaat," kata Stanzione kepada harian Corriere della Sera, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Italia Blokir ChatGPT karena Pelanggaran Privasi

"Sepertinya dari sisi perusahaan ada (niatnya), kita lihat nanti," ujar dia.

ChatGPT menjadi sensasi dunia ketika dirilis tahun lalu karena dapat membuat esai, lagu, mengerjakan ujian, bahkan menyusun artikel berita dari perintah sederhana.

Namun, para kritikus khawatir karena tidak jelas dari mana ChatGPT dan pesaingnya mendapatkan data mereka atau bagaimana memprosesnya.

Otoritas Perlindungan Data Italia mengatakan, OpenAI selaku pencipta ChatGPT yang berbasis di Amerika Serikat tidak memiliki dasar hukum membenarkan pengumpulan dan penyimpanan massal data pribadi guna melatih algoritme yang mendasari pengoperasian platform.

Badan tersebut juga menyoroti kurangnya kejelasan asal data yang dikumpulkan.

Dikatakan bahwa jawaban salah yang diberikan oleh ChatGPT tidak ditangani dengan baik. Italia juga menuduh OpenAI mengekspos anak-anak ke jawaban yang benar-benar tidak sesuai.

Baca juga: ChatGPT Diblokir Italia, OpenAI Tawarkan Solusi

Pada Selasa, Stanzione bersikeras usia pengguna harus diverifikasi dan OpenAI wajib  menunjukkan cara untuk mengurangi risiko jawaban salah.

Pengguna harus "diberitahu dengan jelas bahwa data mereka digunakan untuk tujuan tertentu, (yaitu) pelatihan algoritme," tambahnya.

Kesuksesan ChatGPT yang luar biasa membuat OpenAI mendapat kesepakatan bernilai miliaran dollar AS dengan Microsoft, yang menggunakan teknologi tersebut di mesin pencari Bing dan program lainnya.

Baca juga: Manfaat ChatGPT dan Keunggulannya