Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2023, 19:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

SAPPORO, KOMPAS.com – Para menteri energi dan lingkungan negara-negara anggota G7 sepakat untuk mempercepat pensiunnya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.

Kesepakatan tersebut terjalin lewat komunike bersama dalam rapat yang digelar di Sapporo, Jepang, akhir pekan lalu, sebagaimana dilansir The Straits Times, Senin (17/4/2023).

Para menteri energi dan lingkungan G7 mengatakan, mereka akan mempercepat penghapusan bahan bakar fosil secara terus menerus sehingga mencapai emisi nol karbon dalam sistem energi negara anggotanya pada 2050.

Baca juga: Usai Ledakan Bom Asap, PM Jepang Jamin Keamanan KTT G7

Selama ini, G7 selalu menganggap diri mereka sebagai pemimpin misi dekarbonisasi dunia. Dan komunike tersebut mengirim sinyal politik penting soal perbincangan energi dan iklim selama tahun-tahun mendatang.

Meski sepakat mempercepat pensiun PLTU batu bara, mereka masih belum seiya sekata soal batas waktu keluar dari energi fosil.

Kegagalan menyepakati tenggat waktu keluar dari batu bara dapat melemahkan penyelesaian menjelang KTT iklim PBB di Dubai akhir tahun ini, COP28.

Dalam COP28, hampir 200 negara akan ditekan untuk menghapus bahan bakar fosil.

Baca juga: Menakar Kemampuan BRICS Saingi G7

Selain tidak memberikan tenggat waktu memensiunkan PLTU batu bara, komunike tersebut juga mengizinkan investasi baru untuk gas alam.

Menurut para aktivis lingkungan, izin investasi baru untuk gas alam bertentangan dengan komunike G7 pada 2022.

Untuk diketahui, G7 pada 2022 berjanji untuk mengakhiri dukungan langsung terhadap sektor energi bahan bakar fosil internasional yang tidak dapat dihentikan pada akhir 2022. Kecuali dalam keadaan terbatas yang ditentukan dengan jelas oleh masing-masing negara yang konsisten dengan batas 1,5 derajat Celsius.

Namun pada tahun ini, G7 mengatakan bahwa investasi di sektor gas bisa menjadi tepat untuk membantu mengatasi potensi kekurangan pasar yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina jika diimplementasikan dengan cara yang konsisten dengan tujuan iklim dan tanpa menciptakan efek lock-in.

Baca juga: PM Inggris Desak G7 Percepat Bantuan Militer ke Ukraina

Menteri Energi Perancis Agnes Pannier-Runacher mengatakan kepada wartawan pada Sabtu (15/4/2023) di bahwa kompromi telah tercapai.

“Secara implisit berarti bahwa kami tidak dapat berinvestasi dalam eksplorasi kapasitas gas baru,” ungkap Pannier-Runacher.

Di sisi lain, G7 juga menyerukan percepatan pengembangan energi terbarukan.

Dalam komunike tahun ini, G7 mengatakan berencana untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menjadi lebih dari 1.000 gigawatt (GW) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) lepas pantai menjadi 150 GW pada akhir dekade ini.

Baca juga: Negara G7 Berjanji Atasi Perang Ukraina, Beri Bantuan Ekstra

Nikkei melaporkan pada Sabtu bahwa angka tersebut akan melipatgandakan PLTS dan meningkatkan kapasitas PLTB lepas pantai sebanyak tujuh kali lipat.

Kendati demikian, komunike tersebut dikritik oleh penasihat kebijakan senior di konsultan E3G, Maria Pastukhova, yang menyebut targetnya kurang ambisius.

Pastukhova mengatakan bahwa target nasional yang diumumkan oleh negara-negara G7 jumlahnya sama.

Baca juga: G7 Mulai Berlakukan Batas Harga Minyak Rusia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pro-Kontra Kerja 4 Hari Seminggu di Jerman

Pro-Kontra Kerja 4 Hari Seminggu di Jerman

Global
Hakim AS: Trump Tipu Bank dan Asuransi Saat Bangun Kerajaan Real Estat

Hakim AS: Trump Tipu Bank dan Asuransi Saat Bangun Kerajaan Real Estat

Global
Terjebak di Lift Macet Perusahaan, Gaji Karyawan Ini Malah Dipotong karena Telat

Terjebak di Lift Macet Perusahaan, Gaji Karyawan Ini Malah Dipotong karena Telat

Global
Hina Pria Beratribut Wagner, Warga Belarusia Dipaksa Minta Maaf di Depan Kamera

Hina Pria Beratribut Wagner, Warga Belarusia Dipaksa Minta Maaf di Depan Kamera

Global
PBB Terus Ingatkan Bahaya Perlombaan Senjata Nuklir Walau Tak Digubris

PBB Terus Ingatkan Bahaya Perlombaan Senjata Nuklir Walau Tak Digubris

Global
Ketika Beckham dan Ronaldo Tampil di Asian Games untuk India...

Ketika Beckham dan Ronaldo Tampil di Asian Games untuk India...

Global
Rusia Klaim AS dan Inggris Bantu Ukraina Serang Armada Laut Hitam di Crimea

Rusia Klaim AS dan Inggris Bantu Ukraina Serang Armada Laut Hitam di Crimea

Global
Pemenang Lotre Rp 31,67 Triliun di AS Dikritik karena Beli Mansion Mewah

Pemenang Lotre Rp 31,67 Triliun di AS Dikritik karena Beli Mansion Mewah

Global
Putin Beri Deadline Menhan Rusia, Hentikan Serangan Balasan Ukraina Sebelum Oktober

Putin Beri Deadline Menhan Rusia, Hentikan Serangan Balasan Ukraina Sebelum Oktober

Global
Filipina Nekat Singkirkan Penghalang Karang di Laut Sengketa, China Merespons Pedas

Filipina Nekat Singkirkan Penghalang Karang di Laut Sengketa, China Merespons Pedas

Global
Bos Evergrande, Xu Jiayin, Ditahan Polisi China

Bos Evergrande, Xu Jiayin, Ditahan Polisi China

Global
Rusia Pertimbangkan Ikut China Setop Impor Makanan Laut dari Jepang Buntut Limbah Fukushima

Rusia Pertimbangkan Ikut China Setop Impor Makanan Laut dari Jepang Buntut Limbah Fukushima

Global
Korut Peringatkan PBB, Semenanjung Korea Berisiko Perang Nuklir

Korut Peringatkan PBB, Semenanjung Korea Berisiko Perang Nuklir

Global
Rangkuman Hari Ke-580 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Gempur Pelabuhan Izamil | Hillary Clinton Ejek Putin

Rangkuman Hari Ke-580 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Gempur Pelabuhan Izamil | Hillary Clinton Ejek Putin

Global
Jenazah Bos Mafia Italia, Messina Denaro, Dibawa ke Kampung Halaman di Sisilia

Jenazah Bos Mafia Italia, Messina Denaro, Dibawa ke Kampung Halaman di Sisilia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com