Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Kunjungi 2 Wilayah Ukraina yang Diklaim Rusia

Kompas.com - 18/04/2023, 16:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi pasukan keamanan di beberapa bagian Ukraina yang menurut Rusia dianeksasi tahun lalu.

Ini dilakukan saat menteri luar negeri Kelompok Tujuh (G7) di Jepang menggelar pertemuan, mengutuk rencana Rusia untuk menempatkan senjata nuklir di Belarusia.

Kremlin mengatakan Putin mengunjungi wilayah Kherson dan Luhansk, menghadiri pertemuan komando militer di wilayah yang pertama dan mengunjungi markas penjaga nasional di wilayah yang terakhir.

Baca juga: Pasukan Ukraina Berupaya Menyusup ke Wilayah Rusia

Dilansir dari Reuters, Kremlin tidak mengatakan kapan Putin melakukan kunjungan.

Di Kherson, di selatan, dia mendengar laporan dari komandan pasukan lintas udara dan kelompok tentara "Dnieper" serta perwira senior lainnya yang memberi tahu dia tentang situasi di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia di selatan.

Kherson, Zaporizhzhia dan Luhansk, di timur, adalah tiga dari empat wilayah yang dianeksasi Putin pada September lalu.

Ukraina dan sekutu Baratnya menolak aneksasi dan pasukan Rusia hanya menguasai sebagian wilayah tersebut.

Pasukan Rusia mundur dari kota Kherson, ibu kota regional, November lalu, dan telah memperkuat posisi mereka di tepi seberang sungai Dnipro untuk mengantisipasi serangan balasan Ukraina.

Sementara banyak pemimpin Barat telah melakukan perjalanan ke Kyiv untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sejak pasukan Rusia menginvasi 14 bulan lalu, Putin jarang mengunjungi bagian Ukraina yang berada di bawah kendali Rusia.

Bulan lalu, dia mengunjungi wilayah Crimea dan kota Mariupol.

Baca juga: Presiden Brasil Usul Bentuk Kelompok Pendamai Perang Rusia-Ukraina, Anggotanya Selain AS dan UE

Rusia mengatakan operasi militer khusus di Ukraina, yang diluncurkan pada 24 Februari tahun lalu, diperlukan untuk melindungi keamanannya dari apa yang dilihatnya sebagai Barat yang bermusuhan dan agresif.

Ukraina dan sekutu Baratnya mengatakan Rusia mengobarkan perang tak beralasan yang bertujuan merebut wilayah.

Serangan musim dingin Rusia gagal membuat banyak kemajuan dan pasukannya telah terjebak dalam serangkaian pertempuran di timur dan selatan, di mana kemajuan dilakukan secara bertahap dan menimbulkan kerugian besar bagi kedua belah pihak.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-417 Serangan Rusia ke Ukraina: Pertempuran Sengit di Bakhmut, Putin Bertemu Menhan China

Serangan balik Ukraina telah lama diharapkan setelah berbulan-bulan terus dihantam Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com