Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/04/2023, 12:15 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Karl Liew, putra mantan bos Bandara Internasional Changi Singapura, divonis penjara dua minggu pada Jumat (15/4/2023) setelah terbukti berbohong kepada hakim dalam kasus dengan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Parti Liyani di pengadilan.

Parti Liyani adalah eks TKI yang kasusnya sempat menghebohkan Singapura.

Ketika berusia 23 tahun, Parti Liyani yang lulusan Sekolah Dasar (SD) memutuskan berangkat ke "Negeri Singa” pada 1997.

Baca juga: TKI Parti Liyani Menang atas Tuduhan Pencurian dari Bos Bandara Changi Singapura

Parti dipekerjakan ayah Karl, eksekutif senior terkemuka Liew Mun Leong, selama sembilan tahun di kawasan elite Chancery Lane, Novena, Singapura Tengah, sebagai Asisten Rumah Tangga (ART)

Parti dipecat pada Maret 2016 dan ditahan karena dituduh mencuri sejumlah barang keluarga Liew bernilai total 46.856 dollar Singapura (Rp 521 juta), seperti 120 potong pakaian, jam tangan Gerald Genta yang bernilai 10.000 dollar Singapura (Rp 111 juta), dua buah iPhone 4S dengan aksesorisnya, peralatan dapur, dan sejumlah perhiasan.

TKI asal Nganjuk ini awalnya dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman lebih dari dua tahun penjara.

Dia lalu mengajukan banding mencari keadilan atas dakwaan kejahatan yang tidak pernah dilakukannya sama sekali. Banding Parti dikabulkan dan dia terbukti tidak bersalah.

Kebohongan Karl Liew

Hakim Eugene Teo seperti diberitakan The Straits Times menjatuhkan vonis lebih berat dari tuntutan jaksa yang menuntut Karl didenda maksimum 5.000 dollar Singapura (Rp 56 juta) tanpa menjalani hukuman penjara.

Hakim menolak tuntutan tersebut karena pria berusia 45 tahun itu terbukti memberikan pengakuan palsu bukan hanya kepada kepolisian Singapura, tetapi juga berbohong di bawah sumpah kepada pengadilan Singapura.

Pernyataan palsu Karl mengakibatkan proses hukum berkepanjangan yang membelit Parti selama empat tahun, juga menyesatkan lembaga peradilan Singapura.

Hakim Teo menekankan, adalah hal yang sangat memilukan bahwa sistem peradilan Singapura telah menjatuhkan hukuman yang salah terhadap orang yang tidak bersalah, sehingga upaya untuk mencegah ini tidak terulang harus dilakukan.

Legitimasi sistem peradilan Singapura sangat bergantung pada kepercayaan publik bahwa semua upaya akan dilakukan untuk melakukan apa yang benar, Hakim Teo melanjutkan.

Baca juga:

Kasus hukum Parti Liyani melawan keluarga Liew memicu kemarahan luas warga Singapura.

Kontroversi kasus David melawan Goliath ini mencuat dengan pertanyaan "bagaimana sistem peradilan memperlakukan salah satu pengusaha paling terkenal di Singapura melawan pekerja rumah tangga yang bergaji rendah, seperti Parti.”

Karl awalnya melaporkan menemukan 120 potong pakaian miliknya di dalam kotak yang dikemas oleh Parti. Salah satu yang diklaimnya dicuri adalah sepotong blus wanita merah yang menurutnya adalah kepunyaannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Covid Naik di Asia Tenggara | AS Tolak Visa Israel

[POPULER GLOBAL] Covid Naik di Asia Tenggara | AS Tolak Visa Israel

Global
'Pria Tertampan Italia' Tinggalkan Karier Modeling demi Menjadi Pendeta

"Pria Tertampan Italia" Tinggalkan Karier Modeling demi Menjadi Pendeta

Global
Kabar Harimau Berkeliaran Bikin Warga Kelantan Malaysia Tak Berani Keluar Rumah Malam Hari

Kabar Harimau Berkeliaran Bikin Warga Kelantan Malaysia Tak Berani Keluar Rumah Malam Hari

Global
Iran Perintahkan AS Bayar Rp 771 Triliun atas Tewasnya Jenderal Qasem Soleimani

Iran Perintahkan AS Bayar Rp 771 Triliun atas Tewasnya Jenderal Qasem Soleimani

Global
Restoran Jepang Unik, Pengunjung Membayar untuk Ditampar Pelayan Berkimono Sebelum Makan

Restoran Jepang Unik, Pengunjung Membayar untuk Ditampar Pelayan Berkimono Sebelum Makan

Global
Sejarah Kudeta Muenchen, Kegagalan Hitler yang Jadi Awal Kebangkitan Nazi

Sejarah Kudeta Muenchen, Kegagalan Hitler yang Jadi Awal Kebangkitan Nazi

Internasional
48 Drone Rusia Rancangan Iran Serang Ukraina dari Selatan dan Crimea

48 Drone Rusia Rancangan Iran Serang Ukraina dari Selatan dan Crimea

Global
Belanda Kembalikan Artefak Era Kolonial ke Sri Lanka

Belanda Kembalikan Artefak Era Kolonial ke Sri Lanka

Global
Uni Eropa Larang Pemusnahan Pakaian Tak Terjual

Uni Eropa Larang Pemusnahan Pakaian Tak Terjual

Global
UNICEF: 1 dari 5 Anak di Negara Kaya Hidup dalam Kemiskinan

UNICEF: 1 dari 5 Anak di Negara Kaya Hidup dalam Kemiskinan

Global
Biden Tuduh Hamas Perkosa Perempuan Israel, Hamas: Itu Upaya Penyesatan Opini Publik

Biden Tuduh Hamas Perkosa Perempuan Israel, Hamas: Itu Upaya Penyesatan Opini Publik

Global
6 Desember, Hari Santo Nicholas yang Dikenal sebagai Sinterklas

6 Desember, Hari Santo Nicholas yang Dikenal sebagai Sinterklas

Internasional
PBB Terima Laporan Kekerasan Seksual Hamas pada Perempuan Israel

PBB Terima Laporan Kekerasan Seksual Hamas pada Perempuan Israel

Global
Punya Rp 882,2 Miliar di Rekening, 4 Pejabat Thailand Dipecat karena Kaya Tak Wajar

Punya Rp 882,2 Miliar di Rekening, 4 Pejabat Thailand Dipecat karena Kaya Tak Wajar

Global
BBM Langka di Yangon Myanmar, Puluhan Kendaraan Antre di SPBU

BBM Langka di Yangon Myanmar, Puluhan Kendaraan Antre di SPBU

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com