KOMPAS.com - Berita mengenai Serbia yang disebut bersedia menjanjikan senjata ke Ukraina menjadi kabar yang paling banyak dibaca dari kanal Global.
Sementara itu Korea Utara kembali meluncurkan rudal hingga membuat warga Jepang berlindung.
Berikut kami rangkumkan berita internasional terpopuler dari Kompas.com edisi Kamis (13/4/2023).
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Misteri Hilangnya Gadis Vatikan | Turis Potong Rambut Rp 400.000 di Malaysia
Serbia, salah satu negara paling pro-Rusia di Eropa, telah berjanji untuk mengirim senjata ke Ukraina bahkan telah melakukannya.
Ini ada dalam laporan dokumen rahasia Pentagon yang bocor.
Dokumen tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar negara-negara Eropa menyediakan senjata atau pelatihan ke Ukraina.
Simak berita ini selengkapnya di sini.
Baca juga: Dokumen AS yang Bocor Soroti Langkah Serbia Bantu Ukraina
Pemerintah Jepang pada Kamis (13/4/2023) pagi mendesak warga Hokkaido berlindung setelah Korea Utara meluncurkan rudal.
Namun, otoritas setempat kemudian mengatakan bahwa rudal itu tidak akan mendarat di dekat wilayah utara Jepang.
"Evakuasi segera. Evakuasi segera," kata pemerintah dalam peringatan awal, dikutip dari kantor berita AFP.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Korea Utara Luncurkan Rudal, Jepang Minta Warga Hokkaido Berlindung
Jutaan warga China menyaksikan bagaimana kebun binatang di AS memberikan salam perpisahan untuk seekor panda raksasa yang sudah lama dinantikan kembali ke negara asalnya setelah 20 tahun.
Kebun Binatang Memphis menggelar pesta perpisahan untuk Ya Ya, panda berusia 22 tahun, yang diadakan pada Sabtu (8/4/2023).
Ya Ya dan pasangannya Le Le, yang mati Februari lalu, telah lama menyita perhatian warga China setelah muncul tudingan bahwa mereka mendapatkan perlakuan buruk selama hidup di kebun binatang itu.
Bagaimana selanjutnya? Simak di sini.
Baca juga: China Menanti Kepulangan Ya Ya, Panda yang Diduga Diperlakukan Buruk oleh Kebun Binatang AS
Peter Bae bekerja di bidang keuangan. Gajinya lumayan, di atas rata-rata penghasilan penduduk Kepulauan Solomon.
Namun, anak-anaknya kadang terpaksa mengerjakan tugas-tugas sekolah dalam kegelapan di rumah mereka di pinggiran Kota Honiara.
"Mereka jadi kesal," ujar Peter kepada ABC News. "Mereka menangis kalau sudah gelap dan listrik rumah kami tidak menyala."
Baca lebih lengkap melalui tautan ini.
Baca juga: Inilah Negara dengan Tarif Listrik Termahal, Rp 10.000 per KWh
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.