Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/04/2023, 06:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Steve Heman/VOA Indonesia

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Dokumen rahasia terkait taktik Amerika Serikat (AS) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO dalam perang di Ukraina bocor, dan muncul di sejumlah platform media sosial.

Akibatnya para pejabat di Washington pontang-panting untuk menghapus jejak digital itu.

Pejabat di Kyiv memperingatkan bahwa dokumen-dokumen itu tidak otentik karena telah diubah oleh Rusia. Perubahan itu di antaranya untuk menutupi jumlah korban pasukan Moskwa, tetapi sebaliknya menggelembungkan jumlah orang Ukraina yang tewas.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-408 Serangan Rusia ke Ukraina: Dokumen Rahasia Bocor, Harga Pangan Dunia Turun

Foto-foto dokumen berlabel "sangat rahasia" dan "rahasia" itu, termasuk beberapa yang terlihat terlipat diunggah di Twitter dan Telegram dalam beberapa hari terakhir, menurut pejabat dan laporan media.

File-file tersebut termasuk grafik dan peta yang menunjukkan lokasi pasukan militer dan persenjataan di Ukraina pada 1 Maret dan tampaknya telah disebarluaskan secara daring pada hari yang sama.

"Departemen Pertahanan secara aktif meninjau masalah ini dan telah membuat rujukan resmi ke Departemen Kehakiman untuk dilakukan penyelidikan," kata Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh dalam pernyataan singkat pada Jumat (7/4/2023) malam.

Terungkapnya dokumen itu adalah terobosan intelijen publik pertama terkait Rusia sejak Kremlin menginvasi Ukraina pada akhir Februari 2022, menurut The New York Times, yang melaporkan kebocoran dokumen tersebut pada Kamis (6/4/2023).

The Times pada Jumat (7/4/2023) malam melaporkan bahwa sejumlah dokumen kedua muncul di media sosial yang “tampaknya merinci rahasia keamanan nasional Amerika dari Ukraina hingga Timur Tengah hingga China.”

Kumpulan dokumen pertama juga berisi informasi spesifik tentang jadwal pelatihan untuk brigade tempur Ukraina dan tingkat pengeluaran untuk sistem peluncur roket HIMARS yang telah disediakan AS menjelang serangan balasan musim semi yang diharapkan Kyiv, menurut laporan media.

“Saya tidak melihat risiko apa pun dari publikasi informasi ini, termasuk informasi yang menyimpang tentang rencana yang sedang dikembangkan oleh Staf Umum (Militer) Ukraina,” kata Mykhailo Podolyak, penasihat presiden Ukraina kepada VOA.

“(Dokumen) itu tidak relevan dengan apa yang akan dilakukan dalam sebulan atau pada waktu tertentu ketika skenario ini akan diterapkan di medan perang.”

Baca juga: Pentagon Selidiki Laporan Kebocoran Dokumen Rahasia Ukraina

Podolyak menambahkan bahwa jika dokumen itu memang benar-benar asli, Rusia “pasti tidak akan merilisnya. Anda akan berpura-pura tidak tahu rencananya.”

Bagan yang diubah itu mencantumkan angka kematian pihak Rusia antara 16.000 hingga 17.500, jauh di bawah perkiraan para analis yang mencapai 200.000 orang, termasuk tentara yang tewas, terluka atau hilang.

Bagan yang dimodifikasi itu juga mencantumkan perkiraan tentara Ukraina yang tewas mencapai antara 61.000 hingga 71.500.

“Angka yang diubah benar-benar membuka mereka (dinas intelijen Rusia) sepenuhnya. Dan itu memperlihatkan bahwa alasan utama dari (kebocoran dokumen) ini adalah untuk meyakinkan publik Rusia bahwa hanya 17.000 tentara (Rusia) yang tewas,” kata Andrey Piontkovsky, peneliti senior di Institut Modern Rusia yang berkantor pusat di New York.

“Ini adalah operasi propaganda yang dirancang terutama untuk opini publik Rusia,” kata Piontkovsky kepada VOA pada Jumat (7/4/2023), menambahkan bahwa apa yang telah dirilis tidak berisi “informasi militer berbahaya yang terperinci.”

Beberapa narablog militer Rusia berpendapat berbeda. Mereka menyatakan bahwa dokumen tersebut dibocorkan oleh intelijen Barat untuk menyesatkan para komandan Rusia menjelang serangan balasan yang akan datang oleh Ukraina.

Baca juga: Dokumen Rahasia Bocor, AS dan NATO Siapkan Ukraina Serang Balik Rusia

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Rusia Diduga Palsukan Dokumen Barat yang Bocor tentang Ukraina.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Rebut Wilayah Karabakh, Presiden Azerbaijan Balaskan Dendam Ayahnya

Rebut Wilayah Karabakh, Presiden Azerbaijan Balaskan Dendam Ayahnya

Global
Para Migran Diperkosa di Perbatasan Meksiko Saat Menunggu Masuk ke AS

Para Migran Diperkosa di Perbatasan Meksiko Saat Menunggu Masuk ke AS

Global
Bom Bunuh Diri saat Maulid di Pakistan, Motif Diduga Terkait Bid'ah

Bom Bunuh Diri saat Maulid di Pakistan, Motif Diduga Terkait Bid'ah

Global
Rangkuman Hari ke-583 Serangan Rusia ke Ukraina: Plat Kendaraan Rusia Dilarang di Lithuania | Wagner Kembali ke Rusia

Rangkuman Hari ke-583 Serangan Rusia ke Ukraina: Plat Kendaraan Rusia Dilarang di Lithuania | Wagner Kembali ke Rusia

Global
[POPULER GLOBAL] Heboh Penembakan Rotterdam | Sungai Amazon Mengering

[POPULER GLOBAL] Heboh Penembakan Rotterdam | Sungai Amazon Mengering

Global
Klaim Asuransi Hewan Terunik Tahun Ini, Dimenangkan Kucing yang Tak Sengaja Ikut Terlipat Di Sofa Lipat

Klaim Asuransi Hewan Terunik Tahun Ini, Dimenangkan Kucing yang Tak Sengaja Ikut Terlipat Di Sofa Lipat

Global
Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan: 57 Tewas, Pelaku Masih Misteri

Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan: 57 Tewas, Pelaku Masih Misteri

Global
Kura-kura Peliharaan di AS Kabur dari Klinik Dokter Hewan untuk Ketiga Kalinya

Kura-kura Peliharaan di AS Kabur dari Klinik Dokter Hewan untuk Ketiga Kalinya

Global
Aturan Baru, Anggota Parlemen AS Bisa Pakai Pakaian Olahraga Saat Bekerja

Aturan Baru, Anggota Parlemen AS Bisa Pakai Pakaian Olahraga Saat Bekerja

Global
Dipelihara di Gedung Putih, Anjing Joe Biden Kembali Bikin Ulah

Dipelihara di Gedung Putih, Anjing Joe Biden Kembali Bikin Ulah

Global
Kabar Baik, Jumlah Populasi Badak Global Kian Meningkat, Sebelumnya Terancam Punah

Kabar Baik, Jumlah Populasi Badak Global Kian Meningkat, Sebelumnya Terancam Punah

Global
Bom Bunuh Diri dalam Peringatan Maulid Nabi di Pakistan Tewaskan 52 Orang

Bom Bunuh Diri dalam Peringatan Maulid Nabi di Pakistan Tewaskan 52 Orang

Global
AS Bongkar Praktik Manipulasi Media Global di China

AS Bongkar Praktik Manipulasi Media Global di China

Global
Rangkuman Hari Ke-582 Serangan Rusia ke Ukraina: Hujan 39 Drone Rusia | Polandia Jawab Teka-teki Asal Rudal

Rangkuman Hari Ke-582 Serangan Rusia ke Ukraina: Hujan 39 Drone Rusia | Polandia Jawab Teka-teki Asal Rudal

Global
Penjaga Taman Safari di Jepang Tewas Diserang Singa

Penjaga Taman Safari di Jepang Tewas Diserang Singa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com