Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/04/2023, 12:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Penulis: VOA Indonesia

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan Jaksa Agung William Barr, pada Minggu (9/4/2023), mengatakan Donald Trump telah menggali lubang bagi dirinya sendiri terkait sejumlah masalah hukum yang dihadapi mantan presiden itu. Hal ini ia sampaikan dalam wawancara di program “This Week” stasiun televisi ABC.

“Ia (Trump) telah menggali lubang bagi dirinya sendiri dalam soal dokumen rahasia dan insiden 6 Januari. Tidak mengejutkan saya jika ia memiliki semua masalah hukum ini sekarang. Ia telah diperingatkan tentang hal-hal ini sebelum meninggalkan Gedung Putih,” ujar Barr.

Meskipun demikian, Barr kurang yakin dengan dakwaan yang berisi 34 butir tuduhan kejahatan pemalsuan dokumen bisnis yang disampaikan pengadilan Manhattan, New York, pada Selasa (4/4/2023).

Baca juga: Saat Donald Trump Disarankan Cari Perlindungan di Rusia...

“Kelompok kiri selalu bicara tentang dampak mempolitisasi sistem peradilan pidana dan saya sangat setuju dengan itu. Ini adalah contoh nyata dari pelanggaran semacam itu,” tegas Barr.

Jaksa di Manhattan menuduh Trump mencoba menyembunyikan pelanggaran undang-undang pemilu selama masa kampanyenya yang sukses pada 2016. Tuduhan itu menjadikan Trump sebagai presiden atau mantan presiden pertama yang menghadapi dakwaan kriminal.

Meskipun Barr yakin dakwaan yang disampaikan pada minggu lalu itu akan mendorong pendukung Trump, dalam jangka panjang hal tersebut akan merugikan Partai Republik.

Baca juga: Trump Disalahkan Atas Kekacaukan Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan

“Pakar strategi di Partai Demokrat tahu persis hal ini (dakwaan) akan membantu Trump, dan mereka ingin ia menjadi calon presiden dalam pilpres 2024 karena ia adalah kandidat terlemah dari Partai Republik; yang kemungkinan akan kalah lagi dari Biden,” ujarnya.

Trump saat ini tengah menghadapi dua penyelidikan kriminal Kementerian Kehakiman yang dipimpin oleh penasehat khusus yang ditunjuk oleh Jaksa Agung Merrick Garland.

Satu penyelidikan difokuskan pada upaya Trump dan sekutu-sekutunya membatalkan hasil pilpres tahun 2020 yang dimenangkan oleh tokoh Partai Demokrat, Joe Biden.

Penyelidikan lainnya berfokus pada temuan dokumen rahasia, yang disimpan Trump setelah ia meninggalkan Gedung Putih.

Baca juga: Donald Trump Didakwa, Apakah Dipenjara dan Bisa Jadi Presiden Lagi?

Jaksa di Georgia juga sedang selidiki Trump

Seorang jaksa di negara bagian Georgia juga sedang melancarkan penyelidikan terhadap Trump untuk mengkaji apakah ia secara sah berupaya membatalkan kekalahannya dalam pilpres tahun 2020 di negara bagian itu.

Barr mengundurkan diri dari jabatannya tidak lama setelah electoral college mengonfirmasi kekalahan Trump dari Biden pada Desember 2020.

Barr memicu kemarahan Trump karena tidak mendukung klaimnya yang salah bahwa hasil pilpres 3 November 2020 telah dinodai oleh meluasnya aksi kecurangan.

“Sejauh menyangkut pilpres, dakwaan ini akan sangat melemahkan Trump. Saya pikir ia sudah menjadi kandidat lemah yang akan kalah. Tetapi saya kira hal ini akan meyakinkannya,” tambah Barr.

Artikel ini pernah tayang di VOA Indonesia dengan judul Mantan Jaksa Agung AS: Masalah Hukum akan “Sangat Melemahkan” Potensi Trump di Pilpres 2024.

Baca juga: Rusia Tidak Akan Komentari Dakwaan Donald Trump

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Listrik Kota Montana Padam 2 Hari, Ternyata Disebabkan Ulah Tupai

Listrik Kota Montana Padam 2 Hari, Ternyata Disebabkan Ulah Tupai

Global
Alasan Polandia Tak Akan Lagi Pasok Senjata ke Ukraina

Alasan Polandia Tak Akan Lagi Pasok Senjata ke Ukraina

Global
Sekjen PBB: Krisis Iklim Telah Membuka Pintu Neraka

Sekjen PBB: Krisis Iklim Telah Membuka Pintu Neraka

Global
Al Quran Berbahasa Mandarin dan Rencana China Sinifikasi Islam

Al Quran Berbahasa Mandarin dan Rencana China Sinifikasi Islam

Global
Putra Warren Buffet: Dukungan Barat pada Ukraina Akan Kian Melemah

Putra Warren Buffet: Dukungan Barat pada Ukraina Akan Kian Melemah

Global
Presiden El Salvador Tak Peduli Dikritik Langgar HAM, Terus Babat Habis Geng Kriminal

Presiden El Salvador Tak Peduli Dikritik Langgar HAM, Terus Babat Habis Geng Kriminal

Global
Singapura Waspadai Malware Android Baru, Bisa Retas M-Banking Lalu Reset Setelan Pabrik

Singapura Waspadai Malware Android Baru, Bisa Retas M-Banking Lalu Reset Setelan Pabrik

Global
Nasib Pengungsi Ukraina Terkatung-katung di Belanda

Nasib Pengungsi Ukraina Terkatung-katung di Belanda

Global
60 Persen Spesies Bunga Bangkai Rafflesia Terancam Punah, Kisah Sukses Indonesia Disorot

60 Persen Spesies Bunga Bangkai Rafflesia Terancam Punah, Kisah Sukses Indonesia Disorot

Global
Rangkuman Hari Ke-574 Serangan Rusia ke Ukraina: Janji Trump Ditagih | Permintaan Cabut Veto Rusia

Rangkuman Hari Ke-574 Serangan Rusia ke Ukraina: Janji Trump Ditagih | Permintaan Cabut Veto Rusia

Global
Iran: Normalisasi Hubungan Arab Saudi-Israel Khianati Palestina

Iran: Normalisasi Hubungan Arab Saudi-Israel Khianati Palestina

Global
Rusia Tangkis Serangan Udara Ukraina di Sevastopol Crimea

Rusia Tangkis Serangan Udara Ukraina di Sevastopol Crimea

Global
200 Orang Tewas dalam Sehari Pertempuran Azerbaijan Lawan Separatis Nagorno-Karabakh

200 Orang Tewas dalam Sehari Pertempuran Azerbaijan Lawan Separatis Nagorno-Karabakh

Global
Presiden Ukraina Minta PBB Cabut Hak Veto Rusia di Dewan Keamanan

Presiden Ukraina Minta PBB Cabut Hak Veto Rusia di Dewan Keamanan

Global
[POPULER GLOBAL] Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia | Penelitian 'Jasad Alien' di Meksiko

[POPULER GLOBAL] Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia | Penelitian "Jasad Alien" di Meksiko

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com