Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/04/2023, 09:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Sky News

LONDON, KOMPAS.com – Ribuan dokter junior di Inggris akan menggelar aksi mogok kerja mulai Selasa (11/4/2023) hingga Sabtu (15/4/2023).

Layanan kesehatan nasional Inggris, National Health Service (NHS), mengatakan bahwa mogok kerja di kalangan para dokter akan membuat pelayanan kesehatan di penjuru Inggris kena dampak besar.

Direktur Medis Nasional NHS Sir Stephen Powis mengatakan, karena minimnya jumlah dokter akibat mogok kerja, pelayanan kesehatan yang menjadi prioritas adalah layanan kegawatdaruratan.

Baca juga: Lautan Sampah di Paris Segera Menghilang, Petugas Kebersihan Tangguhkan Mogok Kerja

Janji temu dan operasi akan dikesampingkan, sebagaimana dilansir Sky News, Senin (10/4/2023).

NHS menyampaikan, temu dan operasi akan dibatalkan jika benar-benar tidak mendesak. Mogok kerja yang dilakukan dokter junior di Inggris kemungkinan berdampak kepada sekitar 250.000 pasien.

Sir Stephen mengatakan, NHS mencoba mempersiapkan diri guna menanggapi aksi mogok kerja para dokter junior.

“Akan tetapi mengelola tekanan tambahan tidak menjadi lebih mudah seiring berjalannya waktu,” ucap Sir Stephen.

Baca juga: Perawat di Inggris Capai Kesepakatan Gaji, Akhiri Mogok Kerja

“Itu menjadi jauh lebih sulit, tidak hanya karena banyaknya janji temu yang perlu dijadwalkan ulang, namun juga butuh waktu untuk mengatur ulang dengan beberapa tim yang terlibat,” sambungnya.

Sir Stephen mengatakan, mogok kerja para dokter junior kali ini akan menjadi aksi yang paling berdampak dalam sejarah NHS.

Aksi mogok kerja tersebut juga dimulai usai liburan akhir pekan yang panjang.

“Perawatan darurat, mendesak, dan kritis akan diprioritaskan tetapi sayangnya beberapa pasien akan ditunda janji temunya,” ucap Sir Stephen.

Baca juga: Puluhan Ribu Guru Selandia Baru Mogok Kerja, Sekolah Terpaksa Diliburkan

Alasan mogok kerja

Para dokter junior menggelar aksi mogok kerja untuk menuntut kenaikan gaji yang sesuai saat inflasi terus melambung.

British Medical Association (BMA) ingin Menteri Kesehatan bernegosiasi guna menyelesaikan “penurunan nilai” dari gaji mereka selama 15 tahun terakhir.

BMA berkeras bahwa dokter junior telah kehilangan lebih dari 25 persen gaji mereka secara riil.

Organisasi tersebut mengatakan, aksi mogok kerja bisa dihindari jika pemerintah membuat tawaran gaji yang kredibel.

Baca juga: Imbas Kecelakaan Kereta Yunani, Pekerja Kereta Marah, Aksi Mogok Berlanjut

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Inggris menginginkan agar aksi mogok kerja dibatalkan sebelum negosiasi dimulai.

Dalam artikel opininya untuk The Sunday Telegraph, Menteri Kesehatan Steve Barclay menyebut posisi BMA tidak realistis.

“Permintaan ini secara luas tidak sesuai dengan penyelesaian pembayaran di bagian lain dari sektor publik pada saat tekanan ekonomi yang cukup besar di negara kita,” tulis Barclay.

Dia menambahkan, aksi mogok kerja menyebabkan gangguan maksimum bagi pasien dan staf NHS lainnya.

Baca juga: 7.000 Lebih Perawat di New York Mogok Kerja Tuntut Kenaikan Gaji

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Sky News

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Investigasi Ungkap Sejumlah Pekerja Migran Justru Jadi Korban Eksploitasi Diplomat

Investigasi Ungkap Sejumlah Pekerja Migran Justru Jadi Korban Eksploitasi Diplomat

Global
Iran Jinakkan 30 Bom di Teheran dan Tahan 28 Orang Terkait ISIS

Iran Jinakkan 30 Bom di Teheran dan Tahan 28 Orang Terkait ISIS

Global
Rombongan Pertama Pengungsi Nagorno-Karabakh Memasuki Armenia

Rombongan Pertama Pengungsi Nagorno-Karabakh Memasuki Armenia

Global
Perempuan Iran Terancam Dipenjara 10 Tahun jika Dianggap Berpakaian Tak Pantas

Perempuan Iran Terancam Dipenjara 10 Tahun jika Dianggap Berpakaian Tak Pantas

Global
UPDATE Konflik Armenia-Azerbaijan: 120.000 Warga Akan Tinggalkan Nagorno-Karabakh

UPDATE Konflik Armenia-Azerbaijan: 120.000 Warga Akan Tinggalkan Nagorno-Karabakh

Global
Bocah 11 Tahun Tewas Dibacok di Malaysia, WNI Diburu

Bocah 11 Tahun Tewas Dibacok di Malaysia, WNI Diburu

Global
China Pasang Penghalang Terapung di Laut China Selatan

China Pasang Penghalang Terapung di Laut China Selatan

Global
Di Majelis Umum PBB, Indonesia Tawarkan 3 Strategi untuk Hidupkan Lagi Solidaritas Global

Di Majelis Umum PBB, Indonesia Tawarkan 3 Strategi untuk Hidupkan Lagi Solidaritas Global

Global
Kisah Kripto Nyasar Masuk Rekening Pekerja Disabilitas, Mendadak Kaya Berujung Pidana

Kisah Kripto Nyasar Masuk Rekening Pekerja Disabilitas, Mendadak Kaya Berujung Pidana

Global
Perjanjian Damai Beres, Hubungan Israel-Arab Saudi Membaik?

Perjanjian Damai Beres, Hubungan Israel-Arab Saudi Membaik?

Global
Kim Jong Un Belum Berhenti, Kali Ini Kirim Surat ke Xi Jinping

Kim Jong Un Belum Berhenti, Kali Ini Kirim Surat ke Xi Jinping

Global
Paus Fransiskus: Barat Tak Boleh Main-main dengan Ukraina

Paus Fransiskus: Barat Tak Boleh Main-main dengan Ukraina

Global
Bos Mafia Italia Messina Denaro Dilaporkan Koma

Bos Mafia Italia Messina Denaro Dilaporkan Koma

Global
Rangkuman Hari ke-577 Serangan Rusia ke Ukraina: Markas Armada Laut Hitam Rusia Dibabat Rudal | Serangan Siber Skala Penuh Crimea

Rangkuman Hari ke-577 Serangan Rusia ke Ukraina: Markas Armada Laut Hitam Rusia Dibabat Rudal | Serangan Siber Skala Penuh Crimea

Global
[UNIK GLOBAL] Jasad Alien Meksiko Diteliti | Selancar Bawa Ular Piton

[UNIK GLOBAL] Jasad Alien Meksiko Diteliti | Selancar Bawa Ular Piton

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com