KARACHI, KOMPAS.com – Sebanyak 11 orang tewas karena ikut berdesakan berebut bantuan bahan makanan di Kota Karachi, Pakistan, Jumat (31/3/2023).
Di antara korban tewas terdapat lima wanita dan tiga anak. Selain 11 orang yang tewas, lima orang juga mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit.
Peristiwa tersebut terjadi di tempat distribusi bantuan amal yang didirikan di sebuah pabrik lokal, sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Rebutan Bingkisan Ramadhan, 2 Wanita Tewas di Nigeria, Ibu Hamil Lahiran
Banyaknya orang yang berdesakan berebut bantuan dalam peristiwa tersebut bukanlah pertama kali, namun sudah terjadi beberapa kali dalam beberapa pekan terakhir.
Kondisi tersebut mencerminkan krisis ekonomi yang makin parah di Pakistan.
Pusat distribusi bantuan makanan telah didirikan di seluruh negeri. Pusat-pusat tersebut didukung pemerintah, meski tidak penuh, sebagai bagian dari program untuk mengurangi dampak inflasi.
Untuk diketahui, inflasi di Pakistan telah melampaui 30 persen, yang merupakan angka tertinggi dalam 50 tahun terakhir.
Baca juga: Rebutan Tempat Parkir Saat Malam Tahun Baru, Seorang Pria Tewas Ditikam
Setidaknya lima orang lainnya juga tewas dan beberapa lainnya terluka dalam beberapa pekan terakhir di sejumlah lokasi yang tersebar di beberapa provinsi di Pakistan.
Menurut laporan resmi, ribuan kantong tepung juga telah dijarah dari truk dan titik distribusi.
Orang-orang Pakistan yang berebut bantuan bahan makanan tersebut menunjukkan keputusasaan mereka dalam menghadapi harga-harga yang melambung.
Baca juga: Ibu Hamil Ikut Rebutan Giveaway Rp 33 Juta, Jatuh lalu Terinjak-injak
Kondisi tersebut diperburuk oleh jatuhnya mata uang Pakistan dan penghapusan subsidi yang disepakati antara pemerintah dengan Dana Moneter Internasional guna membuka tahapan terbaru dari paket dukungan keuangannya.
Harga kebutuhan pokok melonjak. Pada tahun lalu, harga tepung terigu melonjak lebih dari 45 persen.
Pemerintah Pakistan telah meluncurkan program distribusi tepung untuk menjangkau jutaan keluarga yang membutuhkan selama bulan suci Ramadhan yang dimulai pekan lalu.
Baca juga: Ketika Indonesia Jadi Rebutan AS dan Rusia sampai Pesawat Pejabatnya Bersebelahan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.