Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Revisi Rekomendasi Vaksin: Orang Dewasa Berisiko Sedang Tak Perlu Vaksinasi Covid-19 Tambahan

Kompas.com - 29/03/2023, 08:21 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

JENEWA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyesuaikan rekomendasi vaksinasi Covid-19 untuk fase baru pandemi.

Pada Selasa (28/3/2023), WHO mengatakan tidak lagi merekomendasikan vaksinasi Covid-19 penguat (booster) tambahan bagi orang dewasa biasa dengan risiko sedang, karena manfaatnya yang kecil.

Di samping itu, tujuannya adalah untuk memfokuskan upaya memvaksinasi mereka yang menghadapi ancaman terbesar penyakit parah dan kematian akibat Covid-19.

Baca juga: WHO: Jumlah Kematian akibat TBC Naik Lagi di Eropa, Kali Pertama dalam 20 Tahun

Menurut pakar vaksin WHO, bagi orang dewasa dengan risiko sedang yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh Covid-19 ditambah satu dosis penguat, dosis tambahan yang diperoleh setelah itu memang tidak menimbulkan risiko apa-apa, hanya saja manfaatnya sedikit.

Strategic Advisory Group of Experts on Immunisation (SAGE) WHO mengeluarkan rekomendasi baru setelah melangsungkan pertemuan rutin dua kali setahun.

WHO mengungkap, rekomendasi baru SAGE mencerminkan dampak varian Omicron yang dominan dan tingkat kekebalan tinggi yang kini telah tercapai di dalam populasi melalui penularan dan vaksinasi.

SAGE mengeluarkan tiga kategori prioritas vaksinasi Covid-19 yang baru dan disederhanakan, yaitu tinggi, medium, dan rendah. Ini dibagi berdasarkan risiko tingkat keparahan penyakit atau kematian.

Baca juga: WHO: Menemukan Asal-usul Covid-19 Adalah Keharusan Moral

SAGE merekomendasikan vaksinasi booster kedua hanya bagi mereka yang berisiko tinggi menderita Covid-19 parah.

Mereka mencakup:

  • Orang dewasa yang lebih tua atau lansia
  • Orang dewasa yang lebih muda namun komorbid dengan penyakit seperti diabetes
  • Orang dengan kondisi kekebalan tubuh yang terganggu seperti penderita HIV
  • Perempuan hamil
  • Pekerja medis garis depan

Sementara, kelompok prioritas medium mencakup orang dewasa yang sehat, biasanya di bawah 60 tahun, serta anak-anak dan remaja komorbid.

Untuk kelompok itu, SAGE merekomendasikan vaksinasi penuh Covid-19 dan vaksinasi penguat.

Ketua SAGE, Hanna Nohynek, mengatakan bagi kelompok berisiko medium, dosis penguat tambahan tidak lagi direkomendasikan.

Dia menuturkan, vaksin memang aman dan efisien mengatasi penyakit serius dan kematian. Kelompok berisiko medium juga tidak ada ruginya untuk bisa mendapatkan vaksinasi penguat lagi.

"Namun, bagi kelompok risiko tersebut, manfaat vaksinasi penguat ini sebenarnya cukup," jelas Hanna, dikutip dari Reuters.

Baca juga: WHO Desak Semua Negara Tak Tutupi Informasi Asal-usul Covid-19

Sementara itu, kelompok prioritas rendah, termasuk anak-anak dan remaja sehat berusia enam bulan hingga 17 tahun.

Meskipun vaksinasi penuh Covid-19 dan dosis penguat aman dan efektif untuk kelompok itu, mengingat beban penyakit Covid-19 yang rendah, SAGE mengatakan, keputusan vaksinasi negara-negara harus didasarkan pada “faktor-faktor kontekstual” seperti prioritas program kesehatan dan efektivitas biaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com