Kenaikan bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Eropa sangat pesat dalam satu dekade terakhir. Dari 22 persen tahun 2010 dan meningkat hampir dua kali lipat menjadi 40 persen di tahun 2022.
Untuk pertama kalinya, tenaga angin dan matahari melampaui pembangkit berbasis gas alam. Investasi, penguasaan teknologi yang kompetitif secara komersial, dan penerapan pajak karbon menjadi pendorong utama.
Rusia sebagai eksportir energi fosil terbesar dunia akan sulit mendapatkan kembali posisinya dalam suplai energi global dibandingkan sebelum invasi ke Ukraina.
Suplai energi fosil Rusia di perdagangan energi dunia diperkirakan turun menjadi 13 persen pada 2030. Hal ini sejalan dengan proyeksi International Energy Agency (IEA) bahwa puncak permintaan gas tahun 2030 disusul oleh permintaan minyak, namun kemudian anjlok.
IEA menyebutkan krisis energi global sebagai dampak invasi Rusia malah berpotensi mempercepat transisi energi dari energi fosil ke energi terbarukan.
Dalam skenario yang disebut Stated Policies Scenario, total permintaan bahan bakar fosil akan terus menurun mulai pertengahan 2020 hingga akhir 2050.
McKinsey memproyeksikan permintaan listrik naik tiga kali lipat dan pembangkit listrik EBT mencapai 80-90 persen terhadap bauran energi secara global.
Dukungan terhadap total investasi di seluruh sektor energi diproyeksikan tumbuh pesat dan didominasi oleh investasi sektor energi non-fosil dan teknologi yang mendukung dekarbonisasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.