Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Hilangnya Kapsul Radioaktif Mematikan Berukuran 20 Cm di Thailand

Kompas.com - 27/03/2023, 14:45 WIB
BBC News Indonesia,
Danur Lambang Pristiandaru

Tim Redaksi

BANGKOK, KOMPAS.com - Tidak ada yang luar biasa tentang kapsul yang hilang itu — panjangnya sekitar 20 cm dan diameternya 12 cm; salah satu dari 14 kapsul di pembangkit listrik tenaga uap di Thailand tengah, yang terlambat melaporkan kehilangannya.

Adalah isi kapsul itu - Sesium-137 - yang menarik begitu banyak perhatian media dan publik di negara Asia Tenggara tersebut dan sekitarnya.

Sesium-137 adalah isotop radioaktif yang dapat berbentuk cair pada suhu kamar, tetapi lebih sering tampak seperti bubuk putih yang bersinar. Dan mematikan.

Baca juga: Korea Utara Uji Senjata yang Bisa Picu Tsunami Radioaktif Raksasa

Isotop unsur kimia dengan simbol Cs itu punya banyak kegunaan praktis — ia dipakai dalam perangkat terapi radiasi untuk mengobati kanker, misalnya, atau dalam pengukur industri yang mendeteksi aliran cairan melalui pipa.

Tetapi ia juga merupakan produk sampingan dari proses fisi nuklir dan, ketika terlepas dalam jumlah tinggi (misalnya setelah kecelakaan nuklir seperti Chernobyl), dapat menyebabkan luka bakar, penyakit radiasi akut, kanker, dan kematian.

Pihak berwenang Thailand saat ini bersikeras bahwa mereka belum menemukan bukti kontaminasi, tetapi karena itulah mereka tidak mau ambil risiko.

Baca juga: Kecil tapi Berbahaya, Kapsul Radioaktif yang Hilang di Australia Ditemukan di Pinggir Jalan

Melacak Sesium

Petugas Office of Atoms for Peace (OAP) mencari jejak-jejak radioaktif di fasilitas daur ulang.OFFICE OF ATOMS FOR PEACE via BBC INDONESIA Petugas Office of Atoms for Peace (OAP) mencari jejak-jejak radioaktif di fasilitas daur ulang.

Kita tidak tahu kapan pastinya Sesium hilang dari pembangkit listrik tenaga uap di Prachinburi — kehilangan itu dilaporkan pada 10 Maret tetapi penyelidikan polisi menemukan sudah ada ketidakberesan di pabrik tersebut sejak 17 Februari.

Hadiah 50.000 Baht (Rp 22,5 juta) ditawarkan kepada siapa saja yang memberikan informasi yang membantu pencarian dan pemulihan kapsul berbentuk silinder itu.

Otoritas nuklir Thailand, Lembaga Atom untuk Perdamaian (Office of Atoms for Peace atau OAP), belum menemukan benda yang hilang itu, tetapi mereka telah menemukan petunjuk penting — debu di sebuah smelter di provinsi yang sama menunjukkan hasil tes positif untuk kontaminasi Sesium-137.

Tampaknya amat mungkin bahwa zat radioaktif tersebut sudah dilebur, meninggalkan debu baja yang terkontaminasi, dan bahan limbah yang tersisa setelah prosesnya dikirim ke pabrik daur ulang.

Baca juga: Australia Kerahkan Lebih Banyak Ahli dan Peralatan untuk Cari Kapsul Radioaktif yang Hilang

"Kami menerima laporan bahwa setelah mereka meleburkan Sesium-137, material yang tersisa kemudian dikirim ke pabrik daur ulang," kata Chulapong Taweesri, kepala Departemen Pekerjaan Industri kepada media Thailand.

Ia menambahkan bahwa smelter tersebut menerima Sesium-137 untuk dileburkan dua pekan yang lalu. Ia tidak mengonfirmasi apakah itu berasal dari pembangkit listrik tenaga uap atau tidak.

Para pejabat Thailand bersikeras bahwa debu radioaktif belum menyebar ke lingkungan, tetapi masyarakat di sekitar pabrik sekarang khawatir akan potensi risiko kesehatan.

Pihak berwenang sudah menutup pabrik dan para pekerja telah dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan dan memastikan apakah mereka telah terpapar bahan radioaktif. Sejauh ini, belum ada yang menunjukkan gejala paparan radiasi.

Baca juga: Hilang di Pedalaman, Kapsul Radioaktif Kecil Dicari Badan Nuklir Australia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com