Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2023, 21:05 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Aktor lokal dan penyanyi Gaddafi Ismail Sabri (35), anak mantan Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob, mengaku kehilangan banyak teman dan tawaran pekerjaan setelah ayahnya lengser.

Namun, pria yang biasa dipanggil Dafi itu mengaku hal tersebut sudah diperkirakan akan terjadi.

“Sewaktu ayahku menjadi perdana menteri, banyak yang mengirimiku pesan sampai-sampai aku harus menghabiskan waktu dari jam 5 sore sampai jam 9 pagi keesokan harinya untuk membalas mereka."

Baca juga: Dubes Malaysia Dipulangkan gara-gara PM Ismail Sabri Menunggu Lama di Bandara

“Kalau tidak kutanggapi, aku dicap sombong. Apalagi kalau mereka mendekatiku dengan sopan, jadi aku turuti mereka."

“Aku sudah menduga ketika ayah tak lagi menjadi perdana menteri, mereka semua akan menghilang begitu saja,” ungkapnya kepada mStar.

Ketika Ismail Sabri diumumkan sebagai Perdana Menteri ke-9 Malaysia pada Agustus 2021, Dafi mengatakan bahwa beberapa kontak yang sudah bertahun-tahun tidak berkomunikasi dengannya tiba-tiba menghubunginya.

Beberapa orang bahkan mengirimkan proposal dengan harapan dia akan membantunya.

“Saya hanya berbagi pengalaman tentang ini. Saya tidak terluka atau tersinggung karena ada orang-orang dalam hidupku yang bersamaku melalui suka dan duka.

“Jadi bagi mereka yang datang dan pergi, saya tidak terlalu peduli,” ungkapnya.

Baca juga: Profil Pemimpin Dunia: Ismail Sabri Yaakob, Perdana Menteri Malaysia

Dafi tak hanya mengaku kehilangan "teman-teman" tersebut, tetapi tawaran pekerjaan yang diberikan kepadanya juga tiba-tiba berkurang tanpa alasan tertentu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Saya masih ada sejumlah tawaran pekerjaan, tetapi beberapa yang disetujui dibatalkan begitu saja,” klaimnya.

Namun, Dafi menekankan bahwa dirinya tidak pernah memanfaatkan posisi ayahnya ketika masih menjabat sebagai PM Malaysia.

Baca juga: Ismail Sabri Yaakob PM Baru Malaysia, Ini Kontroversi di Balik Sosok Low Profile-nya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Rusia Klaim Hancurkan Kapal Perang Besar Terakhir Ukraina

Rusia Klaim Hancurkan Kapal Perang Besar Terakhir Ukraina

Global
[POPULER GLOBAL] Media Asing Sorot Ekspor Pasir Laut RI | Malam Mencekam di Kyiv

[POPULER GLOBAL] Media Asing Sorot Ekspor Pasir Laut RI | Malam Mencekam di Kyiv

Global
Perdana Menteri Qatar dan Kepala Taliban Gelar Pembicaraan Rahasia

Perdana Menteri Qatar dan Kepala Taliban Gelar Pembicaraan Rahasia

Global
PBB Prihatin Kurangnya Perempuan di Pucuk Pemerintahan China

PBB Prihatin Kurangnya Perempuan di Pucuk Pemerintahan China

Global
Resto Pizza Ini Tawarkan Promo Unik: Beli Sekarang, Bayar Saat Pelanggan Meninggal

Resto Pizza Ini Tawarkan Promo Unik: Beli Sekarang, Bayar Saat Pelanggan Meninggal

Global
AS Berinvestasi di Komunitas Petani Penghasil Kopi dan Kakao Indonesia

AS Berinvestasi di Komunitas Petani Penghasil Kopi dan Kakao Indonesia

Global
China Peringatkan Risiko AI, Serukan Peningkatan Keamanan Nasional

China Peringatkan Risiko AI, Serukan Peningkatan Keamanan Nasional

Global
Anggota Parlemen Korea Selatan Usulkan RUU Pernikahan Sesama Jenis

Anggota Parlemen Korea Selatan Usulkan RUU Pernikahan Sesama Jenis

Global
Malam Mencekam di Kyiv, Gempuran Rudal Mengintai di Kegelapan

Malam Mencekam di Kyiv, Gempuran Rudal Mengintai di Kegelapan

Global
Erdogan Menang Pilpres, Mata Uang Lira Turun di Titik Terendah

Erdogan Menang Pilpres, Mata Uang Lira Turun di Titik Terendah

Global
Turkiye Akan Selidiki Liputan Pilpres Sejumlah Media Massa

Turkiye Akan Selidiki Liputan Pilpres Sejumlah Media Massa

Global
Mahalnya Biaya Penitipan Anak di Australia...

Mahalnya Biaya Penitipan Anak di Australia...

Global
Rangkuman Hari Ke-461 Serangan Rusia ke Ukraina: Moskwa-Kyiv Sama-sama Dihantam Drone, Afrika Selatan Didesak Tangkap Putin

Rangkuman Hari Ke-461 Serangan Rusia ke Ukraina: Moskwa-Kyiv Sama-sama Dihantam Drone, Afrika Selatan Didesak Tangkap Putin

Global
Warga Muslim China Bentrok dengan Polisi Buntut Rencana Pembongkaran Kubah Masjid

Warga Muslim China Bentrok dengan Polisi Buntut Rencana Pembongkaran Kubah Masjid

Global
Indonesia Targetkan Investasi Hampir Rp480 Triliun dalam Rantai Pasokan Baterai

Indonesia Targetkan Investasi Hampir Rp480 Triliun dalam Rantai Pasokan Baterai

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+