Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Paus Fransiskus Perluas Aturan Anti-Pelecehan Seksual di Gereja

Kompas.com - 26/03/2023, 02:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PAUS Fransiskus, Sabtu (25/3/2023), memperluas aturan anti-pelecehan seksual di gereja, aturan yang pertama kali diluncurkan pada 2019. Aturan baru akan berlaku definitif mulai 30 April 2023.

Bila dalam aturan sebelumnya kasus pelecehan yang wajib diungkap hanya yang terkait anak dan orang-orang rentan (vulnerable persons), aturan baru menyatakan orang dewasa rentan (vulnerable adults) pun dimungkinkan menjadi korban pelecehan.

Baca juga: Aturan Baru Paus Wajibkan Petinggi Gereja Laporkan Pelecehan Seksual

 

Kasus pelecehan dengan korban orang dewasa rentan di lingkungan gereja juga dinyatakan harus ditangani sebagaimana pelecehan anak-anak dan orang rentan, menjadi tanggung jawab petinggi gereja yang menjabat ketika kasus terjadi.

Surat yang dikirim langsung oleh pemimpin tertinggi Gereja Katolik ini menyatakan pula bahwa kasus yang wajib menjadi tanggung jawab petinggi gereja kini juga mencakup kekerasan dan pelecehan seksual akibat penyalahgunaan wewenang, termasuk oleh orang-orang awam yang menjadi petinggi di organisasi yang diakui gereja.

Paus terima pengunduran diri Uskup Jerman

Sebagaimana dilansir AFP, surat Paus berisi aturan baru ini keluar berbarengan dengan diterimanya pengunduran diri Franz-Josef Bode sebagai Uskup Osnabrueck, Jerman. Bode sebelumnya telah mengaku salah menangani kasus pelecehan seksual di keuskupannya.

Bode mengaku terlalu fokus pada pelaku dan insitusi dibandingkan korban, salah menilai fakta, sering bertindak ragu, dan terkadang membuat keputusan buruk. Dia pun dalam pernyataan yang dilansir Sabtu meminta maaf atas itu kepada para korban.

Kritik atas Bode memuncak terutama sejak publikasi Universitas Osnabrueck pada 20 September 2022 yang menyebut Bode gagal menangani serangan seksual terhadap anak-anak di keuskupannya.

Survei Universitas Osnabrueck pada 2018 mendapati setidaknya 3.677 anak di Jerman menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh klerus keuskupan pada kurun 1946-2014. 

Merujuk Catholic News Agency (CNA), laporan itu antara lain menyebutkan bahwa Bode dalam satu dekade pertama keuskupannya tetap saja mempertahankan atau sekadar merotasi orang-orang yang dicurigai melakukan pelecehan seksual dalam jajaran petinggi gereja. 

Sejak publikasi itu terbit, Bode berulang kali menyatakan menolak mengundurkan diri. Bode adalah Uskup Osnabrueck sejak 1995. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Lagi, Malaysia Temukan Perkampungan Ilegal Warga Indonesia

Lagi, Malaysia Temukan Perkampungan Ilegal Warga Indonesia

Global
Isuzu Bantah Punya Rencana Pindahkan Pabrik dari Thailand ke Indonesia, Kemenperin Kekeh

Isuzu Bantah Punya Rencana Pindahkan Pabrik dari Thailand ke Indonesia, Kemenperin Kekeh

Global
Indonesia-Malaysia Teken Kerja Sama Pengakuan Sertifikat Halal, Apa Untungnya?

Indonesia-Malaysia Teken Kerja Sama Pengakuan Sertifikat Halal, Apa Untungnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Ukraina Ledakkan Pipa Ekspor Amonia | Kereta Terbakar di Austria

[POPULER GLOBAL] Ukraina Ledakkan Pipa Ekspor Amonia | Kereta Terbakar di Austria

Global
Makanan Sering Dicuri Teman Sekamar, Wanita Ini Bagikan Trik Aneh yang Viral

Makanan Sering Dicuri Teman Sekamar, Wanita Ini Bagikan Trik Aneh yang Viral

Global
Kabut Asap di AS dan Kanada Bisa Bertahan Hingga Akhir Pekan

Kabut Asap di AS dan Kanada Bisa Bertahan Hingga Akhir Pekan

Global
Rusia Larang Pakai Kata 'Perang' Terkait Ukraina, Tapi Putin Sering Melanggar

Rusia Larang Pakai Kata "Perang" Terkait Ukraina, Tapi Putin Sering Melanggar

Global
Mantan Petinggi TikTok Sebut China Punya 'Kredensial Tuhan', Bisa Akses Semua Data Pengguna

Mantan Petinggi TikTok Sebut China Punya "Kredensial Tuhan", Bisa Akses Semua Data Pengguna

Global
2022 Jadi Tahun Terkejam dalam 1 Dekade, Dipicu Konflik di Ukraina dan Myanmar

2022 Jadi Tahun Terkejam dalam 1 Dekade, Dipicu Konflik di Ukraina dan Myanmar

Global
Rusia Tiru Taktik Iran untuk Hindari Sanksi Barat

Rusia Tiru Taktik Iran untuk Hindari Sanksi Barat

Global
Samudra Arktik Akan Meleleh 1 Dekade Lebih Cepat

Samudra Arktik Akan Meleleh 1 Dekade Lebih Cepat

Global
Tunjukkan Dukungan, Joe Biden Undang Ribuan LGBTQ

Tunjukkan Dukungan, Joe Biden Undang Ribuan LGBTQ

Global
37 Pesawat China Merangsek Wilayahnya, Taiwan Aktifkan Pertahanan Udara

37 Pesawat China Merangsek Wilayahnya, Taiwan Aktifkan Pertahanan Udara

Global
Mengolok-olok Hilangnya MH370, Stand Up Comedian Ini Dikecam Malaysia

Mengolok-olok Hilangnya MH370, Stand Up Comedian Ini Dikecam Malaysia

Global
Rangkuman Hari Ke-469 Serangan Rusia ke Ukraina: Ledakan Pipa Amonia | Warga Kakhovka Mengungsi

Rangkuman Hari Ke-469 Serangan Rusia ke Ukraina: Ledakan Pipa Amonia | Warga Kakhovka Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com