Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Setuju Adili Rusia terkait Penembakan Malaysia Airlines MH17

Kompas.com - 18/03/2023, 19:13 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

DEN HAAG, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Australia dan Belanda mengatakan, dewan penerbangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui pemungutan suara setuju menggelar persidangan untuk mengadili Rusia dalam kasus penembakan pesawat Malaysia Airlines MH17  pada 2014.

Dilansir oleh kantor berita Reuters, Australia dan Belanda telah memulai upaya hukum atas insiden MH17 di Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO) pada tahun lalu.

Pesawat jet penumpang itu ditembak jatuh di wilayah timur Ukraina yang dikuasai oleh pemberontak hingga menewaskan seluruh 298 penumpang.

Baca juga: Kremlin Bantah Putin Terlibat Penembakan Pesawat Malaysia Airlines MH17

Menurut para penyelidik internasional dan jaksa penuntut, pesawat nahas itu ditembak dengan rudal darat-ke-udara buatan Rusia.

Australia sudah menyatakan bahwa Rusia bertanggung jawab atas insiden tersebur berdasarkan hukum internasional.

Membawa insiden itu ke ICAO dianggap akan menjadi langkah maju perjuangan untuk para korban yang termasuk 38 warga Australia.

Dalam pernyataan tertulis, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong, mengatakan ICAO menegakkan yurisdiksinya untuk menyidangkan kasus MH17 dalam sesi pada Jumat (17/3/2023).

“Keputusan ini adalah langkah penting dalam upaya bersama kami untuk meminta pertanggungjawaban dari mereka yang bertanggung jawab atas tindakan kekerasan yang mengerikan ini,” kata Wong.

Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra menyebut putusan ICAO itu sebagai langkah penting untuk menegakkan kebenaran, keadilan, dan akuntabilitas.

Baca juga: Ada Indikasi Kuat Putin Berikan Separatis Rudal yang Tembak MH17

“Bersama Australia, kami akan terus melakukan apa saja dalam kekuasaan kami untuk memberi jawaban bagi orang-orang tercinta dari 298 korban penerbangang #MH17,” kata Hoekstra melalui Twitter.

Rusia sendiri telah menyangkal keterlibatannya dalam insiden itu.

Delegasi Rusia di ICAO juga tidak segera bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Meski hasil di ICAO masih tidak pasti, para pakar menilai keputusan itu bisa dilihat sebagai langkah maju untuk memaksa Rusia ke meja perundingan mengenai insiden itu.

Pada Oktober, Rusia gagal meraup jumlah suara yang diperlukan untuk mempertahankan posisinya di dewan pertimbangan ICAO yang beranggotakan 36 negara.

ICAO yang bermarkas di Montreal tidak punya wewenang sebagai regulator. Namun, dewan itu punya kekuatan moral dan menetapkan standar penerbangan global yang diterapkan oleh 193 negara anggota meski beroperasi dengan melintasi batasan-batasan politik. 

Baca juga: Temuan Baru dari Jatuhnya Pesawat MH17 Akan Diungkap pada Februari 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB Tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB Tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Global
Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Global
2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

Global
Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Internasional
Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Global
Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Internasional
Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Global
Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Global
Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Global
[POPULER GLOBAL] AS Peringatkan Rusia soal Teror | Korban Jiwa di Gaza Terlalu Banyak

[POPULER GLOBAL] AS Peringatkan Rusia soal Teror | Korban Jiwa di Gaza Terlalu Banyak

Global
Rusia Ragu ISIS Serang Konser Moskwa: Pasti Ulah Ukraina Dibantu Barat

Rusia Ragu ISIS Serang Konser Moskwa: Pasti Ulah Ukraina Dibantu Barat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com