Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Topan Freddy Tewaskan 100 Orang Lebih di Malawi dan Mozambik

Kompas.com - 14/03/2023, 06:47 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber CNN,AFP

BLANTYRE, KOMPAS.com - Topan Freddy yang membawa angin kencang dan hujan deras telah menewaskan lebih dari 100 orang di Malawi, Mozambik, dan Madagaskar.

Di Malawai, Komisaris Urusan Manajemen Bencana negara itu, Charles Kalemba, menyebut setidaknya 99 orang dipastikan tewas pada Senin (14/3/2023), setelah Topan Freddy menghantam wilayah selatan.

Sebagian besar kematian terjadi di Kota Blantyre, kota terbesar di Malawi.

Baca juga: Cegah Kolera Meluas, Malawi Larang Warga Jual Makanan di Kaki Lima

"Kami telah mencatat 99 orang tewas di sekitar tujuh distrik, dengan kota Blantyre sebagai yang tertinggi dengan 85 tewas dan sekitar 134 orang di Blantyre saja harus dirawat di rumah sakit," kata Kalemba kepada CNN pada Senin malam.

Dia memperingatkan, jumlah korban tewas dan terluka akibat badai Topan Freddy ini bisa meningkat karena upaya penyelamatan masih berlangsung.

Namun, Kalemba menyebut, upaya penyelamatan cukup sulit dilakukan.

“Kami masih mengalami banyak hujan yang turun. Kami sekarang mengalami tanah longsor, banjir bandang, dan batu-batu berguling menuruni beberapa bukit. Karena cuaca, upaya penyelamatan tidak mudah. Kami harus pergi ke beberapa tempat dan menyelamatkan orang, tapi tidak mudah untuk bisa sampai ke sana. Ini sulit tetapi kami memastikan kami akan melakukan pekerjaan yang perlu kami lakukan,” katanya.

Pemerintah Malawi kini telah mengumumkan "keadaan bencana" di wilayah selatan negara itu.

Presiden Malawi, Lazarus Chakwera, mengaku paham betul dengan kehancuran yang sudah dibawa oleh Topan Freddy saat ini ke sebagian besar distrik di wilayah selatan.

Baca juga: Presiden Malawi Pecat Seluruh Kabinetnya karena Korupsi

“Oleh karena itu, pemerintah sudah menanggapi keadaan darurat, memberikan bantuan mendesak ke semua distrik yang terkena dampak, dan meminta dukungan lokal dan internasional untuk semua keluarga yang terkena dampak bencana ini,” ungkap Presiden dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Malawi pada Minggu (12/3/2023) telah mengumumkan kebijakan sekolah-sekolah tutup di 10 distrik yang terkena dampak Topan Freddy paling parah hingga Rabu (15/3/2023). 

Juru bicara Kepolisian Malawi, Peter Kalaya, mengatakan pada Senin, bahwa kehancuran yang disebabkan oleh badai telah menggenangi jalan raya dan memicu pemadaman listrik di daerah yang paling parah terkena dampaknya.

Topan Freddy kali ini juga menghantam negara tetangga, Mozambik.

Dikutip dari Kantor berita AFP, sedikitnya 10 orang tewas dan 14 orang lainnya luka-luka di Mozambik.

Dengan ini, jumlah korban tewas akibat Topan Freddy di Malawi dan Mozambik kali ini mencapai 100 orang lebih.

Institut Nasional Penanggulangan Bencana Mozambik mengatakan dampak dari badai Topan Freddy kali ini lebih buruk dari yang diperkirakan.

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) pun telah menggambarkan Topan Freddy kali ini sebagai badai "sangat langka".

WMO menyebut perjalanan badai tersebut sejauh ini luar biasa dan berbahaya.

Sebelumnya, Topan Freddy juga telah menghantam Madagaskar pada pekan lalu. Sedikitnya 21 orang dilaporkan tewas di negara tersebut akibat badai. 

Baca juga: Kapal Tenggelam di Madagaskar, 22 Migran Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com