Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, PRT Asal Indonesia Jadi Korban Kekerasan di Singapura, Disiam Air Panas, Disetrika, dan Dipukul Besi

Kompas.com - 11/03/2023, 10:18 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Ini berarti Heni kemungkinan hanya tidur 2-4 jam sehari setelah dituntut harus menyelesaikan tugas-tugasnya.

Dia disebut tidak fasih berbahasa Inggris. Dia sehari-hari berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia sehingga hanya bisa berbicara dengan lancar kepada Huat, yang mengerti Bahasa Melayu.

Baca juga: Mahathir Sebut Pribumi Kehilangan Pengaruh Politik di Malaysia, Prediksi Akan Seperti Singapura

Setelah sekitar satu minggu bekerja untuk Tan, korban mengatakan kepada Huat bahwa dia ingin kembali ke agen pembantu karena merasa kedua wanita tersebut tidak pernah puas dengan kinerja pekerjaannya.

Beberapa saat setelah itu, Ai Tee mulai memukuli korban jika dia gagal menyelesaikan pekerjaan rumah sesuai keinginannya.

Dia pernah memukul kepala PRT asal Indonesia itu dengan tangannya dan dengan ember plastik.

Sekitar Juni 2020, putrinya Pei Ling juga mulai memukuli korban, termasuk dengan kursi plastik dan batang besi.

Sementara, Huat menampar mulut korban dua kali pada satu kesempatan pada Juni 2020.

Korban sebenarnya sempat ingin memberi tahu Huat tentang kekerasan yang dilakukan oleh istri dan anaknya kepadanya.

Tapi batal karena dia merasa Huat tidak akan membantunya, mengingat dua perempuan tersebut adalah anggota keluarganya.

Dia juga tidak mencari bantuan dari anggota keluarga lain di rumah itu -saudara laki-laki dan anak laki-laki Pei Ling- karena dia tidak dapat berkomunikasi dengan mereka, dan merasa mereka tidak akan dapat membantunya.

Dia tidak dapat menghubungi agen pembantunya karena dia tidak diizinkan memiliki ponsel.

Heni Rahayu juga tidak punya hari libur dan tidak diizinkan meninggalkan flat sendirian.

Antara April dan Juni 2020, Ai Tee merasa korban memotong sayuran terlalu lambat.

Setelah memarahinya, Ai Tee mengambil pisau darinya dan melukai tangan korban dengan itu.

Ai Tee meminta bantuan putrinya untuk menghentikan pendarahan, tetapi mereka tidak membawanya ke dokter.

Baca juga: Singapura Wajibkan Pemberian Libur bagi Pekerja Domestik, PRT Asal Indonesia Senang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com