Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana TikTok di Eropa Atasi Isu Keamanan Data Pengguna

Kompas.com - 09/03/2023, 11:35 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

BEIJING, KOMPAS.com - TikTok telah mengumumkan rezim keamanan data untuk melindungi informasi pengguna di seluruh Eropa.

Hal ini dipicu tekanan politik yang meningkat di AS untuk melarang aplikasi video sosial itu.

Rencana yang dikenal sebagai Project Clover ini melibatkan data pengguna yang disimpan di server di Irlandia dan Norwegia dengan biaya tahunan 1,2 miliar euro.

Baca juga: TikTok Dijuluki Bola Mata-mata China dalam Ponsel, Seruan Larangan Makin Deras

Sementara transfer data apa pun di luar Eropa akan diperiksa oleh perusahaan TI pihak ketiga.

Dilansir dari Guardian, TikTok berada di bawah tekanan di AS dan Eropa atas tautannya ke China melalui induknya yang berbasis di Beijing, ByteDance.

Pada hari Selasa (7/3/2023) Gedung Putih memberikan dukungannya pada RUU Senat yang akan memberi administrasi kekuatan untuk melarang TikTok.

Pada Rabu (8/3/2023), direktur FBI Christopher Wray mengatakan kepada sidang Senat bahwa aplikasi tersebut bermasalah terkait keamanan nasional.

TikTok, yang menyimpan data pengguna globalnya di AS dan Singapura, telah membantah data atau algoritmenya dapat diakses atau dimanipulasi oleh pemerintah China.

"Pemerintah China tidak pernah meminta data kepada kami, dan jika mereka mau, kami akan menolak untuk melakukannya," kata Theo Bertram, wakil presiden hubungan pemerintah dan kebijakan publik TikTok di Eropa.

TikTok, yang memiliki lebih dari 1 miliar pengguna di seluruh dunia, memiliki 150 juta di Eropa.

Baca juga: Suami Tampar Istri Saat Live TikTok, Tetap Dipenjara meski Korban Tak Lapor

TikTok telah mengatakan akan menyimpan data di dua server di Irlandia.

Mereka mengumumkan pada hari Rabu untuk menggunakan pusat data di Norwegia dengan tujuan yang sama di bawah Project Clover.

Di bawah Clover, kontrol data TikTok dan transfer data di luar benua akan dipantau oleh perusahaan keamanan siber Eropa pihak ketiga, meskipun perusahaan tersebut belum mengungkapkan nama mitra keamanannya.

Baca juga: Gedung Putih Beri Waktu 30 Hari Hapus TikTok dari Semua Perangkat Pemerintah

TikTok mengatakan akan memperkenalkan "pseudonimisasi" data pribadi sehingga seorang individu tidak dapat diidentifikasi tanpa informasi tambahan.

Tahun lalu TikTok mengonfirmasi bahwa karyawan di luar benua, termasuk di China, dapat mengakses data pengguna untuk memastikan pengalaman platform mereka konsisten, menyenangkan, dan aman.

Baca juga: Kanada Resmi Larang TikTok, Khawatir tentang Perlindungan Data Pengguna

Dikatakan bahwa data pengguna Eropa dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan pada kinerja algoritmenya, yang merekomendasikan konten kepada pengguna, dan melacak akun otomatis yang menjengkelkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com