Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Orang Ditangkap atas Penembakan Gubernur di Filipina, Rupanya Mantan Tentara

Kompas.com - 05/03/2023, 19:46 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

PAMPLONA, KOMPAS.com - Pihak berwenang FIlipina telah menangkap tiga pelaku penembakan yang menewaskan Gubernur Provinsi Negros Oriental FIlipina, Roel Degamo, dan delapan warga sipil lainnya.

Laporan Kepolisian Resor Kota Bayawan, Sabtu (4/3/2023) malam, menyebut tiga tersangka berhasil ditangkap pada Sabtu. 

Sementara, seorang tersangka lainnya tewas dalam baku tembak.

Baca juga: Filipina Mendekat ke AS dan Jepang, Imbangi Dominasi China

Polisi memperkirakan setidaknya ada 10 tersangka yang terlibat dalam serangan itu.

Hasil pemeriksaan sementara terhadap ketiga pelaku diketahui bahwa dua di antaranya mantan anggota Angkatan Darat FIlipina.

 

Keduanya telah diberhentikan dengan tidak hormat sebagai tentara beberapa tahun lalu.

Sementara itu, motif penyerangan dan penembakan terhadap Delgamo masih terus didalami.

Tiga orang yang ditangkap itu adalah Joric Labrador (50), Joven Aber (42), dan Benjie Rodriguez (45).

”Polisi bekerja sama dengan Angkatan Bersenjata Filipina melakukan operasi pencarian dan pengejaran. Kami terus berupaya mencari dan menangkap para tersangka yang hingga kini masih melarikan diri,” sebut Polres Bayawan dalam keterangannya, dikutip dari Kantor berita AFP.

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengeluarkan pernyataan tentang kejadian itu.

Baca juga: Pesawat Cessna 340 Jatuh di Filipina, 4 Orang Belum Ditemukan

Dalam pernyataannya, Presiden yang akrab dipanggil Bongbong itu mengecam serangan bersenjata yang terjadi di tengah hari tersebut.

”Pemerintah saya tidak akan berhenti sampai kami membawa para pelaku kejahatan pengecut dan keji ini ke pengadilan,” kata Marcos dalam sebuah pernyataan.

Degamo (56) setidaknya tercatat menjadi politisi ketiga yang ditembak di Filipina sejak pemilihan umum pada tahun lalu.

Mahkamah Agung Filipian menyatakan Degamo sebagai pemenang yang sah dari pemilihan gubernur Negros Oriental pada bulan lalu.

Itu terjadi setelah dilakukan penghitungan ulang yang menggulingkan saingannya, yang sebelumnya dinyatakan sebagai pemenang.

Degamo telah berkampanye untuk Presiden Ferdinand Marcos selama Marcos menjalankan jabatan puncak.

Dalam konferensi pers pada hari ini, pihak berwenang Filipina menampilkan barang bukti yang dikumpulkan dari para tersangka, termasuk senjata api berkekuatan tinggi dan seragam kamuflase.

Mereka berjanji untuk menyelesaikan kasus tersebut.

"Kami akan menangkap dalangnya, saya jamin itu," kata Menteri Dalam Negeri Benjamin Abalos.

Baca juga: Presiden Marcos Berseru: Filipina Tak Akan Kehilangan Satu Inci Pun Wilayahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com