WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Balon mata-mata China yang melayang di atas AS bulan lalu tidak hanya merusak hubungan antara Beijing dan Washington, tetapi juga membayangi masa depan TikTok.
Pekan lalu, komite kongres AS mendukung undang-undang yang akan memberi presiden AS kekuatan untuk melarang aplikasi video sosial milik China.
Ketua komite dari Partai Republik, Michael McCaul, mengatakan insiden itu telah memperkuat ketakutan akan pengawasan negara China, menggambarkan TikTok sebagai "balon mata-mata di ponsel Anda".
Baca juga: Suami Tampar Istri Saat Live TikTok, Tetap Dipenjara meski Korban Tak Lapor
Dilansir dari Guardian, hal itu terjadi beberapa hari setelah Kanada mengumumkan akan bergabung dengan AS dalam melarang TikTok dari perangkat seluler pemerintah karena masalah keamanan.
Eksekutif UE dan parlemen Eropa juga telah melarang aplikasi tersebut dari telepon staf.
TikTok menghadapi ancaman eskalasi larangan sempit ini.
Melarang aplikasi sepenuhnya akan meninggalkan celah besar dalam konsumsi media sosial di AS saja, di mana TikTok memiliki lebih dari 100 juta pengguna.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, bersikap ambivalen untuk melangkah lebih jauh.
“Ini mungkin langkah pertama, ini mungkin satu-satunya langkah yang perlu kita ambil,” katanya.
RUU McCaul masih harus berjalan sebelum menjadi undang-undang, membutuhkan persetujuan oleh kedua badan legislatif di Kongres sebelum mencapai Joe Biden, tetapi RUU itu bergabung dengan undang-undang lain dengan tujuan serupa.
Baca juga: Gedung Putih Beri Waktu 30 Hari Hapus TikTok dari Semua Perangkat Pemerintah
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.